Ia berkata, "Ambillah kapak itu!" Orang itu pun mengambilnya.

Pelayan itu membawa anak itu pulang. Ibunya meletakkan dia di atas pangkuannya, tetapi pada tengah hari anak itu meninggal.

"Siapakah orang itu? Bagaimana rupanya?" tanya raja.

Sore itu mereka pergi memasuki perkemahan tentara Aram. Tetapi perkemahan itu ternyata telah kosong!

Ya TUHAN, memang benar bahwa raja-raja Asyur itu telah memusnahkan semua bangsa itu serta negeri-negerinya,

Sesudah berdoa ia menelungkup di atas tubuh anak itu, menaruh mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, dan tangannya di atas tangan anak itu. Tubuh anak itu pun mulai hangat!

Raja bertanya tentang kejadian itu dan perempuan itu menceritakan semuanya. Lalu raja memerintahkan salah seorang pegawainya untuk mengembalikan semua milik perempuan itu, ditambah dengan semua hasil ladang itu selama perempuan itu tinggal di negeri orang Filistin.

Lalu pergilah perempuan itu kepada Nabi Elisa untuk memberitahukannya. Abdi Allah itu berkata kepadanya, "Juallah minyak itu dan bayarlah utangmu. Gunakanlah sisanya untuk biaya hidupmu serta anak-anakmu!"

Pada suatu hari setelah Nabi Elisa beristirahat di kamar itu berkatalah ia kepada Gehazi, hambanya, "Panggilkan perempuan Sunem itu (karena aku hendak berbicara kepadanya)." Ketika perempuan itu datang,

Lalu perempuan itu mengangkat anaknya dan membawanya naik ke kamar Nabi Elisa. Ia membaringkan anaknya di atas tempat tidur abdi Allah itu, kemudian menutup pintu kamar itu.

Ketika Nabi Elisa tiba di rumah perempuan Sunem itu, anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidur abdi Allah itu.

Benarlah apa yang dikatakan nabi itu: Orang itu tidak ikut memakannya karena ia terinjak-injak oleh orang banyak di pintu gerbang kota itu sampai mati.

Ia membunuh semua imam bukit penyembahan itu di atas mezbah-mezbah itu, dan membakar tulang-tulang manusia di atas mezbah-mezbah itu untuk menajiskannya. Kemudian ia pulang ke Yerusalem.

Setelah Raja Ahab meninggal, Raja Moab itu memberontak terhadap Israel.

Ketika itu perwira pengawal pribadi raja itu berkata, "Hal itu mustahil terjadi, sekalipun TUHAN membuka jendela-jendela di langit!" Lalu Nabi Elisa menjawab dia, "Engkau sendiri akan melihat semua itu, tetapi tidak akan ikut memakannya."

Dalam pengepungan itu Raja Nebukadnezar sendiri datang ke Yerusalem.

Pengepungan itu berlangsung terus sampai tahun kesebelas pemerintahan Raja Zedekia.

Tetapi keesokan harinya, pagi-pagi, ketika matahari bersinar ke atas air itu, tampaklah air itu merah seperti darah.

Keledai itu diberi pelana, dan perempuan itu berkata kepada pelayannya, "Cepatlah! Jangan berlambat-lambat, kecuali kalau aku menyuruh engkau berjalan lambat."

Nabi Elisa memanggil Gehazi dan berkata, "Panggillah perempuan Sunem itu!" Ketika perempuan itu datang, Nabi Elisa berkata, "Angkatlah anakmu!"