Belum pernahkah kalian membaca apa yang dikatakan Allah tentang orang mati dibangkitkan kembali? Allah berkata,

Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang berpenyakit kulit yang mengerikan sembuh; orang tuli mendengar, orang mati hidup kembali, dan Kabar Baik dari Allah diberitakan kepada orang-orang miskin.

Tetapi Yesus menjawab, "Ikutlah Aku, dan biarkan orang mati menguburkan orang matinya sendiri."

Pada hari itu juga, beberapa orang Saduki datang kepada Yesus. Mereka adalah golongan yang berpendapat bahwa orang mati tidak akan bangkit kembali.

Pernah ada tujuh orang bersaudara yang tinggal di sini. Yang sulung kawin lalu mati tanpa mempunyai anak. Maka jandanya ditinggalkan untuk saudaranya.

Tentara pengawal yang menjaga di situ begitu ketakutan sampai mereka gemetar, dan menjadi seperti orang mati.

'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.' Allah itu bukan Allah orang mati. Ia Allah orang hidup!"

Sembuhkanlah orang-orang yang sakit; hidupkan orang-orang yang mati; sembuhkanlah orang-orang yang berpenyakit kulit yang mengerikan, dan usirlah roh-roh jahat. Kalian sudah menerima semuanya itu dengan cuma-cuma. Jadi, berilah juga dengan cuma-cuma.

"Bapak Guru," kata mereka, "Musa mengajarkan begini: Kalau seorang laki-laki mati, dan ia tidak punya anak, saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.

Ketahuilah! Dari antara kalian di sini ada yang tidak akan mati, sebelum melihat Anak Manusia datang sebagai Raja."

Sebab Allah berkata, 'Hormatilah ayah dan ibumu,' dan 'Barangsiapa mengata-ngatai ayah ibunya, harus dihukum mati.'

Petrus menjawab, "Sekalipun saya harus mati bersama Bapak, saya tidak akan berkata bahwa saya tidak mengenal Bapak!" Dan semua pengikut yang lain berkata begitu juga.

Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi terus saja menghasut orang banyak itu untuk meminta kepada Pilatus supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.

"Dengarkan! Kita sekarang menuju Yerusalem. Di sana Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan guru-guru agama. Lalu Ia akan dihukum mati,

Imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berusaha mendapat kesaksian palsu untuk dapat menjatuhkan hukuman mati ke atas Yesus.

Sekarang bagaimana pendapat kalian?" Mereka menjawab, "Dia bersalah, dan harus mati."

Ia berkata kepada mereka, "Keluar kamu semua! Anak ini tidak mati; ia hanya tidur." Mereka semua menertawakan Yesus.

Ia berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Hati-Ku sedih sekali, rasanya seperti akan mati saja. Tinggallah kalian di sini, dan turutlah berjaga-jaga dengan Aku."

Kuburan-kuburan terbuka, dan banyak umat Allah yang sudah meninggal dihidupkan kembali.

Yesus berkata kepada pengikut-Nya itu, "Masukkan kembali pedangmu ke dalam sarungnya, sebab semua orang yang menggunakan pedangnya akan mati oleh pedang.