Dapatkah seorang usahawan yang kaya menjadi orang Kristen yang praktis?
Yesus berfirman bahwa adalah hal yang sukar bagi orang kaya untuk masuk surga; tetapi Dia juga menunjukkan, dalam perumpamaan tentang talenta dan perumpamaan-perumpamaan lainnya, bahwa kekayaan, yang dinilai dengan patut, dan tidak dipertahankan sebagai milik pribadi untuk dipakai bagi tujuan-tujuan yang mementingkan diri dan duniawi, tetapi sebagai sesuatu yang dipercayakan harus dipakai secara hati-hati, bisa menjadi sumber berkat. Ada banyak orang yang sangat kaya yang menjadi anggota berguna dalam masyarakat dan yang mengelola kekayaan mereka dengan bijaksana dan berhati-hati. Selain itu, kita bukanlah hakim atas hati manusia. Sudah menjadi kebiasaan beberapa orang untuk menyalahkan kekayaan dan pemiliknya tanpa pandang bulu; dan memang benar ada banyak hal dalam kondisi-kondisi masyarakat masa kini yang terbuka pada kecaman logis, tetapi orang-orang yang jujur dengan integritas ketat bisa ditemukan di setiap bisnis yang terhormat, dan kehidupan yang aktif saat ini sangat dihargai sebagaimana pada saat Amsal 22:29 ditulis. Seseorang yang mengarahkan tenaganya terutama untuk memperoleh kekayaan, tanpa mempertimbangkan tanggung jawabnya, mendatangkan bahaya rohani yang besar. Kita akan diminta bertanggung jawab atas penggunaan talenta-talenta dan kesempatan-kesempatan kita.
Artikel yang terkait dengan Matius: