Apakah penyataan Kasih Allah membuat doktrin tentang neraka tidak dapat dipercaya?

Tidak dalam semua aspeknya. Allah tidak memberikan penyataan secara jelas mengenai tempat kediaman orang yang terhilang, tetapi hanya mengatakan tempat itu penuh dengan ratapan, kertak gigi dan kesengsaraan luar biasa, yang digambarkan sebagai api yang menyala-nyala. Gagasan itu bukanlah tidak konsisten dengan pengetahuan kita tentang dosa. Kita tahu jenis kehidupan seseorang pada usia tuanya jika pada masa muda dia menyerahkan kehidupannya untuk berbuat kejahatan. Tetapi, betapapun besar kasih bapaknya, dia tidak mungkin menyelamatkan anak tersebut dari penderitaan fisik jika yang bersangkutan tetap meneruskan jalan kehidupan yang jahat. Dia hanya dapat memperingatkannya, dan Allah berbuat itu terhadap anak-anak-Nya. Kita tidak mempunyai dasar untuk mengharapkan bahwa Allah akan memberikan kesempatan lain, walaupun dia mungkin berbuat seperti itu, sebab kemurahan-Nya tidak terbatas; tetapi hal itu merupakan risiko yang menakutkan. Kewajiban kita ialah menerima kesempatan yang diberikan sekarang dan tidak berspekulasi tentang kemungkinan tersedia kesempatan lain. Syarat-syarat yang ditawarkan kepada kita tampaknya seperti tawaran yang terakhir. Tidak mungkin kita menganggap Allah tidak konsisten. Hukuman bagi orang durhaka tampaknya bukan merupakan penderitaan yang ditimpakan oleh Allah, melainkan akibat dari pilihan yang dibuat oleh yang bersangkutan. Anda mungkin melihat seorang siswa, yang kendati telah mendapat peringatan dan nasihat, tetap mengabaikan pelajaran-pelajarannya dan memakai waktunya hanya untuk bermain-main dan bermalas-malas. Dapatkah dia menyalahkan gurunya atau orang tuanya, jika pada akhir masa belajarnya dia tidak mengetahui apa-apa dan tidak layak untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan? Jika seorang pemuda secara suka rela bergaul dengan orang-orang yang menjalani kehidupan yang kotor dan perbuatan yang tidak sopan, apakah Anda menyalahkan seorang wanita baik-baik yang tidak mengizinkan pemuda ini masuk rumahnya? Jika seorang anak yang sudah diperingatkan agar tidak menyentuh tungku panas dan diberi tahu apa akibatnya, tetapi ketika ibunya tidak ada dia meletakkan tangannya atas logam yang menyala-nyala itu, maka dia tidak boleh menyalahkan ibunya jika dia harus menderita akibat perbuatan itu. Jika dia terluka parah sehingga harus kehilangan tangannya, kemudian menjadi cacat akibat perbuatan sesaat itu, maka kita tidak dapat menyalahkan sang ibu, atau menuduh dia tidak konsisten. Seluruh kasih ibu itu tidak dapat menyelamatkan dia dari akibat-akibat kebandelannya. Ketika seseorang pria secara sadar berbuat dosa setelah diperingatkan tentang konsekuensinya, dan dia menolak tawaran pengampunan serta proses dilahirkan kembali, apa yang dapat diharapkan mengenai masa depannya? Namun, kita tidak boleh menghakimi orang lain, dan yang terpenting kita tidak semestinya membatasi kemurahan Ilahi.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA