Apakah kesukaran dikirim sebagai hukuman?

Alkitab tidak mengajarkan bahwa semua kesukaran datang dari Allah sebagai sebuah hukuman. Memang diakui kenyataan bahwa kesukaran ada di dunia ini, dan sementara Alkitab mengatakan hal-hal yang pasti tentang kesukaran ia tidak mencoba memberikan sebuah solusi lengkap untuk seluruh masalah. Ibrani 12:5-11 menerangkan bahwa Allah di dalam beberapa hal, mendisiplin atau "menghajar" orang-orang yang dikasihiNya, tetapi hal ini tetap tidak bisa disebut hukuman (lih. juga Ul. 8:5; Mzm. 94:12; Yoh. 15:2). Akan tetapi, kadang-kadang malapetaka menjadi hukuman yang nyata, seperti dalam banyak kasus selama sejarah Israel, khususnya ketika mereka berada dalam pembuangan. Kitab Ayub merupakan sebuah penjelasan yang indah tentang bentuk penderitaan yang memiliki dua tujuan yaitu mendisiplin jiwa dan memuliakan Allah. Tidak ada apa-apa yang bisa membawa penghargaan seperti itu kepada Allah sebagai demonstrasi yang dibuat oleh jiwa yang percaya dan memuji Dia di tengah-tengah kemalangan. Paulus dan rasul-rasul lainnya memuliakan Allah ketika mereka harus menderita demi Yesus. Mereka bergembira karena "mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus" (Kis. 5:41). Mereka merasa bahwa Dia sudah menanggung begitu banyak bagi mereka sehingga mereka ingin menanggung sesuatu bagi Dia. Tidak ada ayat manapun dalam Alkitab yang mendorong orang-orang supaya menghindari penderitaan; Alkitab menasihatkan mereka supaya menanggungnya, sementara pada saat yang sama is mendesak mereka supaya mengurangi penderitaan orang lain, dan membantu menanggung kesengsaraan mereka. Lihat Yakobus 1:2-5; I Petrus 4:12-19; Galatia 6:2.




Artikel yang terkait dengan Yakobus:


TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA