Kelas-kelas umat manusia yang mana diwakili oleh Orang Kaya dan Lazarus?
Perumpamaan orang kaya dan Lazarus (Luk. 16:19) bertujuan menjelaskan hasil dari pengabaian kewajiban untuk menaruh simpati dan meringankan penderitaan orang lain; untuk menunjukkan bagaimana kekayaan mengeraskan hati, menutup mata air rasa simpati sebagai manusia dan menjadikan egois pemilik kekayaan ini serta acuh tak acuh terhadap sesamanya. Orang kaya itu adalah tipe orang yang meskipun kadangkala bermurah hati, namun begitu terpusat pada kesenangan-kesenangan duniawi dan perasaan puas sendiri sehingga yang lainnya diabaikan. Kekayaan yang hanya dipakai untuk memperluas pengaruh dan kepuasan diri akan menjadi sebuah kutukan, sementara orang yang menggunakan kekayaannya untuk menyalurkan bantuan dan hiburan kepada orang-orang di sekelilingnya dan meringankan beban orang yang sedih adalah berkat bagi negeri tempat tinggalnya. Inilah perbedaan yang digambarkan Juruselamat dalam perumpamaan-Nya tentang perbedaan antara domba dengan kambing, ketika Raja tidak mau mengakui mereka yang berdiri di sisi kiri-Nya dengan berkata: "Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku" (Mat. 25:45). Lazarus adalah tipe orang miskin yang tidak berpengharapan, tidak berdaya, dan tidak memiliki sahabat dan mereka ini terdapat di seluruh muka bumi, dan kumpulan ini bisa sangat berguna kalau orang-orang kaya bisa menggunakan kekayaannya untuk mengadakan jabatan kepengurusan bagi mereka yang sifatnya dermawan. Yang paling utama, maksud Juruselamat adalah menekankan melalui perumpamaan-perumpamaan ini hukum kasih dan simpati ilahi yang membuat-Nya datang untuk mengajar anak-anak manusia dengan teladan-Nya sendiri.
Artikel yang terkait dengan Lukas: