Apa akibat kematian terhadap tubuh?
Ketika kehidupan berhenti, dikatakan bahwa tubuh sebagai organisme tersendiri itu mati; artinya dengan kematian, kehidupan organik berhenti. Tetapi, zat itu kekal (tidak dapat dibinasakan); ketika ia kehilangan salah satu bentuknya maka ia muncul dalam bentuk lain. Zat atau hakikat yang membentuk tubuh tidak binasa oleh kematian suatu makhluk; ia mengalami berbagai perubahan yang dikenal dengan istilah-istilah, hancur, membusuk; dan itu merupakan persiapan bagi bentuk-bentuk kehidupan yang baru. Apa yang terjadi dengan pikiran atau prinsip pemikiran dalam manusia, selain itu jiwa, ialah soal keyakinan agamawi atau dugaan filsafati di mana ilmu pengetahuan tidak mampu memberikan penjelasan sekecil apa pun. Tetapi, tidak boleh dilupakan bahwa ada "tubuh alamiah" dan "tubuh rohaniah" (I Kor. 15:44). Allah telah menyatakan kebenaran itu dalam Alkitab, dan khususnya dalam kenyataan sejarah mengenai kebangkitan Kristus, bahwa jiwa yang selaras dengan diri-Nya akan hidup kekal. Untuk ajaran Alkitab mengenai kebangkitan tubuh baca I Korintus 15, yang telah diakui sejak zaman kekristenan paling awal sebagai ungkapan dari iman orang Kristen mengenai kehidupan yang akan datang. Perhatikan secara khusus ayat 35-44, 50-54.
Artikel yang terkait dengan Kisah Para Rasul: