Mungkinkah kejahatan berasal dari Allah?

Inilah topik yang menyebabkan begitu banyak perdebatan. Kejahatan adalah kebalikan dari kebaikan. Allah adalah sumber segala kebaikan, dan tidak ada kejahatan yang berdiam di dalam-Nya; tetapi dengan menyingkirkan roh penuntun dan pelindung-Nya dari manusia, kejahatan akan masuk. Dalam I Samuel 16:14, dengan jelas diberitahukan bahwa inilah kasus yang dialami Saulus. Roh Allah meninggalkan dia dan jiwanya menjadi sasaran empuk bagi Roh Jahat. Dia menjadi seorang yang gelisah tanpa alasan dan penyakitnya diperburuk oleh watak pemarah dan kesadaran bahwa sebagai akibat dosa dan kebodohannya, dia berada dalam bahaya kehilangan takhtanya. Dalam Yesaya 45:7, "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang" tidak menunjuk pada kejahatan moral, tetapi membantah atau mengacau tatanan alam semesta secara keseluruhan. Sebagaimana terang dan gelap berlawanan, demikian halnya dengan klausa berikutnya dari ayat ini, yang menyatakan nasib mujur berlawanan dengan nasib malang. Kejahatan adalah kebalikan dari kebaikan dan kita harus membedakan di antara kejahatan alami dan moral. Di dalam kejahatan alami terdapat peperangan, gempa bumi, badai, wabah atau apa pun yang mengganggu atau mengacaukan kesempurnaan hal-hal di alam semesta; sedangkan kejahatan moral direncanakan baik melalui perkataan atau tindakan yang berlawanan dengan hukum Allah yang dinyatakan; dan karena itu adalah dosa. Penulis Ibrani senang mengemukakan hal-hal yang bertentangan. Anda bisa mendapati rangkaian yang panjang dalam Kitab Amsal. Sifat mereka selalu sama. Dengan begitu Yesaya 45 nabi membahas hal yang kebalikan dari damai. Kita menyebutnya peperangan atau kerusuhan. Dia menggunakan kata kejahatan dalam arti penghukuman atau kesengsaraan. Itulah keadaan bangsa yang menjadi pertimbangannya. Itu melayani Allah dan setia kepada-Nya dan dia hidup makmur. Kemakmuran itu datangnya dari Allah. Ketika hal itu meninggalkannya karena dia tidak mematuhi-Nya dan dia dihukum dengan cara ditawan serta ditindas. Hal-hal ini juga berasal dari Allah. Dalam arti ini, Dia menciptakan keadaan yang mereka anggap sebagai jahat. Ada argumentasi yang sama dalam Roma 11:22. Kejahatan moral tidak pernah diciptakan-Nya.




Artikel yang terkait dengan Pengkhotbah:


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA