Apakah Allah menanggapi "hal-hal sepele" dalam doa kita?

Kristus mengambil sikap seorang sahabat terhadap semua pengikut-Nya. Dia berfirman kepada murid-murid-Nya: "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, tetapi Aku menyebut kamu sahabat". Kita "bekerja sama" dengan Dia seperti antara sahabat; kepentingan kita identik dengan Dia dan demikian pula sebaliknya. Atas dasar ini, adalah sangat masuk akal untuk percaya bahwa Dia pasti memberi kita semua pertolongan yang kita butuhkan dalam melakukan pekerjaan bagi Dia; Kristus sudah pasti tahu semua "hal-hal kecil" yang datang dalam kehidupan kita; Dia juga tidak akan mengizinkan apa pun terjadi yang bisa mengganggu atau sangat menghalangi pekerjaan kita. Paulus percaya Iblis berusaha menghambat dia; di satu sisi dia berkata dengan yakin bahwa Iblis menghalangi dia, benar-benar mencegah dia supaya tidak sampai ke tujuan (I Tes. 2:18). Sikap yang benar adalah meminta Allah untuk memajukan tugas-tugas kita dan memampukan kita melaksanakannya dengan gagah berani serta sabar. Kita juga harus ingat bahwa sejumlah kesukaran dan penderitaan benar-benar diperlukan untuk membangun karakter Kristen yang paling teguh (lih. Ibr. 12:1-11; II Tim. 2:3; Ibr. 11, dst). Orang Kristen harus waspada agar tidak berdoa untuk kepentingan diri sendiri saja. Seorang prajurit yang pemberani tidak akan berdoa supaya cuaca cerah, kecuali kalau hal itu menguntungkan dalam berperang. Kita sudah pasti boleh berdoa untuk mendapat kekuatan; dan sukacita akan datang kalau kita melupakan keuntungan pribadi dalam mengasihi dan melayani Tuhan. Tetapi kita seharusnya tidak lupa bahwa di dalam hikmat-Nya Allah telah memberi kita mata untuk melihat, lidah untuk berbicara, otak untuk berpikir dan akal budi untuk membedakan dan memandu kita dalam mengambil keputusan, Dia memberikan kecakapan-kecakapan ini untuk dipakai melayani. Dia memberi kita tanah yang subur, tetapi kita harus membajak dan menanaminya. Iman kepada Allah secara langsung tidak menyatakan bahwa kita harus mengharapkan Dia untuk berbuat sesuatu bagi kita karena Dia membuat kita mampu melakukannya untuk diri sendiri. Kalau kita melakukan bagian kita, maka kita bisa mengulurkan tangan iman dan menggenggam tangan-Nya yang memimpin, yang akan membawa kita melewati semua hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri.




Artikel yang terkait dengan 1 Tesalonika:


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA