Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 212 ayat untuk yang telah meninggalkan AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kis 24:24) (jerusalem: Drusila) Anak bungsu Herodes Agripa Kis 24:12. Ia telah meninggalkan suaminya yang pertama, yakni raja Emesus, untuk kawin dengan Feliks.
(0.67) (Kis 2:34) (jerusalem: bukan Daud yang naik ke sorga) Pemikiran Petrus rupanya sebagai berikut: Daud yang sudah dimakamkan tidaklah naik ke sorga. Maka bukan dialah yang dimaksudkan oleh ajakan Tuhan itu. Sebaliknya ajakan itu ditujukan kepada Dia yang telah meninggalkan makamNya. Ada sebuah var yang mengganti: "malahan Daud sendiri berkata" dengan: "Daud sendiri berkata". Kalau demikian, maka pemikiran Petrus mendekati pemikiran yang terungkap dalam Mat 22:43-45.
(0.65) (2Tim 1:4) (jerusalem: yang kaucurahkan) Yaitu waktu Paulus meninggalkan Timotius di Efesus, 1Tim 1:3.
(0.64) (2Kor 1:8) (full: KAMI TELAH PUTUS ASA JUGA AKAN HIDUP KAMI. )

Nas : 2Kor 1:8-10

Seorang percaya yang setia, yang hidup dalam persekutuan yang taat dengan Kristus dan dikasihi oleh-Nya, bisa saja mengalami pengalaman yang melibatkan bahaya, ketakutan serta keputusasaan, dan dapat menghadapi keadaan yang melebihi kekuatan dan daya tahan umat manusia.

  1. 1) Ketika kesukaran yang berat menimpa kehidupan kita, kita tidak perlu merasa bahwa Allah telah meninggalkan kita atau bahwa Dia telah berhenti mengasihi kita. Sebaliknya, kita harus ingat bahwa hal-hal demikian telah terjadi kepada para hamba Allah yang setia dalam masa PB.
  2. 2) Allah mengizinkan pencobaan yang hebat ini supaya Kristus menjadi dekat dan, sementara kita memandang-Nya dengan iman, Dia akan memberikan kasih karunia-Nya yang akan menuntun kita kepada kemenangan (2Kor 2:14; 12:7-10; 13:4).
(0.62) (Yoh 21:3) (full: AKU PERGI MENANGKAP IKAN. )

Nas : Yoh 21:3

Rencana para murid untuk pergi menangkap ikan tidak berarti bahwa mereka telah meninggalkan komitmen mereka kepada Kristus serta panggilan mereka untuk memberitakan Injil. Mereka tahu bahwa Yesus telah bangkit, namun kini mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka belum menerima perintah untuk menunggu di Yerusalem sehingga Roh Kudus turun atas mereka dengan kuasa (Kis 1:4-5). Pergi memancing adalah sesuatu yang diperlukan karena mereka masih harus mencari nafkah untuk diri mereka dan keluarga mereka.

(0.60) (Mat 26:2) (full: PASKAH. )

Nas : Mat 26:2

Paskah (Yun. _pascha_) merupakan suatu hari raya musim semi yang dikaitkan dengan peristiwa Israel meninggalkan Mesir. Paskah merayakan perihal malaikat maut "melewati" rumah-rumah orang Ibrani karena darah anak domba telah dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu rumah mereka (lih. Kel 12:7,11;

lihat art. PASKAH).

Penyaliban Kristus terjadi pada saat "hari persiapan Paskah" (Yoh 19:14). Kristus adalah "anak domba Paskah kita ... juga telah disembelih" (1Kor 5:7).

(0.57) (1Yoh 2:22) (sh: Siapa antikristus? (Rabu, 3 Desember 2003))
Siapa antikristus?

Kemarin telah kita baca tentang hadirnya antikristus. Mereka berasal dari jemaat Kristen yang kemudian mundur meninggalkan persekutuan jemaat. Mereka ini adalah pendusta-pendusta (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22). Ancaman pendusta tidak datang dari luar jemaat. Para pendusta ini menolak Yesus sebagai Mesias. Mereka lupa bahwa tidak mungkin mengenal Allah Bapa tanpa percaya pada Yesus (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">23-25). Akhir hidup seorang antikristus adalah kebinasaan. Mereka tidak memperoleh hidup kekal. Hidup kekal berarti memiliki persekutuan dengan Anak dan Bapa sekarang dan di sini. Persekutuan dengan Anak dan Bapa dimulai dengan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Menyangkali fakta ini berarti seseorang telah menjadi antikristus.

Dalam ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">26 Yohanes mengatakan bahwa para antikristus tidak keluar begitu saja dan meninggalkan persekutuan jemaat, tetapi terus berusaha menarik orang lain meninggalkan persekutuan jemaat. Yohanes mengingatkan jemaat untuk tidak sekadar sadar akan kehadiran antikristus di tengah-tengah mereka, tetapi juga harus lebih peka terhadap tujuan dan fungsi seorang antikristus. Antikristus memiliki tujuan menjadikan sebanyak mungkin jemaat Kristus sebagai antikristus.

Jemaat Kristus harus lebih mendengarkan suara Roh Kudus yang terus mengajarkan kebenaran kepada mereka (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27). Jangan pernah meninggalkan persekutuan jemaat seperti yang dilakukan antikristus. Seorang antikristus yang tidak memiliki persekutuan dengan Yesus dan juga persekutuan jemaat akan malu berdiri di hadirat Kristus ketika Ia datang kedua kali (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">28). Seorang antikristus tidak lahir dari Allah, karena mereka tidak hidup dalam kebenaran, melainkan hidup dalam dusta dan tipu daya (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">29).

Renungkan: Waspadalah terhadap antikristus karena ia tidak melakukan perbuatan kebenaran, tetapi perbuatan-perbuatan yang menentang dan menolak Kristus.

(0.56) (Mrk 16:1) (sh: Kematian bukan akhir kehidupan (Minggu, 20 April 2003))
Kematian bukan akhir kehidupan

Kematian Yesus meninggalkan kesedihan mendalam di hati para pengikut-Nya. Sebagai wujud kasih dan kesetiaan kepada Yesus, para wanita pergi ke kubur untuk meminyaki dan merempah-rempahi jenazah Yesus. Mereka sama sekali tidak menduga apalagi berharap bahwa Yesus akan bangkit.

Namun ketika mereka tiba, batu di pintu kubur itu telah terguling, dan kubur Yesus telah terbuka. Mereka tidak menjumpai mayat Yesus di dalamnya, melainkan menjumpai seorang muda yang memberitahukan bahwa Yesus tidak ada lagi sebab Ia telah bangkit. Selanjutnya ia berpesan agar mereka memberitahukan kepada murid-murid bahwa Yesus telah bangkit dan Ia mendahului mereka ke Galilea.

"Ia telah bangkit, Ia tidak ada di sini". Perkataan ini mengandung dua pengertian. Pertama, bahwa Yesus tidak mati. Ia hidup kembali, karena Ia adalah sumber hidup itu. Ia telah menang atas maut. Karena itu Ia tidak lagi berbaring di tempat kematian itu.

Kedua, hati yang tadinya dirundung duka mendalam, berganti sukacita. Sinar paskah mulai bercahaya, kegelapan mulai sirna. Patutlah kiranya bila sekarang ini kita pun menyambut berita tentang kebangkitan Yesus dengan takut dan iman.

Renungkan: Kebangkitan Yesus memberikan kepada kita pengharapan akan masa depan yang gemilang. Semua tantangan dan pergumulan tidak lagi dihadapi dengan perasaan putus asa melainkan dengan keyakinan dan harapan bahwa Yesus telah menang atas dosa.

(0.56) (1Tim 5:5) (full: SEORANG JANDA ... BERTEKUN DALAM PERMOHONAN DAN DOA SIANG MALAM. )

Nas : 1Tim 5:5

Para janda yang telah menyerahkan hidupnya kepada pekerjaan doa perlu diperhatikan dan dibantu (apabila perlu) oleh gereja (ayat 1Tim 5:3). Kita diingatkan akan seorang janda bernama Hana yang "tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa" (Luk 2:37). Kekristenan yang mula-mula menyebut janda semacam itu "pendoa syafaat gereja", "penjaga pintu", dan "mezbah Allah".

(0.56) (Luk 7:36) (sh: Pemulihan total karena pengampunan (Jumat, 14 Januari 2000))
Pemulihan total karena pengampunan

Melalui peristiwa dalam kisah ini kita melihat contoh betapa sulitnya masyarakat menerima kehadiran seorang yang bereputasi buruk di tengah-tengah mereka. Seorang perempuan yang dikenal umum berprofesi sebagai perempuan sundal dianggap berdosa dan sangat tidak layak berada di tengah-tengah orang Farisi. Bahkan orang Farisi tersebut menginginkan agar Yesus memiliki pandangan yang sama. Respons Yesus justru sebaliknya kepada perempuan berdosa yang menghampiri dan meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal dan menyeka dengan rambutnya. Yesus melihat bahwa dari sikap dan kesungguhan hatinya, terpancar cinta kasihnya kepada Tuhan dan keinginan untuk meninggalkan dosa-dosanya, bertobat dari kehidupan lamanya.

Memang sulit bagi orang-orang yang dicap bereputasi buruk seperti mantan narapidana, wanita tuna susila, dlsb., untuk memperbaiki atau mengubah citra mereka di tengah-tengah masyarakat. Fakta ini tidak selalu disebabkan oleh tidak adanya kemauan orang tersebut untuk berubah, tetapi disebabkan oleh sikap masyarakat yang sukar untuk mengubah pandangan yang telah ada. Yesus mengubah cara pandang seperti ini. Bila masyarakat menganggap orang-orang berdosa adalah orang yang tidak layak berada di tengah masyarakat, berbeda dengan Yesus. Ia selalu menyediakan tempat bagi orang-orang yang ingin berubah, meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaiki diri. Justru orang-orang berdosa yang ingin berubah inilah yang mendapat prioritas utama di mata Yesus. Demikianlah Yesus mengangkat harkat dan martabat perempuan itu.

Renungkan: Sikap Yesus menerima orang yang ingin pengampunan dari dosa-dosanya dengan hati terbuka, seharusnya menjadi sikap bagi gereja dalam menerima dan melayani setiap warga jemaatnya. Banyak warga jemaat telah meninggalkan masa lalunya dan belajar menjalani hidup sebagai Kristen. Mereka ingin diterima, dilayani, diangkat harkat dan kehormatannya oleh Gereja, dan ingin memulai hidup baru, bagaimana respons Gereja? Pada warga jemaat inilah Gereja merealisasikan ajaran firman Tuhan yang selalu didengungkan. Karenanya Gereja harus menentukan sikap positif menghadapi mereka. Realisasikanlah kebutuhan warga jemaat tersebut melalui program-program Diakonia, Koinonia, dan Marturia.

(0.54) (2Tim 4:9) (sh: Berani..... minta tolong?! (Senin, 2 September 2002))
Berani..... minta tolong?!

Pemberani. Itulah salah satu gambaran ideal yang harus ditampakkan oleh seorang pelayan Tuhan. Sifat lain yang sering dianggap “semarga” dengan keberanian adalah kemandirian, dan siap untuk memberikan pertolongan pada saat dibutuhkan. Sifat-sifat inilah yang justru tidak ditonjolkan Paulus kali ini.

Mengapa demikian? Ada cukup banyak alasan. Beberapa sahabat terdekat Paulus Seperti Timotius sendiri, Kreskes, Titus, dan lainnya,tidak sedang bersama dengannya. Juga Tikhikus, karena Paulus sendiri yang telah mengutusnya pergi. Selain itu, juga Demas yang telah membelot serta meninggalkan Paulus, bersama dengan orang-orang lain yang telahmeninggalkan aku” pada saat pembelaannya yang pertama di pengadilan (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16). Semua ini dilengkapi dengan kehadiran Aleksander, yang banyak berbuat jahat. Karena itu Paulus berani meminta tolong, terutama kepada Timotius, dan, secara tidak langsung, kepada Markus. Permintaan tolong ini merupakan pengakuan Paulus tentang ketidakberdayaan dirinya yang membutuhkan bantuan saudara-saudara yang lain.

Berani mengakui kebutuhan penting dalam pertumbuhan iman. Kerendahan hati ini melahirkan pengakuan, bahwa hanya Allah yang sanggup bertindak adil terhadap yang jahat (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14), dan yang sanggup mendampingi, menguatkan, dan menjagainya.

Paulus, rasul yang dikenal tegar iman dan berkepribadian matang, bukanlah manusia super, yang selain terus mengandalkan pertolongan dan pemeliharaan Allah, juga selalu dapat mengatasi permasalahannya sendiri. Pauluspun ternyata membutuhkan Dukungan moril dari teman-temannya. Tindakan Paulus ini membukakan kepada kita tentang dua hal. Pertama, fungsi teman atau sahabat dalam persekutuan adalah saling menghibur, menguatkan, dan berbagi suka maupun duka. Kedua, hanya sahabat sejati yang memiliki kepekaan untuk bertindak memberikan pertolongan.

Renungkan: Kadang mengakui kesulitan dalam pertumbuhan kerohanian kita berarti kesempatan untuk meminta tolong. Sebaliknya, sering keengganan kita untuk meminta tolong adalah awal dari keangkuhan dan kebebalan, yang bermuara pada kejatuhan.

(0.54) (2Tim 2:19) (sh: Dasar yang teguh (Kamis, 29 Agustus 2002))
Dasar yang teguh

Himeneus dan Aleksander telah terpengaruh ajaran dualisme Yunani tentang kebangkitan. Mereka bukan hanya tersesat, tetapi juga menyesatkan banyak orang. Kini Paulus meneguhkan keyakinan jemaat yang masih murni imannya. Ada dasar yang kokoh bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Orang-orang ini dimeteraikan oleh Allah sendiri sebagai yang dikenal dan dipilih-Nya (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2:10). Metafora "meterai" adalah metafora yang digunakan untuk menandai sebuah bangunan yang dimiliki seseorang. Dengan ini, Paulus ingin menyatakan bahwa mereka yang sungguh-sungguh adalah milik-Nya tidak akan meninggalkan iman yang sejati. Mereka juga diminta untuk meninggalkan kelaliman dan ketidakbenaran sebagai respons terhadap status mereka, dan sebagai respons terhadap para pengajar sesat.

Paulus kemudian menggunakan metafora yang berbeda lagi untuk menjelaskan tentang pelayanan. Pelayanan Tuhan diumpamakan sebagai sebuah rumah besar dengan beragam jenis perangkat: ada yang mulia, terbuat dari perak dan emas, juga ada yang kurang mulia, terbuat dari kayu dan tanah liat (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20). Sebagai penjelasan tentang metafora itu, Paulus menyatakan bahwa Allah sebagai pemilik semua perangkat itu akan menggunakan perangkat-perangkat yang mulia untuk tujuan yang mulia, asal mereka memang membuktikan bahwa diri mereka pantas dimuliakan (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">21).

Berkenaan dengan tugasnya menyucikan diri untuk pelayanan, Timotius harus meninggalkan hal-hal yang tidak kudus dan mengejar serta mengupayakan kualitas-kualitas hidup sebagai manusia Allah (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">22, bdk. 1Tim. 6:11) karena mereka tidak hadir dengan sendirinya dalam diri seseorang. Sebagai pemimpin jemaat, Timotius juga tidak diharapkan terlibat dalam perdebatan-perdebatan "tidak berpendidikan," dan tidak berguna. Intinya, sikap Timotius haruslah lemah lembut, tidak terpancing masuk ke dalam pusaran pembicaraan yang sifatnya spekulatif belaka. Ia harus menjadi pengajar yang mantap, tenang, dan akhirnya mampu membawa mereka yang tersesat kembali ke dalam iman yang sejati.

Renungkan: Hidupilah status Anda dengan kualitas yang sepatutnya. Biarlah iman Anda menolong iman banyak orang.

(0.53) (Gal 2:19) (jerusalem: aku telah mati ... untuk hukum Taurat) Ungkapan yang pendek padat ini diartikan dengan macam-macam cara. Dapat diartikan: oleh karena disalibkan bersama dengan Kristus, maka orang Kristen bersama dengan Kristus dan di dalam Dia sudah mati bagi hukum Taurat, bdk Rom 7:1 dst, oleh karena hukum Taurat itu sendiri yang menjatuhkan hukuman mati, Gal 3:13; lalu orang Kristen menjadi penyerta dalam hidup Kristus yang dibangkitkan, Rom 6:4-10; 7:4-6 serta catatannya. Sementara ahli lain mengartikan kalimat itu: Orang Kristen meninggalkan hukum Taurat justru untuk mentaati Perjanjian Lama, Gal 3:19,24; Rom 10:4; atau: Orang Kristen telah mati untuk hukum Taurat, supaya mentaati hukum lain, yakni hukum iman atau hukum Roh Kudus, Rom 8:2.
(0.53) (Kis 3:11) (sh: Kemuliaan hanya bagi Allah (Kamis, 27 Mei 1999))
Kemuliaan hanya bagi Allah

Si lumpuh yang sudah mampu berjalan sendiri itu mengikuti Petrus dan Yohanes. Demikianlah orang yang sudah mengalami anugerah Allah tidak akan lagi menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya. Peristiwa ini mengundang keheranan dan rasa takjub banyak orang. Kemudian, Petrus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah mereka tolak dan bunuh itulah yang telah memberikan kesembuhan kepada si lumpuh itu. Petrus tidak mau "mencuri" keharuman nama di balik kuasa Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati.

Ajakan pertobatan. Ada dua kelompok orang di sekitar Kekristenan kita. Pertama, orang-orang yang bekerja untuk Allah tetapi demi kemuliaan dan kepentingan dirinya. Kedua, orang-orang yang buta matanya untuk melihat bahwa itu adalah pekerjaan Allah. Bagi kedua kelompok manusia inilah Petrus mengarahkan tudingan dan kesaksiannya tentang karya besar dan agung Allah. Petrus mengajak mereka untuk sadar dan bertobat. Selain merupakan suatu tindakan aktif manusia sebagai respons terhadap kebaikan Allah, pertobatan juga berarti kesadaran diri meninggalkan segala kejahatan.

Renungkan: Hanya orang yang telah mengalami anugerah Allah yang tidak akan menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya.

(0.53) (Mat 27:46) (full: MENGAPA ENGKAU MENINGGALKAN AKU? )

Nas : Mat 27:46

Inilah tahap kesembilan dari penderitaan Kristus. Kata-kata ini merupakan puncak dari segala penderitaan-Nya bagi dunia yang terhilang. Seruan-Nya dalam bahasa Aram, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" menunjukkan bahwa Dia sedang mengalami pemisahan dari Allah sebagai pengganti orang berdosa. Pada tahap ini semua kesedihan, penderitaan, dan rasa sakit mencapai puncaknya. Ia tertikam oleh karena pemberontakan kita (Yes 53:5) dan Ia telah memberikan diri-Nya sebagai "tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28; 1Tim 2:6). Dia yang tidak mengenal dosa "telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita" (2Kor 5:21); Dia mati sebagai yang ditinggalkan, agar kita tidak akan pernah ditinggalkan oleh-Nya (bd. pasal Mazm 22:1-32). Demikianlah kita ditebus oleh penderitaan Kristus (1Pet 1:19).

(Lihat cat. --> Mat 27:50

[atau ref. Mat 27:50]

untuk tahap yang kesepuluh dari penderitaan Kristus).

(0.52) (2Tim 1:9) (sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002))
Apa sih rahasianya?

Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa.

Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12b).

Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14). Ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus.

Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah.

(0.52) (Why 2:1) (sh: Kehilangan kasih mula-mula (Rabu, 23 Oktober 2002))
Kehilangan kasih mula-mula

Apabila ada suatu sidang jemaat yang sangat kokoh berpegang pada ajaran yang benar, tak kenal lelah melayani Tuhan, bahkan sampai harus menderita sengsara karena Tuha, itulah jemaat Efesus. Militansi mereka bagi Tuhan tak diragukan lagi. Kecintaan mereka pada kebenaran Injil tidak kenal kompromi. Bahkanmereka mengritik pengajar-pengajar palsu dan membongkar kesesatan mereka, baik dari segi pengajaran maupun moralitas (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2,6). Sungguh, mereka menjalankan amanat rasuli untuk “menguji roh” (ayat 1Yoh. 4:2, bdk. 1Tes. 5:21) yang pada galibnya berakar dari ajaran Tuhan Yesus sendiri semasa kehidupan bumiah-Nya (Mat. 7:15-20). Tuhan sendiri memuji Jemaat Efesus: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu ...” (Why. 2:2a).

Namun, Tuhan juga menegur keras jemaat Efesus karena ada kekurangan, yang menurut pandangan Tuhan, fatal “Engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula” (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14). Keseriusan teguran ini diperkuat dengankomentar bahwa hal meninggalkan kasih yang semula merupakan kejatuhan yang sangat dalam, serta seruan bertobat yang dibarengi dengan nubuatan hukuman bagi penolakan untuk bertobat (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5). Dia yang memiliki otoritas mutlak atas Gereja sekaligus sangat menaruh perhatian terhadapnya (ayat yang+telah+meninggalkan+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1b) memang tidak main-main.

Meninggalkan kasih mula-mula” atau “kasih menjadi dingin” (Mat. 24:12) bukan menunjuk pada lunturnya kasih kepada Tuhan. Mereka masih tekun melayani, mempertahankan kebenaran Injil. Bahkan menderita aniaya, sebagai rutinitas dan bukan kecintaan mereka kepada Tuhan. Juga, sering kali kecintaan kepada kebenaran, melunturkan kasih kepada sesama, dan memandangnya dari segi benar-salah semata. Suasana persekutuan yang pada mulanya begitu indah, kini berubah menjadi suasana dingan dan kaku, yang setiap saat bisa meletus dalam silang sengketa yang mengarah pada perpecahan.

Renungkan: Berpegang pada kebenaran dalam kasih (Ef. 4:15) memang tidak mudah. Kita cenderung memilih salah satu. Tapi Tuan menghendaki keduanya ada dalam diri kita dan nyata dalam Gereja.

(0.51) (Rm 8:36) (full: DOMBA-DOMBA SEMBELIHAN. )

Nas : Rom 8:36

Kesulitan-kesulitan yang didaftarkan Paulus dalam ayat Rom 8:35-36 telah dialami oleh umat Allah sepanjang zaman (Kis 14:22; 2Kor 11:23-29; Ibr 11:35-38). Orang percaya janganlah heran jikalau mengalami kesulitan, penganiayaan, kelaparan, kemiskinan atau bahaya. Semuanya itu tidaklah berarti bahwa Allah telah meninggalkan kita atau bahwa Dia tidak mengasihi kita lagi (ayat Rom 8:35). Sebaliknya, penderitaan kita sebagai orang percaya akan membuka peluang untuk makin mengalami kasih dan penghiburan Allah (2Kor 1:4-5). Paulus memastikan bahwa semua kesulitan ini akan diatasi dan bahwa kita akan menjadi lebih daripada pemenang melalui Kristus (ayat Rom 8:37-39; bd. Mat 5:10-12; Fili 1:29).

(0.51) (2Tim 4:22) (full: KASIH KARUNIA-NYA MENYERTAI KAMU. )

Nas : 2Tim 4:22

Ini merupakan perkataan terakhir Paulus yang dicatat dalam Akitab, yang ditulis ketika dia menunggu mati syahid di penjara Roma. Dari sudut pandangan dunia, hidup Paulus akan berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan.

  1. 1) Selama lebih 30 tahun Paulus meninggalkan segala sesuatu demi Kristus; yang diperolehnya hanyalah penderitaan dan kebencian dari bangsanya. Pelayanannya telah menghasilkan berdirinya banyak gereja, namun banyak dari gereja ini tidak lagi setia kepada dia dan iman rasuli (2Tim 1:15). Kini di penjara, dengan semua sahabat telah pergi kecuali Lukas (ayat 2Tim 4:11,16), Paulus menghadapi kematian. Keadaan ini menunjuk seolah-olah ia gagal dalam misinya antara orang bukan Yahudi. Namun, rasul salib yang ditandai luka perang tidak menunjukkan penyesalan ketika menyerahkan nyawa bagi Tuhannya.
  2. 2) Sekarang, hampir 2000 tahun kemudian, pengaruh Paulus melebihi pengaruh semua hamba Allah dalam kerajaan. Tulisan-tulisannya merupakan bagian Alkitab yang penting dan telah menuntun orang yang tidak terhitung banyaknya kepada Kristus. Janganlah seorang yang tetap setia kepada Yesus Kristus berpikir bahwa kematian mengakhiri semua hasil, walaupun kelihatan menghasilkan sedikit bagi Allah. Allah mengambil usaha setia kita dan memperbanyaknya jauh lebih dari yang kita pikir atau harapkan. Malahan yang kelihatan sebagai kegagalan adalah benih yang akan dituai oleh orang lain (Yoh 4:37-38).
(0.50) (Yoh 14:17) (full: ROH KEBENARAN. )

Nas : Yoh 14:17

Roh Kudus juga disebut "Roh Kebenaran" (Yoh 15:26; 16:13; bd. 1Yoh 4:6; 5:6), karena Dia adalah Roh Yesus, yang adalah kebenaran itu. Dengan demikian Dia bersaksi tentang kebenaran itu (Yoh 18:37), menerangkan tentang kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tidak benar (Yoh 16:8), dan menuntun orang percaya ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13). Mereka yang bersedia mengorbankan kebenaran demi kesatuan, kasih atau alasan lainnya menyangkal Roh Kebenaran, yang katanya tinggal di dalam diri mereka. Gereja yang meninggalkan kebenaran adalah gereja yang telah meninggalkan Tuhan. Roh Kudus tidak akan menjadi Penolong orang-orang yang acuh tak acuh terhadap iman atau hanya setengah-setengah dalam komitmen kepada kebenaran. Roh Kudus hanya mendatangi mereka yang menyembah Tuhan dalam "roh dan kebenaran" (Yoh 4:24).



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA