Apa perbedaan antara hukum dan anugerah?

Alkitab memberikan pelajaran yang jelas dan pasti: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat" (Kis. 16:31). Terlepas dari semua frase teologis, jalan keselamatan ini ditunjukkan melalui kata-kata yang jelas. Manusia sebagai orang berdosa, ada di bawah kutukan hukum Taurat; tetapi Injil membuka jalan pengampunan dan pemulihan kepada kebenaran. Keselamatan adalah anugerah cuma-cuma dari Allah dan diberikan bukan karena perbuatan baik kita. Kristus telah menggenapi hukum Taurat dan membayar hukuman bagi kita. Dia harus diterima sebagai Juruselamat, Pendamai, Pembela, Penasihat, Sahabat. Bukan melalui kekuatan kebenaran kita, tetapi dengan kebenaran-Nya yang menutup ketidaksempurnaan kita, dan darah-Nya yang tercurah menyucikan dosa-dosa kita dan syafaat ilahi-Nya memohonkan pengampunan bagi kita; kita menempatkan seluruh kehidupan kita, di bumi maupun dalam dunia yang akan datang, tanpa syarat ke dalam tangan-Nya. Pertama-tama, kita harus mengakui dosa-dosa kita dengan pertobatan tulus, kemudian dengan pertolongan-Nya sejak ini meninggalkan dosa. Jika kita mempunyai kesalahan terhadap seseorang kita harus menunjukkan ketulusan pertobatan kita dengan membereskan kesalahan itu. Kita harus meminta tolong untuk mengatasi semua keragu-raguan yang menyerang dan menguatkan iman kita setiap hari. Kita memiliki jaminan-Nya bahwa doa-doa seperti itu pasti akan dijawab. Dalam semua proses ini, yang memiliki andil terhadap keselamatan bukanlah perbuatan baik. Seandainya manusia diselamatkan karena jasa perbuatan-perbuatan baik mereka, lalu bagaimana orang-orang yang bergelimang dengan dosa-dosa yang paling dalam, yang tidak ada perbuatan baik untuk membela mereka? Namun demikian, Dia "sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna" (Ibr. 7:25). Dia telah menggenapi hukum Taurat dan melakukan semua pekerjaan yang dituntut bagi keselamatan kita, dan kita tinggal menerima pengorbanan-Nya dan bersukacita bahwa Yesus telah "mengalami maut bagi semua manusia" (Ibr. 2:9), dan bahwa Dia mati bagi kita. Kelahiran baru terjadi sesudah pertobatan, dan hati yang dilahirkan kembali dengan rasa syukur serta ketaatan penuh sukacita, melahirkan buah-buah Roh yang digambarkan dalam Galatia 5:22, 23; Efesus 5:9; Yakobus 3:17, 18; Filipi 1:11. Itu semua memperkaya hidup sehingga berkelimpahan, kebalikannya adalah kehidupan yang tidak dilahirkan kembali dengan cirinya adalah mandul serta tidak berbuah (tidak produktif). Jadi, buah atau perbuatan baik ini secara logis muncul sesudah orang lahir baru, sebab tidak dapat dihindarkan bahwa iman yang hidup pasti menghasilkan buah atau produktif; karenanya iman kita secara harfiah dikenali melalui buah-buah yang dihasilkan sebagai ekspresi kasih kita, yang memberi kita karunia cuma-cuma yang baru dan kebebasan lebih besar, jika tidak demikian kita tidak akan pernah memperolehnya (lih. Yoh. 8:32, 36; Rm. 6:18; 8:2; Gal. 5:1).




Artikel yang terkait dengan Yakobus:


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA