Apakah Yefta benar-benar mempersembahkan anak perempuannya sebagai kurban?

Baik dalam Versi Authorized atau Revised, pertanyaan ini tetap meragukan dan pendapat para komentator terpecah-belah yaitu apakah dia dikorbankan atau ditakdirkan menjadi seorang pertapa. Kurban manusia adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh Tuhan. Sebuah bacaan atau terjemahan baru yang didesak oleh beberapa sarjana kenamaan adalah: "Itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, atau aku akan mempersembahkan kepadaNya sebuah korban bakaran". Para sarjana menyatakan bahwa ini merupakan terjemahan yang lebih tepat (Lih. Hak. 11:30, 31, 39). Hal ini mengubah aspek kasus ini dan menyebabkan Yefta mengucapkannya secara praktis, dan menyatakan kalau ada makhluk hidup pertama yang keluar dari pintu rumahnya untuk menemuinya tidak layak, maka kurban bakaran yang sifatnya lebih layak akan diberikan sebagai pengganti. Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa anak perempuan itu tidak dikorbankan, tetapi ditakdirkan untuk memiliki keperawanan abadi dan sebuah kurban bakaran akan dipersembahkan sebagai pengganti dia. Beberapa penulis terkenal, termasuk Joseph Kinchi, Ben Gerson dan Bechai (ahli-ahli Yahudi) dan sejumlah pengarang Kristen, berpendapat bahwa sebagai ganti dikorbankan, dia dikurung dalam sebuah rumah yang secara khusus disiapkan oleh ayahnya, dan ke sanalah anak-anak perempuan Israel mengunjunginya selama empat hari dalam satu tahun seumur hidupnya. Untuk mendukung teori ini, dinyatakan bahwa istilah Ibrani yang dipakai untuk mengungkapkan sumpah Yefta adalah kata neder, yang berarti "pengabdian diri" dan bukan the-rem, yang berarti "penghancuran".




Artikel yang terkait dengan Hakim-hakim:


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA