Apa maksudnya "ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur"?
Barangkali tidak ada lagi ayat yang diperdebatkan sesering ayat dalam Lukas 16:8, 9. Versi yang direvisi menerjemahkan nya: "Dapatlah teman dengan memakai Mamon yang tidak jujur". Luther menganggapnya sebuah peringatan terhadap ketamakan. Farrar menilainya sebagai sebuah perintah untuk berhati-hati dan setia. Dengan memperhatikan perumpamaan yang mendahului ayat ini, tampaknya Kristus sedang menunjukkan betapa seorang yang jahat berhasil mendapatkan teman dengan mengorbankan majikannya. Orang baik sama sekali tidak begitu bersungguh-sungguh dalam urusan-urusan ilahi sebagaimana halnya orang-orang duniawi dalam urusan-urusan bisnis mereka. Kalau mereka menggunakan uang dalam memenuhi kebutuhan orang-orang miskin, maka mereka akan mendapat sahabat di surga. Hal ini tidak akan membuka pintu surga, tetapi akan membuat mereka yang telah mendapat manfaat memberikan sambutan hangat, dan dengan demikian mempertinggi sukacita dari keadaan itu. Dr. William Taylor biasa mengilustrasikannya sebagai berikut: Seseorang yang rumahnya telah dimasuki pencuri, secara wajar akan mengutuk si pencuri; tetapi dia akan dibenarkan kalau dia menunjukkan kepada seorang pekerja yang malas atau tidak kompeten, bahwa jika dia memiliki sebagian kelihaian yang diperlihatkan pencuri itu, maka dia akan menjadi kaya lebih cepat. Kita tidak bisa membayangkan kesedihan di surga, tetapi kalau ada orang yang merasa menyesal, dialah orang yang di bumi yang menyaksikan saudaranya yang miskin menderita kekurangan uang, yang dapat saja diberikan dari kelimpahannya. Di surga dia tidak bisa meringankan beban orang di dunia, tetapi dia pasti menyesalinya karena semasa dia mampu berbuat itu, dia tidak melakukannya.
Dalam Lukas, Tuhan menunjukkan bagaimana orang-orang duniawi, bersikap bijaksana dan cerdik "terhadap sesamanya" dengan tujuan-tujuan pribadi mereka sendiri, menunjukkan energi dan kebulatan tekad untuk melaksanakan rencana-rencana dengan alasan mencari keuntungan, akan tetapi yang tidak satu pun dilakukan untuk Allah dan kekekalan. Mereka adalah tipe pencari uang pada masa itu. Bahkan dari mereka, meskipun mereka egois dan duniawi, anak-anak terang bisa belajar tentang konsentrasi - yang tidak berhubungan dengan hal-hal duniawi, melainkan rohani. Perlu diingat juga bahwa (ay. 8) bukan Yesus, melainkan "tuan" dari bendahara itu yang memuji dia. Versi yang direvisi membetulkan ayat 9, yang bila diterjemahkan secara akurat, akan berbunyi sebagai berikut: "Dapatlah teman dengan memakai Mamon yang tidak jujur", dan seterusnya, yang secara tidak langsung menyatakan mereka "anak-anak terang", harus menggunakan uang tidak untuk tujuan egois seperti bendahara itu, melainkan untuk berbuat baik bagi orang lain (lih. Luk. 6:38 dan Mat. 25:34-40).
Artikel yang terkait dengan Matius: