Apakah keadaan membujang diperintahkan dalam Alkitab?
Tentu saja tidak, dan tidak ada desakan supaya membujang dalam Gereja sampai lama sesudah masa apostolik. Chrysostom menentangnya, Polycarpus, Eusebius, Cyprianus, dan penulis-penulis awal lainnya menyebutkan pernikahan pendeta adalah hal biasa, dan kenyataannya, selama tiga abad pertama tidak ada bukti bahwa membujang menjadi peraturan dalam kehidupan kependetaan. Konsili di Trente (1545-1563) menentukan peraturan membujang. Hal ini secara resmi dimulai oleh maklumat Siricius, uskup Roma (th. 385), yang menyatakan alasannya imam-imam pada masa Perjanjian Lama diizinkan menikah adalah karena mereka diambil hanya dari suku Lewi; tetapi karena tidak ada batasan khusus. semacam itu yang berlaku dalam keimaman Katolik Roma, pernikahan dianggap tidak perlu dan tidak sesuai untuk jabatan keimaman. Uskup-uskup Roma yang menggantikan Siricius membenarkan pendapat ini dan sederet panjang Paus menegaskannya dalam surat keputusan mereka. Kendatipun ada keputusan-keputusan itu, berabad-abad lamanya terdapat upaya keras tiada henti terhadap hal ini di antara para rohaniawan Roma dan banyak yang hidup terang-terangan dalam ikatan perkawinan. Akhirnya, sekitar abad keenam belas hal ini menjadi sebuah peraturan tetap di Gereja Roma. Ini adalah sebuah sistem yang sejak saat itu diperkenalkan telah menimbulkan banyak penyalahgunaan.
Artikel yang terkait dengan Kejadian: