Bagaimana Yesus, yang sudah sempurna, dapat bertambah dalam hikmat-Nya?

Pernyataan dalam Lukas 2:52 itu sangat jelas dan tidak ada alasan untuk meragukannya. Yesus tunduk pada keadaan dan keterbatasan-keterbatasan-Nya sebagai manusia sejauh sifat ilahi dapat ditundukkan. Kita membaca bahwa Dia merasa lelah, lapar dan haus, dan sudah pasti Dia dicobai dalam segala hal sebagaimana halnya kita, yang semuanya ini menunjukkan bahwa di dalam sifat jasmani-Nya, Dia murni manusia. Sudah pasti Dia dididik sebagaimana layaknya anak laki-laki lainnya, dan mungkin saja kesadaran-Nya akan keilahian-Nya berangsur-angsur tumbuh, dan mungkin tidak lengkap sebelum Dia berada di padang belantara selama empat puluh hari. Hal mengajukan pertanyaan kepada alim ulama di Bait Suci (Luk. 2:46) yang diduga oleh beberapa ahli bukannya karena Dia hendak mengajari mereka, melainkan hanya untuk memperoleh informasi.




Artikel yang terkait dengan Lukas:


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA