Intisari Alkitab

Kerajaan Israel bersatu dan terpecah

ISI KITAB
I Raja-raja merupakan bagian pertama dari kisah yang pada mulanya merupakan satu kitab yang menceritakan mengenai kehidupan bangsa Israel selama empat abad sesudah kematian Daud dan pembuangan bangsa Israel ke Babel. Kitab itu menceritakan bagaimana suatu negara yang kuat dan bersatu terpecah menjadi dua; bagaimana kerajaan utara yang lebih besar yang terus menerus berpaling dari Allah akhirnya dimusnahkan; bagaimana Yehuda juga gagal untuk memelihara perjanjian dengan Allah dan bagaimana negeri itu juga dilanda bencana, yang mencapai puncaknya pada penghancuran Yerusalem dan pembuangan besar-besaran ke Babel. I Raja-raja merangkum 120 tahun pertama dari kisah yang lengkap.

SIAPA PENULISNYA?
Kitab ini mungkin ditulis oleh seorang nabi atau sejumlah nabi yang menulis di Babel selama masa pembuangan, sekitar tahun 550 SM. Bahan tulisan diambil dari berbagai sumber, seperti catatan resmi pemerintah atau kumpulan kisah-kisah tentang para nabi yang kemudian disatukan sedemikian rupa untuk memberikan tekanan pada pokok-pokok yang ingin diungkapkan oleh si penulis.

TUJUAN PENULISAN
Dalam I dan II Raja-raja penulis tidak ingin mencoba untuk memberikan suatu kisah yang lengkap dari seluruh peristiwa yang terjadi pada masa itu. Ia menceritakan dengan panjang lebar mengenai peristiwa dan tokoh-tokoh yang dianggapnya penting seperti Salomo atau Elia, tetapi tokoh lainnya hanya diceritakan secara sepintas. Raja-raja hanya menulis mengenai pentingnya peristiwa yang terjadi dalam hubungannya dengan perkembangan kehidupan rohani manusia.

PANDANGAN PENULIS
Masalah yang ditunjukkan oleh penulis ialah betapa pentingnya bagi umat Allah untuk menjaga perjanjian mereka dengan-Nya. Manusia dan bangsa-bangsa keduanya dinilai sampai seberapa jauh mereka mencari dan mengikuti kehendak Allah. Jika mereka mengasihi Allah dan patuh pada perintah-perintah-Nya, maka Allah akan memberkati mereka; jika mereka berpaling dari-Nya, maka bencara akan menimpa mereka. Dalam banyak hal sikap seorang raja dianggap sebagai gambaran dari sikap bangsa itu secara keseluruhan; dalam satu segi seorang raja merupakan wakil dari rakyatnya.

METODE PENULISAN
Kisah mengenai kedua bangsa Israel dan Yehuda mudah diikuti jika kita tahu metode penulisan yang dipakai. Kita selalu diberi kisah baru mengenai setiap negeri secara berurutan. Sebagai contoh, gambaran peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seorang raja Israel diikuti oleh kisah raja-raja Yehuda yang naik takhta selama pemerintahannya dan seterusnya.

Pesan

1. Allah adalah Tuhan yang berkuasa sepanjang sejarah
o Rehabeam mencoba untuk tidak mengikutsertakan Allah, dan itu tidak mungkin terjadi. Sebenarnya penghakiman Allahlah yang menyebabkan ia kehilangan sepuluh suku dan bukan disebabkan oleh pemberontakan rakyatnya. Bahkan, sebelum Salomo mangkat Yerobeam telah diangkat oleh Allah untuk memerintah Israel. 1Ra 11:26-12:24
o Ahab telah menyaksikan suatu peragaan kekuasaan Allah pada waktu nabi-nabi Baal dikalahkan di Gunung Karmel. Walaupun demikian, dalam perang Siria, Ahab mencoba untuk menghindari kehendak Allah dengan jalan menyamar; tetapi ia mati seperti apa yang dikatakan Allah. 1Ra 18:1-46; 22:5-40

2. Hanya bekerja untuk Allahlah yang berarti
o Salomo kaya raya, bijaksana dan berkuasa, selama bertahun-tahun ia mengasihi dan melayani Allah, tetapi itu tidak berarti ia dapat berlaku sewenang-wenang. Pada waktu ia berdosa, Allah juga menghukumnya seperti kepada orang lain. 1Ra 3:1-11:43
o Omri adalah seorang raja yang sangat berhasil. Ia memberi Israel sebuah ibukota yang baru dan menempatkan Israel pada peta perdagangan, tetapi Kitab Raja-raja memberikan komentar bahwa ia juga berdosa terhadap Allah. 1Ra 16:15-28

3. Allah dapat dipercaya
o Tuhan memberikan sebuah kerajaan kepada Yerobeam, tetapi ia tidak percaya bahwa Allah dapat menghentikan pelarian bangsanya kembali ke Yehuda. Sebaliknya, ia melanggar perintah Allah dengan membangun sebuah patung emas. Ia mendapati bahwa Allah selalu memenuhi janji-janji-Nya, yaitu memberkati dan menghukum! 1Ra 12:25-14:20
o Apabila Tuhan memberikan suatu tugas, Dia juga akan menyediakan sarana untuk melaksanakannya. Tuhan mencukupi kebutuhan Elia sepanjang musim kering dan menunjukkan kepadanya bagaimana caranya untuk mengalahkan penyembahan kepada Baal. 1Ra 17:1-18:46

4. Allah tidak begitu saja membinasakan umat-Nya
o Tidak taat kepada Tuhan dan menerima hukuman-Nya tidak selalu berarti bahwa kita tidak lagi dapat melayani Dia. Bangsa Yehuda menyadari hal ini setelah kerajaan itu terpecah. Tuhan telah menghukum mereka, tetapi Dia masih tetap Allah mereka dan masih berbicara kepada mereka. 1Ra 12:1-24
o Tidak satu pun dari ketujuh raja Israel pertama yang melayani Tuhan, tetapi Allah masih belum berputus asa terhadap bangsa itu. Dia masih menginginkan penyembahan mereka, dan di atas Gunung Karmel kembali Allah menunjukkan kepada mereka suatu peragaan kuasa-Nya yang besar. 1Ra 18:1-46

Penerapan

I Raja-raja mengajar kita tentang:

1. Hamba Tuhan
Elia menunjukkan kepada kita ciri-ciri seorang hamba Tuhan yang baik:
o Ia mendengarkan perkataan Allah (1Ra 17:1,2,8).
o Ia menantikan waktu Tuhan yang tepat (1Ra 18:1).
o Ia bertindak dengan berani (1Ra 18:7-40).
o Ia berbicara dengan jelas (1Ra 18:21).
o Ia mempunyai kepercayaan penuh terhadap Allah (1Ra 18:30-38).
o Ia sangat patuh kepada perintah Allah (1Ra 18:36).
o Ia gigih (1Ra 18:41-45).

2. Pelayanan Tuhan
o Tuhan tidak selalu memakai alat-alat bantu yang kita inginkan -- Ia memilih seorang janda untuk menolong Elia (1Ra 17:8-16).
o Membantu hamba Tuhan merupakan suatu pelayanan kepada-Nya dan Tuhan menganugerahi pelayanan (1Ra 17:17-24; 18:3-15).
o Tuhan memulihkan hamba-hamba-Nya pada waktu mereka terjatuh (1Ra 19:4-8).
o Satu tugas terselesaikan tidak berarti akan menghadapi hari depan yang sia-sia (1Ra 19:14-18).

3. Rumah Allah
o Dibangun berdasarkan janji Allah. (1Ra 8:15-21).
o Tempat untuk beribadah (1Ra 8:22-26).
o Tidak dapat membatasi Allah (1Ra 8:27).
o Tempat untuk berdoa (1Ra 8:28-40).
o Harus terbuka bagi semua orang dari berbagai negeri (1Ra 8:41-43).

Tema-tema Kunci

1. Kedaulatan Allah
Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran
Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan
o I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.
Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21. Kelemahan apa saja yang dapat Anda temukan dalam diri Daud, Salomo dan Elia?
o Bacalah kisah Raja Ahab dalam 1Ra 18:1-22:40. Dalam 1Ra 21:27-29 kita membaca bahwa ia bertobat, dan oleh sebab itulah maka Allah memperingan hukuman terhadapnya. Menurut Anda mengapa I Raja-raja menggambarkan Raja Ahab sebagai orang jahat dan bukan hanya sebagai orang lemah?


Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA