Siapakah Yohanes yang dikasihi oleh Yesus?

Yohanes adalah yang lebih muda dari dua bersaudara anak-anak Zebedeus, seorang nelayan dari Galilea. Secara relatif keadaan ekonomi ayah Yohanes tampaknya lebih baik, ia memiliki perahu dan hamba hamba upahan yang bekerja baginya. Yohanes tidak memiliki semangat berapi-api seperti saudara-saudaranya, tetapi memiliki watak yang kalem dan ksatria, bijaksana dan penuh kasih. Dia juga tidak ikut berselisih merebutkan kepemimpinan. Seluruh hatinya difokuskan kepada Yesus, dan Tuhan kita yang mengenali kasih sayang ini, menjadikan dia murid yang "bersandar dekat kepada-Nya". Murid ini dalam tulisannya di kemudian hari menyebut dirinya sendiri sebagai "murid yang dikasihi-Nya" (Yoh. 13:23). Injilnya dan surat-surat kirimannya semua menyampaikan nilai-nilai rohani dan kekhusyukan yang dalam, ilham yang lebih tinggi daripada penulis-penulis lain dari kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Yang sangat berbeda ialah karakter Daud. Dia adalah pahlawan dan raja, tentara sekaligus penyanyi berbakat. Kasihnya dan kebenciannya menyala-nyala; karenanya kita mengetahui dia dalam Mazmur 139, "Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku" - suatu ekspresi semangat kasar yang tidak diperlembut oleh pengampunan. Itu adalah ekspresi perasaan manusia, dan tidak seperti ekspresi Yohanes yang perasaannya diilhami oleh hubungan pribadi dengan sang Juruselamat, yang mengajar kita untuk mengampuni musuh-musuh kita.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA