Apakah orang Kristen dibenarkan untuk menuntut pengembalian hutang?

Tergantung pada keadaannya. Kalau yang berhutang mampu, tetapi menolak membayar, Kristus sama sekali tidak bermaksud mencegah orang Kristen untuk naik banding dalam rangka mendapatkan kembali apa yang menjadi miliknya, setelah gagal melakukan segala bentuk upaya damai. Versi yang direvisi dari Lukas 6:35 berbunyi, "pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan" (terjemahan bebasnya, "tidak putus asa tentang siapa pun"). Kita harus bersikap baik kepada orang yang darinya kita tidak dapat mengharapkan apa pun. Allah akan membayar kita, meskipun manusia tidak. "Ini dimaksudkan orang kaya yang meminjami yang miskin sedikit uang untuk keperluan harian membeli makanan atau mencegah mereka masuk penjara; dalam kasus seperti ini kita harus meminjami dengan ketetapan hati untuk tidak menuntut bunga atas apa yang kita pinjamkan, yang menjadikan kita paling adil dari mereka yang meminjam uang untuk membeli atau berdagang; tetapi ini belum semuanya, kita harus meminjamkan meskipun kita mempunyai alasan untuk mencurigai kalau apa yang kita pinjamkan pasti tidak kembali; meminjami orang-orang yang sangat tidak mampu yang tidak mungkin mampu mengembalikannya kepada kita. Persepsi ini digambarkan dengan sangat baik oleh hukum Musa (Ul. 15:7-10) yang mewajibkan mereka meminjami kepada saudara yang miskin sebanyak yang dibutuhkannya, meskipun tahun pengembaliannya sudah tiba". Ini merupakan penjelasan seorang komentator kuno, tetapi ini baik dan benar.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA