Apakah hiburan-hiburan gerejawi diperbolehkan sebagai cara penggalangan dana untuk mendukung gereja?

Gereja kita seharusnya ditopang oleh persembahan-persembahan sukarela. "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma" (Mat. 10:8). Di seluruh Alkitab, Allah telah menerima pemberian-pemberian untuk pelayanan di Bait Suci maupun pada zaman rasul-rasul, tampaknya merupakan persembahan sukarela. Dalam Keluaran 25:1, Musa diperintahkan untuk "memungut bagi-Ku persembahan khusus . . . dari setiap orang yang terdorong hatinya," dan dalam pujian Kristus kepada janda miskin yang memberikan dua keping uangnya, ajaran tersebut jelas bahwa yang membuat Allah berkenan terhadap pemberian tersebut bukan nilainya, tetapi semangatnya. "Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu" (II Kor. 8:12), dan semangat sukarela ini sampai sejauh itu bahkan untuk menyediakan lebih dahulu pemberian-pemberian tersebut. "Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing ... menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah" (I Kor. 16:2), dan sebagainya. Mengadakan hiburan-hiburan gerejawi untuk menggalang dana dengan mengabaikan kebenaran ini jelas mengandaikan bahwa kita tidak mau memberi untuk pekerjaan Allah tanpa memperoleh imbalan. Sungguh dapat dipertanyakan metode penggalangan dana sehingga menimbulkan akibat tidak baik terhadap orang luar, sebab melahirkan anggapan bahwa salah satu aktivitas gereja adalah menggalang uang, sedang yang lain menyediakan hiburan. Argumen lebih jauh yang menentang hiburan-hiburan ini - seperti bazar, dan sebagainya - ialah bahwa kegiatan-kegiatan itu bahkan tidak dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat, sehingga mengecilkan gereja di mata dunia. Kedua, kelompok hiburan ini mempunyai pengaruh buruk terhadap gereja sendiri, karena membuat anggotanya kurang berpikiran rohani dan membuat mereka dikendalikan kepentingan-kepentingan hiburan-hiburan tersebut. Kegiatan itu mengalihkan perhatian orang dari pelayanan resmi gereja; ia membangkitkan kecemburuan, meningkatkan perbedaan-perbedaan golongan; ia terlalu memusatkan perhatian pada nilai uang untuk melaksanakan kegiatan keagamaan; ia tidak mungkin bersaing dengan tontonan yang diadakan oleh organisasi-organisasi sekular; ia menghilangkan garis yang seharusnya selalu ada antara gereja dengan dunia.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA