Tujuan dan Survei 2 Korintus

Tujuan

Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.

  1. (1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
  2. (2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
  3. (3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.

Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungannya yang akan datang.

Survai

Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.

  1. (1) Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya. Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).
  2. (2) Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihati jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.
  3. (3) Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).



Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA