Apakah pengakuan menjadi sebuah tugas orang Kristen?
"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu", Yakobus 5:16. Ini memudahkan untuk mengingat seluruh masalah pengakuan, yaitu bahwa tugas yang diemban adalah mengaku kepada orang-orang yang kepadanya kita berbuat salah. Kalau kita berbuat kesalahan kepada siapa pun, kita harus mengakuinya kepada dia, dan memintanya mengampuni kita. Sebuah kesalahan tidak mempengaruhi siapa pun kecuali Allah dan diri kita, perlu diakui hanya kepada Allah. Akan tetapi, acap kali pengakuan di depan umum berguna. Ketika hati nuraninya terbangun, orang Kristen bisa dituntun untuk merasakan bahwa mereka sedang hidup di bawah kepura-puraan palsu, dan akan merasa lega sewaktu mengucapkannya, dan melakukan permulaan yang baru. Lagi pula, kita tidak seharusnya begitu takut mengakui apa yang kita rasakan. Orang Kristen tidak mempunyai kebenaran sendiri untuk ditinggikan, kebenarannya tercakup dalam mempercayai Kristus. Paulus senang menyatakan kalau dia adalah orang mati, dalam segala maksud dan tujuan, sepanjang terkait dengan hukum; dia disalibkan bersama Kristus, dan Kristus hidup di dalam dirinya. Dia tidak mempunyai reputasi yang harus dipertahankannya. Dia senang berbicara tentang dirinya sendiri sebagai orang yang paling berdosa. Orang-orang mungkin lebih baik ketimbang yang kita pikirkan; sahabat-sahabat kita tidak akan ingin menghukum kita, melainkan membantu kita. Tetapi, di sisi lainnya, ini acap kali menjadi sumber pencobaan kejam bagi jiwa-jiwa yang peka. Mereka membayangkan kalau mereka harus berbicara tentang hal-hal yang tidak perlu seorang pun tahu kecuali Allah. Ingat Allah tidak pernah melakukan hal yang tidak masuk akal atau pun kasar. Ceritakanlah semua kepada-Nya, maka Dia akan menunjukkan kepada Anda dengan jelas dan baik hati apakah pengakuan-pengakuan lainnya harus dibuat.
Artikel yang terkait dengan Matius: