Intisari Alkitab

Orang yang diberi karunia penglihatan

SIAPAKAH DANIEL
Daniel adalah seorang tawanan perang yang ditangkap oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada waktu Yerusalem jatuh. Bersama-sama dengan orang Yahudi dari golongan atas lainnya, Daniel diangkut ke Babel, dididik, dan dipekerjakan pada pemerintah. Dia bekerja di bawah Nebukadnezar, Belsyazar dan Darius dari tahun 605 SM sampai 536. Namanya berarti "Allah adalah hakimku", tetapi di Babel ia diberi nama baru. Seperti nama aslinya yang mengandung nama Allah Israel, yaitu El, maka nama barunya pun mengandung nama dewa Babel, Bel. Beltsazar mungkin berarti "Semoga dewa Bel melindungi raja". Perhatikan tiga hal mengenai Daniel, yaitu dia adalah seorang yang sangat bijaksana, sangat mudah bergaul dan rajin berdoa.

JAWABAN ATAS PERTANYAAN YANG MENGIBAKAN
Mazmur 137, sama seperti halnya nubuatan ini, ditulis di Babel: "Di tepi sungai-sungai Babel
di sanalah kita duduk sambil menangis,
apabila kita mengingat Sion."
Hidup dalam pengasingan sangat menghancurkan moral bangsa Yahudi. Mereka merasa bahwa Allah telah meninggalkan mereka. Oleh karena itu, mereka menggantungkan harpa mereka dan menolak untuk bernyanyi: "Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?"
Itulah pertanyaan mereka yang mengibakan. Daniel menjawab pertanyaan mereka. Ia menunjukkan bahwa Allah tetap Allah, walaupun mereka berada di Babel.

DANIEL DAN ANTIOKUS EFIFANUS
Bagian kedua kitab Daniel berisi gambaran yang mengandung nubuatan yang dapat kita lihat sudah digenapi secara detail dalam pemerintahan Antiokus Efifanus, yang memerintah sebagian besar Asia Kecil, Siria dan Palestina dari tahun 175 sampai 164 SM. Banyak penulis tentang Daniel menolak adanya nubuatan di kitab kedua ini dan berpendapat bahwa kitab ini, sebenarnya, ditulis sekitar tahun 165 SM, bukan oleh Daniel tetapi oleh seorang penulis tak dikenal. Keberatan mereka yang utama rupanya menyangkut konsep nubuatan sebagai ramalan mengenai apa yang akan terjadi di masa depan, khususnya nubuatan yang sangat rinci. Tetapi nubuatan-nubuatan ini mendapat perhatian sungguh-sungguh dari Tuhan Yesus (Matius 24:15) dan harus diakui bahwa paling tidak dua, mungkin tiga nubuatan digenapi: di zaman dan pada Akhir Zaman. Keempat binatang buas yang dilukiskan dalam Daniel 7 boleh jadi ditafsirkan dalam tiga cara, yaitu sebagai kerajaan-kerajaan besar dunia, masa lalui, sekarang dan masa yang akan datang.

Pesan

1. Minat fatalistis manusia terhadap agama Dan 3:1-30
o Obyek penyembahan manusia disediakan. Perhatikan konstruksinya -- lunak tetapi terbuat dari emas yang mewah dan ukurannya -- kaku tetapi kelihatannya hebat. Dan 3:1-3
o Perintah dikeluarkan. Suatu liturgi baru! "Katakan pada kami apa yang harus kami lakukan dan kami akan melakukannya!" Pendapat Nebukadnezar itu benar bahwa gabungan rasa kagum dan takut dapat meningkatkan penyembahan. Dan 3:4-6
o Ketaatan ditawarkan. Manusia seperti domba dan mereka akan mengikuti seorang "gembala". Ini merupakan peringatan bagi para pemimpin. Dan 3:7
o Tuduhan dilancarkan. Bersyukurlah kepada Allah bagi para "non-konformis", orang yang dapat membedakan yang benar dari yang jahat, walaupun yang salah itu bersumber pada raja. Dan 3:8-12
o Suatu pilihan ditawarkan. Bertobat atau mati! Sering kali pilihan yang ditawarkan begitu gamblang, tetapi kita sering menolak Kristus jika pilihan itu bukan kematian, melainkan semata-mata hanya menjadi bahan tertawaan atau dianggap aneh. Dan 3:13-15
o Jawaban diberikan. Dan jawaban itu luar biasa! Kami tidak mau! Kemenangan! Dan 3:16-18
o Hukuman dilaksanakan. Iman ketiga orang ini dicobai habis-habisan; kelihatannya tidak akan ada pembebasan. Dan 3:19-23
o Ada pelepasan. Ada orang keempat, suatu tubuh ilahi, yang berjalan bersama mereka bertiga di dalam api (suatu ilustrasi luar biasa dari Yesaya 43:2). Dan 3:24-27
o Suatu titah baru. Nebukadnezar sungguh bersedia untuk menambahkan Allah Israel ke dalam koleksi dewa-dewanya, bahkan mengakui kuasanya yang luar biasa untuk menyelamatkan. Tetapi Dia "Allah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dan 3:28-29
o Kedudukan baru. Dari penjara kepada kekuasaan, dari penghinaan kepada kehormatan. Yusuf juga mempunyai pengalaman yang serupa (Kejadian 41). Dan 3:30

2. Pengetahuan Allah yang sempurna mengenai hari depan Dan 9:20-27
o Pengantar Wahyu. Kembali kita mendapatkan Daniel yang sedang berdoa; tidak meminta sesuatu, tetapi mengakui segala kesalahannya; meluruskan hubungannya dengan Allah. Dan 9:20-23
o Suatu ringkasan yang tepat. Tujuh kali tujuh puluh, tidak semata-mata 490 tahun, tetapi angka yang mewakili seluruh periode dalam rencana Allah. Dan 9:24
o Petunjuk untuk penafsiran. Rencana inti terbagi dalam tiga bagian: 49 tahun, 434 tahun dan masa akhir selama 7 tahun. Ayat Dan 9:27 boleh jadi menunjuk baik kepada Antiokus (yang meninggalkan altar dengan memberlakukan tata ibadah kafir), maupun masa pemerintahan Titus, yaitu ketika pada tanggal 17 juli tahun 70, semua korban sembelihan di bait Allah dihentikan, dan sampai akhir dari Kitab Wahyu. Kitab Daniel harus ditafsirkan di bawah terang Wahyu. Dan 9:25-27

Penerapan

1. Orang Kristen sebagai orang buangan
Seperti dikatakan oleh Paulus, "kewargaan kita adalah di dalam sorga" (Fil 3:20), dan Petruss menasihati kita, "hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini" (1Pe 1:17).
Demikianlah yang terjadi dengan Daniel: seorang buangan, seorang pendatang, seorang asing. Bagian pertama dari kitab ini merupakan suatu tuntunan yang luar biasa mengenai bagaimana umat Allah harus bersikap dalam dunia yang jahat ini.
Pasal-pasal permulaan dari kitab ini mengajarkan kepada kita:
o Jangan terpengaruh oleh puji-pujian duniawi, atau oleh hadiah-hadiah (Dan 5:17).
o Jangan takut terhadap ancaman dunia; katakan apa yang harus dikatakan (Dan 3:16-18).
o Jangan terpengaruh dengan agama-agama dunia; bersamalah dengan Allah dan serahkanlah segala konsekuensinya kepada Dia (Dan 6:1-10).

2. Umat Allah sebagai kawan sekerja Allah
Dalam keseluruhan kitab Daniel kita merasakan adanya kehadiran Allah bersama umat-Nya, berbagi rencana dengan mereka dan berbagi pengalaman. Itu pula yang menjadi pelajaran yang harus diajarkan oleh Musa kepada orang buangan di Mesir. Mereka telah menderita dan telah pula berdoa, tetapi Allah tidak menyelamatkan mereka. Allah berkata kepada Musa: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan olah pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka..." (Keluaran 3:7,8). Daniel mengingatkan kita bahwa meskipun Allah mungkin kadang-kadang membiarkan kita menderita, Dia selalu dekat dengan kita dan selalu dapat membebaskan kita. Dan sebagai kawan sekerja-Nya, Dia kadang-kadang mengizinkan kita untuk sejenak melihat kemuliaan yang akan datang.

Tema-tema Kunci

Akhir zaman
o Kitab Daniel merupakan kitab nubuatan, tetapi dalam bentuk yang lain daripada yang lain, berisi gambar-gambar dan lambang. Kitab itu terutama berkenaan dengan akhir zaman. Dalam hal ini serupa dengan Wahyu, tetapi harus juga dibandingkan dengan Markus 13, Matius 24 dan Lukas 21.
o Dari kata-kata Tuhan Yesus sendiri (Markus 13:32-4) timbul suatu prinsip yang penting, yaitu kita tidak diperkenankan untuk mengetahui dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba. Informasi yang kita dapat dari kitab Daniel tidaklah cukup bagi kita untuk menentukan dengan tepat kapan akhir zaman itu akan tiba.
o Namun demikian, kita bukan tidak diberi petunjuk. Ada orang yang menertawakan nubuatan dan menolak pendapat mengenai Wahyu, akhir zaman yang penuh bencana. Segala sesuatu berjalan seperti sedia kala (2Pe 3:1-13). Ada pula yang ingin tahu lebih banyak daripada yang diperbolehkan, dan mencoba untuk menentukan waktu yang tepat kapan akhir zaman itu akan terjadi.
o Banyak usaha penjelasan arti misteri "tujuh" telah diusulkan. Periode pertama dari tujuh kali tujuh masa bisa jadi menunjuk kepada periode pembuangan dari 587 SM ketika Yerusalem jatuh, sampai 538/7 SM ketika Xerxes memerintahkan pembangunan kembali Yerusalem. Ada kesepakatan meluas bahwa Yang Diurapi (arti dari istilah bahasa Ibrani: Mesias) pasti menunjuk kepada Kristus. Namun diusulkan pula bahwa antara 69 minggu dan minggu terakhir yaitu antara kedatangan Kristus pertama dan kedua, terjadi masa "diam" yang lama yang di dalamnya kabar baik diberitakan.
o Kejadian-kejadian yang terjadi dalam Dan 9:27 dan acuan kepada "pertengahan masa" sering dibandingkan dengan Wahyu 11:1-13, dan sudah jelas bahwa perkataan-perkataan Daniel tidak dapat ditafsirkan tanpa mengacu kepada ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya dalam Wahyu. Pelajari dan bandingkan: Daniel 9:20-27; Matius 24:1-44; 2Pe 3; dan Wahyu 11. Perhatikan mengapa angka tujuh merupakan lambang penting dalam Alkitab. Telusuri berapa banyak angka tujuh yang ada dalam kitab Wahyu. Nubuatan-nubuatan itu akan lebih mudah dimengerti jika angka tujuh diartikan secara simbolis dan tidak secara harafiah, untuk melambangkan "kesempurnaan".
o Daftarkan apa saja yang kita ketahui mengenai akhir zaman. Apakah kita perlu mengetahui lebih banyak lagi? Dengan apa yang kita ketahui, harus menjadi manusia macam apakah kita ini (2Pe 3:11-15)?


Artikel yang terkait dengan Daniel:


TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA