Apakah pengakuan Kristus bahwa Dia tidak tahu masa akhir secara tidak langsung menyatakan bahwa Dia tidak ilahi?

Tidak, kesimpulan (yang ditarik dari Mrk. 13:32) kelihatannya tidak logis. Kita tidak memahami penggabungan dari dua sifat dalam pribadi Tuhan kita, dan oleh karenanya tidak dapat menjelaskan terlalu banyak mengenai kesulitan-kesulitan yang ada. Kalaupun kita mengambil gambaran yang terdapat dalam Injil Yohanes pasal pertama, tentang penjelmaan, kita bisa mengetahui bagaimana terdapat pembatasan dalam menggunakan kuasa ilahi yang dijalankan oleh otak manusia. Alat ini tidak mencukupi. Dugaan terhadap sifat ilahi yang tidak terbatas secara tidak langsung akan menyatakan pengetahuan sempurna pada masa kanak-kanak, namun kita tahu kalau sebagai seorang anak, Kristus tidak tahu segala hal; sebab Lukas memberitahukan secara eksplisit (2:52) kalau Dia bertambah dalam hikmat, yang tidak dapat dialami-Nya kalau Dia Mahatahu sejak lahir. Dengan memiliki sifat manusia, Dia rela tunduk pada ketidaksempurnaan keadaan kita, kalau tidak maka Dia tidak bisa menjadi "seperti saudara-saudara-Nya".




Artikel yang terkait dengan Markus:


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA