Bagaimana kita harus memahami perkataan, "Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi"?

Ungkapan ini (Luk. 8:18) muncul dalam sejumlah ayat Perjanjian Baru, Matius 13:12, Markus 4:25, dan lainnya. Artinya yang paling jelas terdapat dalam Matius 25:29, dan Lukas 19:26, yang berkaitan dengan perumpamaan tentang talenta, atau uang mina. Kristus menyatakan dalam kata-kata ini dua hukum yang universal. Pertama, seseorang harus memiliki sesuatu sebelum dia dapat melakukan suatu pekerjaan. Kedua, kalau dia tidak memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang diberikan, maka dia akan kehilangan hal itu. Dengan kata lain: sesuatu tidak akan datang dari nol; mengabaikan berarti rugi. Setiap orang diberi sesuatu untuk melaksanakan rencana hidupnya. Kalau dia menyia-nyiakan apa yang dimilikinya, dia rugi. Tidak bisa dikatakan kalau Allah mengambilnya dari dia; orang ini membiarkan kesempatan ini lewat begitu saja. Helen Keller hanya memiliki sedikit bekal untuk memulai hidupnya, tetapi dia memanfaatkannya dengan disertai kesetiaan yang luar biasa, sehingga dia memperoleh yang jauh lebih besar. Dia menggunakan dan mengembangkan indera peraba sampai fungsinya sama dengan penglihatan dan pendengaran. Tetapi indera atau otot yang tidak terpakai akan menjadi sia-sia. Seseorang hanya perlu berhenti berjalan kalau dia ingin kehilangan kekuatan untuk berjalan. Adalah konyol kalau hal tersebut dikatakan kejam. Inilah hukum kehidupan. Dan hukum tidak mendatangkan kesukaran kepada siapa pun yang berkeinginan untuk memanfaatkan kehidupan dengan baik. Dalam ayat ini (Luk. 8:18) hukum di terapkan pada indera pendengaran. Pada waktu seseorang mendengar suatu kebenaran , dia harus mengikutinya dan menerapkannya dengan segera. Kalau tidak, dia akan segera melupakannya, atau berhenti mempercayainya, atau kehilangan hal itu dengan berbagai cara.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA