Apakah yang diajarkan Alkitab kepada kita mengenai kekhawatiran (kecemasan)?

Terlalu khawatir akan perkara-perkara duniawi dilarang (Mat. 6:25; Luk. 12:22-29; Yoh. 12:22-29; Yoh. 6:27), sebab kebaikan pemeliharaan Allah semestinya menjauhkan kita dari kekhawatiran (Mat. 6:26, 28, 30; Luk. 22:35), sebagaimana janji-janji-Nya seharusnya mencegah itu di dalam kita (Ibr. 13:5), dan dengan mengandalkan Allah semestinya membebaskan kita dari kekhawatiran (Yer. 17:7, 8; Dan. 3:16). Semua kekhawatiran kita harus diserahkan kepada Allah seperti nasihat Petrus yang fasih (I Ptr. 5:7), "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia, yang memelihara kamu," sementara Pemazmur dengan penuh kemenangan menunjukkan, "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia, akan bertindak" (Mzm. 37:5). Kekhawatiran dunia menjadi halangan bagi Injil (Mat. 13:22), orang-orang kudus tidak pantas memiliki kekhawatiran (II Tim. 2:4); itu adalah sia-sia dan tidak ada gunanya (II Tim. 2:4; Mat. 6:27; Mzm. 39:6). Kecemasan dikirim sebagai hukuman bagi orang fasik (Yeh. 4:16; 12:19), dan orang-orang kudus diperingatkan terhadap hal itu: "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh ... kepentingan-kepentingan duniawi" (Luk. 21:34).




Artikel yang terkait dengan Daniel:


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA