Dapatkah orang menjadi seorang Kristen tanpa belajar Firman Tuhan?

Orang Kristen harus pergi kepada Firman Tuhan, seperti seekor domba mencari padang rumput atau seperti orang haus mencari air. Kita seharusnya mengolah perasaan bahwa di dalam Alkitab Allah sedang berbicara kepada kita secara pribadi, dan bacalah untuk diri kita sendiri, berharaplah akan menemukan pesan-pesan pasti dan bersifat pribadi bagi jiwa kita. Mendengarkan orang lain berbicara tentang Alkitab atau menjelaskan atau mengkhotbahkan Firman Tuhan tidak pernah dapat menggantikan pembacaan Alkitab untuk diri kita sendiri. Tetapi, kita harus selalu ingat akan kenyataan bahwa berkhotbah dan mengajar merupakan fungsi-fungsi paling penting dari para pendeta dan pengkhotbah. Mereka sangat terlatih, secara khusus diberi karunia untuk itu, dan penjelasan mereka tentang teks-teks atau bagian-bagian Alkitab merupakan hasil persiapan dan penyelidikan yang sungguh-sungguh yang disertai doa, sehingga memiliki bobot otoritas dan karenanya harus dinilai tinggi (sangat dihormati). Buku-buku pembantu atau tafsiran-tafsiran memang berguna, tetapi kita tidak boleh membiasakan diri bergantung kepadanya atau membacanya sehingga mengabaikan Alkitab itu sendiri. Banyak orang, khususnya orang Kristen cenderung kurang bersemangat membaca Alkitab karena mereka mulai dengan bagian-bagian yang paling sulit, dan bukan bagian-bagian yang paling mudah. Sebaiknya pembacaan dimulai dari Kitab Injil Markus. Ini adalah laporan apa adanya mengenai kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus. Setelah membacanya beberapa kali Anda akan tertarik membaca kisah-kisah di Matius dan Lukas mengenai peristiwa-peristiwa yang sama, kemudian membaca Injil Yohanes untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam dan lebih rohani mengenai sang Guru dan percakapan-percakapan-Nya yang dikisahkan dan dilaporkan panjang lebar di sini ketimbang dalam Injil-injil yang lain. Pada saat bersamaan, bacalah Kitab Kisah Para Rasul, yang jelas sekali dan sangat menarik. Bacalah Kitab Yesaya dan Mazmur sebagai bacaan ibadah. Di antara surat-surat kiriman Rasul Paulus sebaiknya mulai dengan membaca Surat kepada Jemaat Filipi, yang penuh dengan sukacita dan berisi ajaran-ajaran yang jelas dan penting mengenai pribadi Yesus. Surat kepada Jemaat Efesus dan Jemaat Kolose berisi ajaran rohani yang kaya, sementara Surat kepada Jemaat Roma dan Galatia memberikan dasar-dasar tentang doktrin Paulus. Berawal dengan dasar-dasar ini Anda akan dapat lebih memahami dan menikmati secara lebih baik surat-surat kiriman lain dalam Perjanjian Baru. Secara bertahap Anda akan semakin mengenal Perjanjian Lama, sejarah maupun nubuat, dan akan segera menyadari bahwa membaca Alkitab adalah menyenangkan, khususnya jika Anda telah mengalami satu pengalaman pertobatan yang pasti melalui iman kepada darah Kristus, dan dengan iman serta ketaatan akan senantiasa. berusaha bersekutu lebih dekat dengan-Nya.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA