Apakah pantas "memperdengarkan suara sukacita" dalam penyembahan?

Kekristenan adalah sebuah agama yang kurang mementingkan kepala atau akal ketimbang hati, dan tidaklah mengejutkan kalau sukacita dari hati akan diungkapkan dalam puji-pujian dan bahkan kadang-kadang dalam bentuk sorak-sorai. Ini merupakan cara menyalurkan yang alamiah dan tidak terbatas dari jiwa yang dipenuhi oleh kegairahan agama yang mendalam dan sukacita rohani. Kitab Suci secara harfiah penuh dengan ajakan-ajakan kepada umat Allah untuk mengungkapkan perasaan seperti itu. Ezra 3:13 menyebutkan tentang "bunyi sorak-sorai kegirangan" sewaktu meletakkan dasar Bait Suci. Dalam Mazmur 33:3, jemaat didesak untuk menyanyikan lagu-lagu baru dan mengeluarkan "sorak-sorai", dan dalam Yesaya 42:11, tertulis "baiklah bersorak-sorai dan berseru-seru ... memberi penghormatan"; Ayub 38:7 menceritakan bahwa "semua anak Allah bersorak-sorai" sedangkan Mazmur 65:14, yang menjelaskan keadaan orang benar yang diberkati. dengan kemakmuran, mengatakan, "semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi", "Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita", kata Pemazmur (Mzm. 5:12), "mereka akan bersorak-sorai". Gambaran yang berbeda terdapat dalam Yesaya 16:10, tentang orang berdosa yang membuat Allah memalingkan muka dari mereka, "Telah lenyap sukaria dan sorak-sorai". Tentu saja orang Kristen yang merasakan hatinya melimpah dengan sukacita dan ucapan syukur kepada Allah, memiliki jaminan yang terbaik untuk mengumumkan sukacitanya kepada dunia, kalau dia ingin melakukannya. Bagaimanapun, kita cukup memahami kalau ada banyak sifat orang yang pendiam dan suka menyendiri sehingga mereka tidak bisa menikmati kegembiraan meluap-luap dan lebih senang tidak berlebihan dalam menyatakannya. Dalam sebagian besar kasus, antusiasme religius adalah persoalan temperamen, yang masing-masing tepat di tempatnya sendiri.




Artikel yang terkait dengan Ayub:


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA