Apakah orang langsung menuju ke surga atau neraka setelah dia mati?

Tidak ada ayat yang menegaskan itu secara terus terang. Tetapi, ada ayat-ayat dari mana dapat ditarik kesimpulan. Salah satunya adalah jaminan Kristus kepada pencuri yang disalibkan bersama-Nya (Luk. 23:43), "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Yang lain adalah Perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus (Luk. 16:19-31), di mana si Kaya digambarkan dalam keadaan tersiksa dan Lazarus ada di pangkuan Abraham, sementara lima saudara dari si Kaya masih hidup di bumi. Perikop ketiga ialah Filipi 1:23, di mana Paulus mengatakan sangat ingin meninggalkan dunia ini dan tinggal bersama Kristus. Ini menyatakan secara tak langsung bahwa kematiannya akan memberinya kebahagiaan ini, tetapi dia memilih untuk tetap tinggal dalam tubuh sebab dia dapat berbuat baik dalam dunia. Dari ayat-ayat ini dan yang lain dapat disimpulkan bahwa tidak ada jarak waktu antara kematian dan keadaan kekal; tetapi beberapa tokoh Kristen terkemuka dari masa kini dan masa lalu berpendapat bahwa ada jarak waktu, apakah panjang atau pendek. Ada juga yang berpendapat bahwa itu berlangsung sampai saat kebangkitan. Dalam Matius 22:31, 32; Markus 12:26, dan Lukas 20:37, 38, Kristus bersikeras bahwa orang benar yang dikatakan "mati" adalah masih hidup. Penampakan Musa dan Elia dengan Kristus pada waktu pemuliaan adalah demonstrasi nyata mengenai fakta ini. Bahkan di bagian awal Alkitab (Kej. 5:24), ada pengertian tersirat bahwa Henokh terus bergaul dengan Allah dalam kehidupan yang lain. Dan Ibrani 12:1, dengan memasukkan semua pahlawan iman yang diceritakan dalam pasal 11, menyatakan bahwa mereka sekarang masih hidup dan dengan sadar menyaksikan ketegangan orang-orang kudus yang masih ada di bumi. Banyak buku yang telah ditulis dan membahas keadaan jiwa orang antara kematian dan kebangkitan. Orang Katolik mempunyai doktrin api penyucian (purgatory), tetapi orang Kristen mula-mula tidak menganut keyakinan seperti itu. Mereka percaya ada penghakiman langsung setelah orang mati dan kemudian penghakiman akhir, dan bahwa dalam keadaan antara itu (bukan "tempat"), setiap jiwa dari orang percaya akan mencicipi sebagian kecil dari sukacita besar yang akan datang. Beberapa ahli bukan Katolik berpendapat bahwa setelah meninggalkan tubuh, maka jiwa tetap tidak aktif sampai kebangkitan. Tetapi, ahli-ahli terbaik berpendapat bahwa nyawa tetap menyimpan kuasanya yang aktif dan itu dipergunakan untuk suatu keadaan yang cocok dengan tingkatan perkembangan rohaninya sampai terjadi perubahan yang terakhir. Menurut Dr. Tuck orang Ibrani menganggap "dunia orang mati" (Hades),. tempat bagi orang yang sudah mati, terbagi atas dua bagian: satu untuk orang yang baik, yang lain untuk orang fasik. "Dua-duanya adalah tempat bagi orang mati"; yang satu Firdaus, yang lain Gehenna. Menurut para teolog Yahudi, Firdaus adalah suatu keadaan bahagia pada masa yang akan datang dengan tingkatan-tingkatan yang lebih rendah dan lebih tinggi; namun demikian itu bukan tahap terakhir. Lihat juga II Korintus 12:4; I Petrus 3:19; II Korintus 5:6-8. Di sisi lain, ada ayat-ayat yang dapat memberikan bentuk yang berbeda (lih. Ayb. 7:21; Dan. 12:2; I Kor. 15:51; I Tes. 4:14. Dalam ayat-ayat ini, kata "tidur" atau "mati" mungkin menerangkan tubuh, bukan roh.




Artikel yang terkait dengan Markus:


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA