Apa yang terjadi atas jiwa-jiwa dalam jarak waktu antara kematian dan kebangkitan?

Ada tiga bagian yang bisa dijadikan penarikan kesimpulan, karena Alkitab tidak memberikan penyataan secara terus terang. Yang pertama ialah jaminan Kristus kepada pencuri yang sungguh-sungguh bertobat ketika di kayu salib (Luk. 23:43): "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Kita tidak begitu yakin apa arti Firdaus, tetapi yang jelas itu merupakan satu tempat bagi kehidupan yang memiliki kesadaran, jika itu sendiri bukan surga. Bagian kedua terdapat dalam perumpamaan tentang Orang Kaya dan Lazarus (Luk. 16:19-31). Harus ada toleransi untuk bentuk dari ajaran yang dipakai oleh Kristus, tetapi dia jelas menceritakan bahwa orang kaya itu dalam keadaan sadar dan dapat melihat, mendengar, berbicara dan merasakan pada waktu saudara-saudaranya hidup di bumi. Ini menunjukkan bahwa jiwa memiliki eksistensi kesadaran sebelum kebangkitan. Bagian ketiga ialah pernyataan Paulus bahwa dia sangat menginginkan kematian (Flp. 1:23). Dia sangat mengharapkan agar dapat "diam bersama-sama Kristus." Tidak mungkin dia memiliki hasrat seperti itu seandainya dia mengharapkan akan tidur (tidak memiliki keaktifan) sampai kebangkitan. Orang yang begitu aktif dan bersemangat seperti Paulus pasti mengharapkan hidup dan berkarya bagi Kristus, bukan terbaring tak sadar dalam kubur. Dia jelas mengharapkan bahwa segera sesudah dia mati, maka dia akan bersama Kristus. Ini adalah beberapa pernyataan yang mendasari kesimpulan, bahwa manusia langsung mendapatkan ganjarannya setelah dia mati dan tidak menunggu kebangkitan. Tidak jelas bahwa Paulus mengharapkan suatu kebangkitan tubuh. Dia berharap akan menerima satu tubuh yang baru (I Kor. 15:37) - bukan tubuh yang dibaringkan di dalam kubur.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA