Apakah Allah masih mengerjakan mukjizat saat ini sebagaimana pada masa Alkitab?

Pertanyaan ini sering diajukan. Tangan Yang Mahakuasa tidak menjadi pendek sehingga tidak mampu menyelamatkan. Ribuan orang telah dipulihkan pikiran dan tubuhnya sebagai jawaban doa mereka yang disertai iman. Akan tetapi Dia tidak pernah mengerjakan mukjizat-mukjizat yang tidak perlu. Allah telah memberi kita alat dan memberkati kita dengan kepandaian untuk memakai alat-alat ini, dan Dia tidak akan menahan berkatNya untuk dipakai kalau kita memintanya dengan iman. Kita meminta-Nya memberi kita makan, tetapi kita harus memakai kedua tangan kita untuk mendapatkannya dan tidak berharap Dia memberkati kemalasan kita ataupun memberkati upaya malas-malasan kita. Jadi, kalau kita meminta Dia supaya menyembuhkan kita, kita harus memakai dengan iman alat-alat yang Dia telah sediakan, disertai semua kepandaian yang dikaruniakan-Nya kepada kita. Mengabaikan alat-alat-Nya berarti "mencobai Allah". Yesus sendiri mengusapkan tanah dan ludah-Nya ke mata orang buta. Naaman harus mandi di Sungai Yordan. Bahkan dalam penyembuhan jiwa, yang dilakukan oleh Roh Kudus, kita pun harus bekerja sama, dan sementara Dia bekerja di dalam kita, kita sendiri harus bekerja mengatasi "takut dan gentar". Dan jika hikmat Ilahi merasa cocok untuk menyembunyikan anugerah yang sangat kita harapkan sesuai dengan permintaan kita, kita harus berserah dengan iman kepada kehendak-Nya, sebab Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Kekuatan sering kali dibuat sempurna dalam kelemahan dan banyak hal yang kita keliru menyebut kejahatan sebagai berkat terselubung.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA