Peran apakah yang harus dimainkan oleh penalaran, kekuasaan, pengalaman, naluri, akal sehat dan nasihat dari teman sebagai pedoman dalam hal perilaku kristiani?

Akal sehat dan penandaan bisa dianggap mendasar, sebab jika seseorang tidak memiliki keseimbangan mental, maka dia tidak mampu menerima secara benar pesan dari Alkitab, Roh Kudus, atau teman-teman. Inilah alasannya mengapa begitu penting bahwa orang-orang yang berhasrat menaati Sang Guru secara harfiah dan menyenangkan Dia dalam segala perkara, mereka harus memperhatikan agar otak dan syaraf-syaraf mereka tetap normal dan kuat. Banyak orang yang sangat menderita karena masalah rohani pertama-tama membutuhkan dokter yang bijak sana serta perawatan yang hati-hati bagi tubuh mereka sebelum sampai pada kondisi untuk memperhatikan mereka secara serius. Kepada orang-orang seperti itulah Yesus berkata: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" (Mrk. 6:31). Akal sehat, penalaran dan naluri merupakan dasar; pengalaman dan adat istiadat membantu; nasihat teman, khususnya teman Kristen penting. Dibanding hal-hal lain, bagi orang Protestan barangkali otoritas (kekuasaan) kurang penting, sebab prinsip Protestantisme mengatakan bahwa setiap jiwa secara bebas memiliki hubungan langsung dengan Allah. Prinsip yang aman bagi kita untuk mendapatkan petunjuk adalah dari tiga sumber utama tadi, dan menunda tindakan sampai ketiganya sejalan dengan Alkitab, suara Roh (atau hati nurani) dan nasihat dari teman-teman rohani kita yang terdekat. Alkitab perlu dijelaskan bagi kita oleh Roh Kudus. Allah mempunyai rencana agar kita mendapatkan pertolongan dari sesama saudara dalam Kristus melalui doa dan nasihat. Yang paling penting dalam menentukan perilaku, kita harus ingat bahwa Kristus berharap lebih menjadi Sahabat kita daripada Majikan kita; bahwa Dia menginginkan kita mengasihi Dia. Motif (tujuan) dari setiap keputusan semestinya ialah hasrat untuk menyenangkan Dia dan menolong saudara seiman atau orang lain. Sering kali satu masalah yang sulit jika didekati dari sudut pandang diri sendiri menjadi mudah ketika kita mengingat bahwa Dialah dan orang lain yang harus kita senangkan, bukan diri kita sendiri.




Artikel yang terkait dengan Markus:


TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA