Apakah seseorang yang dengan betul-betul telah bertobat memiliki pikiran-pikiran jahat?

Pikiran-pikiran jahat bisa memasuki pikiran bahkan pikiran orang yang paling kudus. Selama kita masih berada dalam tubuh jasmani, kita takluk pada pencobaan, dan tidak akan ada pencobaan tanpa ada pikiran jahat yang muncul. Setiap saat kita mendengar atau melihat atau membaca kata atau perbuatan jahat ketika kita memikirkan yang jahat. Pikiran-pikiran ini tersimpan dalam otak, menjadi hal-hal dalam gudang besar ingatan, dan mungkin saja muncul kembali kapan saja. Memang pikiran itu sendiri bukanlah dosa; ini sekadar perasaan kita tentang pikiran itu dan keputusan kita atas apa yang harus kita perbuat atasnya yang memiliki sifat moral tertentu. Kalau hati kita terisi oleh kasih kepada Allah dan kepada orang lain, kita mendapati kasih ini membuat kita menolak pikiran jahat dan berbalik kepada kebaikan. Adalah berguna untuk mengingat bahwa apa yang menjadikan suatu hal jahat adalah bahwa ia dapat membahayakan seseorang. Kalau kita mengasihi orang lain, kita tidak akan untuk menyakiti tubuh, pikiran atau jiwa, dan memikirkan kasih akan mengatasi dan membuang pikiran jahat. Dalam pengertian inilah "kasih merupakan penggenapan hukum", dan bahwa "kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan", sebagaimana halnya emosi-emosi lainnya yang penuh dosa. Dengan demikian kita menawan setiap pikiran demi menaati Kristus.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA