Apakah bangsa Yahudi percaya pada kekekalan jiwa?

Walaupun kepercayaan tersebut tidak dinyatakan langsung di mana pun dalam tulisan-tulisan bangsa Yahudi mula-mula, tetapi banyak ayat yang tampaknya menunjukkan bahwa kepercayaan itu adalah umum. Hukum-hukum dalam Pentateukh yang melarang mengadakan komunikasi dengan orang yang sudah meninggal menyatakan kepercayaan yang umum bahwa jiwa orang tetap hidup setelah tubuh sudah mati. Permohonan Saul kepada perempuan di Endor untuk memanggil arwah Samuel (I Sam. 28) menunjukkan bahwa dia mempercayai kelanjutan eksistensi jiwa orang mati. Dalam Ibrani 11:16 ada pernyataan bahwa nenek moyang bangsa Israel menantikan negeri surgawi. Kristus juga merujuk bahwa kepercayaan itu ada pada zaman Musa (lih. Luk. 20:37).




Artikel yang terkait dengan 1 Samuel:


TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA