Apakah terbunuh dalam sebuah kecelakaan bisa dianggap suatu hukuman karena berbuat salah?
Tidak, bahkan sebatas memikirkannya saja tidak dibenarkan, dan dengan mengatakannya sudah dianggap hujatan besar kepada Allah. Yesus sangat jelas mengenai subyek ini (lih. Luk. 13:1-5). Menara Siloam telah runtuh dan membunuh delapan belas orang dan Yesus mendengar hal itu. Dia memanfaatkan peristiwa itu untuk menghapuskan kesalahan pemikiran orang-orang yang mendengarkan Dia mengenai kecelakaan yang mereka anggap sebagai hukuman. Dalam kasus lain pertanyaan ini langsung diajukan kepada-Nya. Dia ditanyai siapa yang berdosa, orang buta itu, orang tuanya sehingga dia dilahirkan buta, dan Dia menjawab bukan kesalahan keduanya (Yoh. 9:2, 3). Seluruh Kitab Ayub dipakai untuk membahas subyek ini. Sahabat-sahabat Ayub berpikir bahwa kemalangannya adalah hukuman atas dosa yang tersembunyi. Allah sendiri turun tangan untuk memarahi mereka. Adalah hal yang jahat dan kejam untuk menambahkan kemalangan kepada sebuah keluarga yang kehilangan seorang anggotanya, dengan menyatakan bahwa kehilangan mereka merupakan sebuah hukuman atas orang yang sudah mati atau pun yang hidup.
Artikel yang terkait dengan Lukas: