Bagaimana bunyi ajaran yang benar mengenai ganti rugi (restitusi)?

Alkitab mengemukakan dengan sangat jelas bahwa ganti rugi arus terjadi sebelum atau sesudah pertobatan. Perubahan hati bisa terjadi sebelum atau sesudah tindakan ganti rugi itu terjadi, tapi pada kedua peristiwa itu orang yang bertobat akan menganggap terikat untuk melakukan ganti rugi sedini mungkin dengan cara yang paling sempurna. Diharapkan dari kita akan membereskan hal itu dengan saudara kita, dan kita tidak berhak meminta Allah mengaruniakan kepenuhan anugerah pengampunan-Nya sampai kita melakukan hal ini (lih. Neh. 5:10, 11; Luk. 19:8; Rm. 13:8). Dalam karya penderitaan Injilnya, Penginjil Moody menekankan ganti rugi di manapun itu dapat dilakukan sebagai tambahan yang perlu untuk melengkapi keselamatan. Tetapi, beberapa prinsip sudah pasti, dan berlaku untuk semua kasus tanpa kecuali. Pertama-tama, Anda sendiri harus setuju menaati Allah berapa pun biayanya. Inilah tepatnya yang dimaksud Yesus dalam firman-Nya yang keras mengenai mata kanan atau tangan kanan yang harus rela dibuang jika mereka berdosa. Barangkali Dia tidak bermaksud bahwa akan timbul keadaan di mana ada orang yang benar-benar mencungkil matanya atau memotong tangannya. Dia terlalu memikirkan efisiensi untuk meminta hal seperti itu. Dia menginginkan laskar-Nya tetap memiliki dua mata maupun dua lengan dalam angkatan daratnya. Tetapi, yang dimaksud oleh-Nya bahwa jauh lebih penting menaati Allah daripada memiliki dua lengan dan dua mata lengkap. Kita harus sungguh-sungguh tulus untuk hidup benar di hadapan Allah, sehingga kita berjanji kepada Dia bahwa jika Dia menyatakan kehendak-Nya dengan jelas maka kita akan taat. Nah, itu tidak berarti bahwa kita harus segera bertindak dan melakukan hal yang fantastis atau yang tidak masuk akal sebelum Allah menyatakan kehendak-Nya dengan jelas. Kita harus menunggu sampai kehendak-Nya jelas. Itulah pengabdian yang Dia tuntut dari seseorang bahwa setelah Dia menyatakan jalan-Nya dengan jelas, maka siapa pun harus taat, tahap demi tahap. Dia berkata, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku" (Yoh. 10:27). Jika Anda tidak yakin bahwa itu suara-Nya yang berbicara, tunggu sampai Anda yakin sebelum mengambil langkah. Jika permasalahannya menyangkut harta, betapa pun nilainya sangat kecil, itu harus dikembalikan kepada pemilik atau pewarisnya. Anda akan mendapati prosedur seperti itu lebih mudah daripada yang Anda takutkan. Orang-orang tidak mengolok-olok "simpanan atau persediaan hati nurani." Mereka mengagumi orang yang berusaha melakukan hal yang mutlak benar. Dalam kasus peri laku yang menyangkut orang lain, persoalannya lebih sulit. Jika pengakuan Anda menyangkut orang lain, pastikan bahwa pelanggaran itu benar-benar adalah soal yang serius dan berundinglah dengan pihak yang terlibat sebelum membuat pernyataan. Mengenai tindakan ganti rugi uang dari dana yang sekarang mutlak diperlukan, masalah itu lebih sulit. Dalam kasus seperti itu adalah bijaksana untuk membuat pengakuan kepada orang-orang yang dirugikan, dan meminta mereka memberi Anda waktu untuk memberi ganti rugi uang secara penuh. Yang paling penting, anggaplah Allah sebagai sahabat yang ingin membawa Anda ke tempat di mana Anda akan mendapat kebahagiaan sempurna, bukan sebagai penguasa lalim yang menuntut Anda Mat pada peraturan-peraturan yang kejam dan sewenang-wenang. Dia adalah sahabat kita yang paling baik. Anda bisa memperoleh damai sejahtera dengan percaya kepada-Nya. Kemudian Dia akan membimbing serta menguatkan Anda dalam menguraikan masalah-masalah itu dan melepaskan kesalahan-kesalahan pada masa lalu.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA