Mengapa pembasuhan kaki tidak dilangsungkan seperti Perjamuan Tuhan?
Pembasuhan kaki pada abad-abad awal dan di negeri Bangsa Timur melambangkan pelayanan yang baik, kenyamanan serta keramahan. Seorang tuan rumah akan mencuci kaki tamunya dari debu, setelah melepaskan alas kakinya, seperti kita membuka mantel teman kita dan menggantungnya untuk mereka. Tentu saja, tindakan-tindakan spesifik berubah seiring perubahan adat bahkan keadaan cuaca, tetapi rohnya tetap sama. Kita ingin menunjukkan kepada sahabat kita kalau kita bersedia melayani mereka. Kristus menekankan hal ini dengan melakukan pelayanan ini (yang meliputi semua bangsa Timur) kepada murid-murid, meskipun Dia dianggap sebagai Guru, Tuan dan Pemimpin mereka. Ini merupakan sebuah tanda yang konkret dari seluruh amanat-Nya bahwa para pengikut-Nya harus rendah hati, dan cepat dalam melayani orang lain. Dia tidak membatasi roh dan motivasi kepada satu perbuatan dalam hidup, melainkan meminta dengan tegas supaya ini menjadi prinsip tindakan bagi segenap kehidupan kita. Sebagaimana halnya kesopanan dan kebaikan yang tuan rumah tunjukkan kepada tamu-tamunya, orang Kristen juga harus menunjukkannya kepada satu sama lain setiap saat, dan kepada semua orang yang mereka temui.
Artikel yang terkait dengan Matius: