Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk yang menjalankan kuasa AND book:46 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Kor 4:20) (full: KERAJAAN ALLAH ... KUASA. )

Nas : 1Kor 4:20

"Kerajaan Allah" menyatakan dirinya dalam kuasa. Demikian, warga kerajaan itu harus memiliki lebih dari sekadar pembicaraan ataupun berita; mereka harus juga menyatakan kuasa Roh (1Kor 2:4; Kis 1:8). Dalam PB ini meliputi kuasa untuk menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh 16:8), untuk membawa mereka kepada keselamatan (ayat 1Kor 4:15; Kis 26:16-18), untuk mengadakan mukjizat

(lihat cat. --> 1Kor 2:4;

[atau ref. 1Kor 2:4]

lihat art. KERAJAAN ALLAH)

dan kuasa untuk menjalankan kehidupan yang benar (Rom 14:17).

(0.66) (1Kor 1:18) (full: ITU ADALAH KEKUATAN ALLAH. )

Nas : 1Kor 1:18

Berita tentang salib tidak hanya mencakup hikmat dan kebenaran, tetapi juga kuasa Allah yang aktif yang diturunkan untuk menyelamatkan, menyembuhkan, mengusir setan-setan, dan membebaskan dari kuasa dosa

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

(0.65) (1Kor 5:4) (jerusalem: dengan kuasa) Harafiah: dengan nama. Tetapi artinya: dengan kuasa
(0.63) (1Kor 10:13) (full: ALLAH SETIA. )

Nas : 1Kor 10:13

Orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya tidak boleh memaafkan dosa dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna, atau bahwa dalam hidup ini semua orang percaya yang telah lahir baru terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan (bd. Rom 6:1). Pada saat yang sama, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya tidak perlu jatuh dari kasih karunia Allah.

  1. 1) Dengan tegas Roh Kudus menyatakan bahwa Allah menyediakan bagi anak-anak-Nya kasih karunia yang memadai untuk mengatasi setiap pencobaan dan dengan demikian melawan dosa (bd. Wahy 2:7,17,26). Kesetiaan Allah terungkap dalam dua cara:
    1. (a) Dia tidak akan mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan
    2. (b) bersama dengan setiap pencobaan Dia akan menyediakan suatu jalan bagi kita agar dapat bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa (bd. 2Tes 3:3).
  2. 2) Kasih karunia Allah (Ef 2:8-10; Tit 2:11-14), darah Yesus Kristus (Ef 2:13; 1Pet 2:24), Firman Allah (Ef 6:17; 2Tim 3:16-17); kuasa Roh yang di dalam kita (Tit 3:5-6; 1Pet 1:5) dan doa syafaat Kristus di sorga memberikan kuasa yang cukup untuk peperangan orang percaya melawan dosa dan kuasa roh yang jahat (Ef 6:10-18; Ibr 7:25).
  3. 3) Jikalau orang Kristen menyerah kepada dosa, itu bukan karena persediaan kasih karunia Kristus tidak memadai, tetapi karena orang percaya gagal melawan keinginan berdosa mereka dengan kuasa Roh (Rom 8:13-14; Gal 5:16,24; Yak 1:13-15). "Kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh" (2Pet 1:3), dan melalui keselamatan yang disediakan oleh Kristus kita dapat "hidup layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan ... memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik ... dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar" (Kol 1:10-11;

    lihat cat. --> Mat 4:1

    [atau ref. Mat 4:1]

    tentang cara mengatasi pencobaan). Kita dapat menanggung segala pencobaan dan menemukan jalan keluar jika kita benar-benar menginginkannya dan bergantung kepada kuasa dan kesetiaan Allah.
(0.62) (1Kor 2:4) (full: KEYAKINAN AKAN KEKUATAN ROH. )

Nas : 1Kor 2:4

Teks :
  1. 1) Sebagai suatu keyakinan (pertunjukan) akan kekuatan Roh Kudus (1Kor 1:18,24), pemberitaan Paulus meliputi:
    1. (a) tindakan Roh dalam menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman, dan membawa kesaksian tentang kuasa penyelamatan dari Kristus yang sudah bangkit (bd. pasal 1Kor 5:1-6:20;

      lihat cat. --> Yoh 16:8;

      [atau ref. Yoh 16:8]

      Kis 2:36-41);
    2. (b) kuasa untuk mengubah kehidupan (1Kor 1:26-27; bd. Kis 4:13);
    3. (c) kuasa yang mengerjakan kekudusan dalam hidup orang percaya (1Kor 5:3-5); dan
    4. (d) kuasa Allah yang dinyatakan dengan tanda ajaib dan mukjizat (Kis 2:29-33; 4:29-30; 5:12; 14:3; 2Kor 12:12).
  2. 2) Beberapa bagian lain di PB menekankan bahwa pemberitaan Injil telah disertai kuasa khusus dari Roh Kudus: Mr 16:17-18; Luk 10:19; Kis 28:3-6; Rom 15:19; 1Kor 4:20; 1Tes 1:5; Ibr 2:4.
  3. 3) Semua pelayan Injil harus berdoa agar melalui pelayanannya
    1. (a) orang akan diselamatkan (Kis 2:41; 11:21,24; 14:1),
    2. (b) orang yang baru percaya akan dipenuhi dengan Roh Kudus (Kis 2:4; 4:31; 8:17; 19:6),
    3. (c) roh-roh jahat akan diusir (Kis 5:16; 8:7; 16:18),
    4. (d) orang sakit akan disembuhkan (Kis 3:6; 4:29-30; 14:10), dan
    5. (e) pengikut akan belajar menaati standar dan pengajaran yang benar dari Kristus (Mat 28:18-20; Kis 11:23,26;

      lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

(0.62) (1Kor 15:12) (sh: Yesus sungguh bangkit! (Senin, 27 Oktober 1997))
Yesus sungguh bangkit!

Banyak bukti bahwa Yesus sungguh bangkit. Kubur yang kosong, kesaksian para murid dalam jumlah berbeda di berbagai kesempatan berbeda, juga kesaksian para musuh Yesus sendiri. Sungguh, kebangkitan-Nya tak perlu diragukan! Yang lebih penting ialah bertanya apa jadinya dengan hidup ini bila kita tidak sungguh mengalaskannya di atas kebangkitan Kristus? Fakta kebangkitan Kristus penting karena itu pasti berdampak langsung pada kehidupan iman kita. Ia yang bangkit memberi kita hidup yang penuh kasih karunia, semarak dengan kedahsyatan kuasa hidup dalam kebangkitan-Nya. Di dalam Dia, kuasa dosa dan maut tidak lagi berkuasa atas hidup orang beriman. Puji Tuhan!

Yesus pengharapan kita. Iman yang teguh pada Kristus yang bangkit akan tampak di dalam kehidupan yang penuh pengharapan. Kristen memiliki keyakinan bahwa Tuhan yang bangkit adalah Tuhan yang memiliki segala kuasa di bumi dan di sorga. Sebaliknya keraguan atau kesalahpahaman tentang kebangkitan Yesus akan menyebabkan orang menaruh pengharapan pada hal lain. Sudah dua puluh abad Gereja mengalami bahwa hanya kebangkitan Yesus mampu memberi pengharapan sejati.

Renungkan: Jika ragu tentang kebangkitan-Nya, mengapa tidak minta Ia nyatakan bahwa Ia sungguh bangkit?

(0.62) (1Kor 4:14) (sh: Tegurlah daku, kau kutangkap (Sabtu, 6 September 2003))
Tegurlah daku, kau kutangkap

Ini sebenarnya skenario yang Paulus harapkan terjadi di tengah- tengah jemaat Korintus. Seperti telah kita lihat dari pasal yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">1 hingga 4, teguran-teguran Paulus tidak bersifat menghakimi. Paulus memberikan argumen-argumen agar jemaat Korintus mengerti alasan tegurannya. Paulus juga membujuk, menyindir dengan ironi, agar mereka tersentak, malu, dan sadar. Di sini Paulus menggunakan metafora lain untuk tujuan yang sama. Sebagai rasul yang meletakkan dasar berdirinya jemaat Korintus, Paulus menyapa mereka sebagai anak-anaknya, dan dia adalah bapak mereka (ayat yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">17). Relasi bapak-anak yang khas ini tidak dipunyai oleh para pengajar lain yang kemudian melayani di Korintus (bdk. 15). Atas dasar otoritas dan relasinya sebagai bapak, Paulus memberikan teguran, himbauan, nasihat, dan peringatan pendisiplinan kepada mereka.

Namun, otoritas Paulus bukanlah otoritas yang paternalistis dan menindas. Paulus bertindak berdasarkan dua motivasi. Pertama, himbauan, teguran, dan ancaman pendisiplinan Paulus didasarkan pada kasihnya sebagai bapak mereka (ayat yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">14). Kedua, Paulus semata bersandar pada kuasa Roh yang bekerja dalam ketaatannya kepada Allah. Itulah sebabnya Paulus memastikan rencana kedatangannya ke Korintus untuk bertemu dengan orang-orang "sombong" yang bermegah pada pengajaran hikmat yang "rohani" tetapi sebenarnya duniawi (ayat yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">19). Pada saat Paulus datang, Allah sendiri yang akan menyingkapkan kepalsuan kuasa kata-kata hikmat mereka.

Kasih yang murni dan kuasa yang mendayakan kehidupan Kristen menjadi sebuah kesaksian, itulah ciri sejati kehidupan manusia rohani. Kedaulatan Allah sebagai raja atas hidup hanya nyata di dalam hidup Kristen yang taat dan tidak meninggikan diri.

Renungkan: Kerohanian bukanlah sertifikat yang mengangkat seseorang menjadi penilai kerohanian orang lain. Jadilah manusia rohani sejati dengan hidup yang penuh kasih dan berkuasa.

(0.62) (1Kor 8:1) (sh: Jangan menjadi batu sandungan (Minggu, 14 September 2003))
Jangan menjadi batu sandungan

Jemaat menghadapi dilema, di satu pihak mereka tidak boleh makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, sementara makanan yang ada di pasar umum adalah makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala (bdk. Kis. 15:20,29). Sementara di pihak lain, Paulus mengajarkan: tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri (Roma 14:14). Aturan mana yang harus mereka jalankan?

Paulus menekankan bahwa hanya ada satu Allah. Kuasa-kuasa spiritual di balik berhala dan dewa adalah kuasa Iblis. Namun pandangan Paulus ini bertentangan dengan pemahaman yang sudah terlebih dahulu berkembang yang menganggap bahwa berhala itu benar-benar ada. Keyakinan terhadap berhala telah menodai kesucian hati nurani manusia.

Dalam usaha meyakinkan jemaat Korintus, Paulus menyadari bahwa tidak semua jemaat yang dapat menerima pengajarannya karena pengetahuan dan pola pikir yang telah terbentuk untuk mengakui kekuasaan para berhala. Namun, kepada mereka yang mau mendengarkan pengajarannya, Paulus menekankan bahwa kunci untuk tetap percaya pada keesaaan Allah dan menyingkirkan keyakinan bahwa berhala- berhala itu berkuasa adalah tetap pada keyakinan bahwa hanya Yesus Kristus yang telah menjadikan segala sesuatu, dan yang memberi kita hidup (ayat yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">6).

Renungkan: Mempertahankan keyakinan yang benar, tanpa memedulikan hati nurani orang lain yang lemah bukanlah sikap Kristiani yang terpuji, sebaliknya menjadi batu sandungan bagi mereka.


Bacaan untuk minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Ulangan 4:1-8; Yakobus 1:19-25; Markus 7:1-8, 14-15, 21-23; Mazmur 15

Lagu KJ 169

(0.62) (1Kor 15:10) (full: KASIH KARUNIA ALLAH. )

Nas : 1Kor 15:10

Kasih karunia adalah kehadiran dan kasih Allah melalui Yesus Kristus yang diberikan kepada orang percaya oleh Roh Kudus, seraya menyampaikan kepada mereka rahmat, pengampunan, dan kuasa Allah untuk melakukan kehendak-Nya (Yoh 3:16; Fili 2:13; 1Tim 1:15-16;

lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.61) (1Kor 12:1) (full: TENTANG KARUNIA-KARUNIA ROH. )

Nas : 1Kor 12:1

Dalam pasal 1Kor 12:1-14:40 Paulus menulis tentang karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan kepada tubuh Kristus. Karunia ini adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan dan pelayanan jemaat yang mula-mula. Allah berkehendak agar karunia ini akan terus bekerja sampai Kristus datang kembali

(lihat cat. --> 1Kor 1:7).

[atau ref. 1Kor 1:7]

Maksud Allah dalam pemberian karunia rohani ini adalah sebagai berikut:

  1. 1) Untuk menyatakan kasih karunia, kuasa, dan kasih Roh Kudus di antara umat-Nya dalam pertemuan umum, rumah, keluarga, dan kehidupan pribadi mereka (ayat 1Kor 12:4-7; 14:25; Rom 15:18-19; Ef 4:8);
  2. 2) Untuk menolong supaya pemberitaan Injil menjadi efektif, dengan cara memberikan peneguhan adikodrati kepada berita itu (Mr 16:15-20; Kis 14:8-18; 16:16-18; 19:11-20; 28:1-10);
  3. 3) Untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk menguatkan dan membangun kerohanian jemaat (ayat 1Kor 12:7,14-30; 14:3,12,26) dan juga orang percaya secara pribadi (1Kor 14:4) yaitu, untuk menyempurnakan orang percaya dalam "kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1Tim 1:5; bd. 1Kor 13:1-13).
  4. 4) Untuk berperang dengan efektif dalam peperangan rohani melawan Iblis dan kuasa-kuasa kejahatan (Yes 61:1; Kis 8:5-7; 26:18; Ef 6:11-12). Ayat-ayat yang berkenaan dengan karunia rohani meliputi Rom 12:3-8; 1Kor 1:7; 12:1-14:40; Ef 4:4-16; 1Pet 4:10-11.
(0.61) (1Kor 2:6) (jerusalem: di kalangan mereka yang telah matang) Harafiah: mereka yang sempurna. Tetapi yang dimaksudkan bukanlah sekelompok orang tertutup yang mengetahui beberapa hal rahasia yang tidak diketahui umum. Sebaliknya, Paulus berpikir kepada orang Kristen yang "matang" dalam kehidupan dan pemikirannya sebagai orang Kristen. Bdk 1Ko 14:20; Fili 3:15; Kol 4:12; Ibr 5:14. Mereka sama dengan "manusia rohani" yang diperlawankan dengan orang "yang belum dewasa dalam Kristus"
(0.61) (1Kor 12:3) (full: YESUS ADALAH TUHAN. )

Nas : 1Kor 12:3

Paulus memulai pembicaraan tentang karunia rohani dengan kebenaran bahwa karunia dan manifestasi Roh Kudus akan memuliakan Yesus sebagai Tuhan atas gereja. Kriteria tertinggi kegiatan Roh ialah adanya manifestasi yang terus berkembang mengenai pribadi, kehadiran, kuasa, kasih, dan kebenaran Tuhan Yesus Kristus. Dalam manifestasi karunia rohani, Kristus sendiri melayani oleh Roh itu melalui umat-Nya (lih. ayat 1Kor 12:12-27; Mat 25:40).

(0.60) (1Kor 2:1) (full: AKU TIDAK DATANG ... DENGAN HIKMAT. )

Nas : 1Kor 2:1

Isi khotbah Paulus tidak berdasarkan "hikmat" manusia yang paling mutakhir, baik yang ada dalam dunia maupun dalam gereja. Sebaliknya, dia memusatkan beritanya pada kebenaran inti dari Injil (penebusan melalui Kristus) dan pada kuasa Roh Kudus

(lihat cat. --> 1Kor 2:4 berikutnya).

[atau ref. 1Kor 2:4]

Ia sangat sadar akan keterbatasan manusiawinya, ketidakcakapan pribadinya, dan ketakutan serta rasa gemetar dalam dirinya. Oleh karenanya, ia tidak bersandar pada dirinya, melainkan pada beritanya dan pada Roh (ayat 1Kor 2:4). Hal ini mengakibatkan suatu keyakinan (pertunjukan) dari karya dan kekuatan Roh yang lebih besar.

(0.60) (1Kor 15:23) (jerusalem: kedatanganNya) Ini menterjemahkan kata Yunani "parusia". Adapun kata "parusia" itu berasal dari dunia yang berkebudayaan Yunani dan diambil alih oleh umat Kristen di dunia Yunani itu. Dengan itu dimaksudkan kedatangan Kristus kelak dengan mulia dan kuasa pada "HariNya" 1Ko 1:8+, di akhir zaman, Mat 24:3+; bdk juga 1Te 2:19; 3:13; 4:15; 5:23; 2Te 2:1; Yak 5:7,8; 2Pe 1:16; 3:4,12; 1Yo 2:28. Dalam 2Te 2:8,9 istilah yang sama dikenakan pada kedatangan si Pendurhaka. Bandingkanlah istilah yang searti "penyataan", 1Ko 1:7+, dan "penampakan" (terj.: menyatakan diriNya), 1Ti 6:14+.
(0.60) (1Kor 1:26) (sh: Dalam pengaruh duniawi (Minggu, 31 Agustus 2003))
Dalam pengaruh duniawi

Di jemaat Korintus ada dua jenis pandangan yang menganggap salib adalah suatu kebodohan. Pertama, pandangan Yunani. Mereka yang begitu mengutamakan ilmu pengetahuan dan filsafat tidak percaya jika Kristus yang tersalib itu bangkit. Kedua, pandangan Yahudi. Mereka yang mengutamakan kuasa Allah, tidak percaya jika Yesus yang dianggap Mesias, mati di salib. Sebab menurut persepsi dan harapan mereka Mesias itu kuat, tangguh dan perkasa.

Paulus melihat bahwa jemaat Korintus masih dipengaruhi pandangan- pandangan tersebut. Ini harus dibereskan. Karena itu Paulus mengingatkan beberapa hal kepada jemaat Korintus: pertama, bahwa pemberitaan salib, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat pemberitaan Injil. Kedua, bahwa untuk orang dimungkinkan mengenal Allah, haruslah melalui pemberitaan Injil. Ketiga, di dalam pemberitaan Injil, manusia akan menemukan kekuatan Allah yang sungguh nyata mengalahkan dosa dan maut serta mengaruniakan hidup kekal bagi yang percaya (ayat 25).

Nasihat Paulus ini juga diperuntukkan bagi kita, orang-orang percaya masa kini, sebab ada banyak pengajaran yang mencoba melencengkan pusat iman kita bukan kepada Kristus. Seperti halnya jemaat Korintus, kita pun harus menghayati salib Kristus secara sungguh. Dan itu hanya dimungkinkan melalui pengajaran firman Tuhan dan pencerahan Roh Kudus.

Renungkan: Hanya orang-orang yang dipilih dan dilimpahi karunia-karunia-Nya sajalah yang dimampukan untuk merespons pemberitaan Injil.


Bacaan untuk Minggu ke-13 sesudah Pentakosta

Yesaya 56:1-7; Roma 11:13-16,29-23; Matius 15:21-28 Mazmur 67

Lagu KJ 249

(0.60) (1Kor 15:45) (sh: Allah berkuasa. (Kamis, 30 Oktober 1997))
Allah berkuasa.

Banyak orang berpikir materialistis, seolah manusia hanya materi belaka. Sesudah mati, tubuh menjadi busuk, semua zat kimiawi mayat itu melebur dengan tanah, habis sudah sang manusia. Paulus mengajak kita berpikir lain. Bukankah semua zat dan semua hidup dalam alam semesta ini Allah yang menciptakannya? Mengapa Allah yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada, tidak mampu menghidupkan yang telah mati untuk hidup kembali? Lagi pula bukankah Kristus sudah bangkit? Dialah yang akan menjadi Roh yang menghidupkan dan memberikan hidup rohani dalam kebangkitan.

Kita sedang menuju sorga. Kebangkitan menjadi dasar untuk kita tidak memperhitungkan hidup hanya secara duniawi. Kita memiliki faktor lain untuk diperhitungkan, yaitu kuat kuasa Allah. Hidup yang sementara ini bukan impian, tetapi pengalaman riil yang mengandung arti kekal. Hidup kekal kelak pun bukan hanya impian tetapi sesuatu yang riil. Oleh kebangkitan-Nya kita semua sedang menuju ke sana. Sorga bukan lagi hal yang muskil dan jauh, karena pasti akan kita jelang dan oleh-Nya kini kita sudah berada dalam suasana kemuliaan-Nya.

Renungkan: Karena tubuh rohani itu benar, mengapa kita hanya mengandalkan sumber-sumber jasmani yang sementara sifatnya?

(0.60) (1Kor 15:35) (sh: Tubuh kemuliaan. (Rabu, 29 Oktober 1997))
Tubuh kemuliaan.

Orang Yunani menolak kebangkitan karena alasan filosofis. Mereka beranggapan bahwa tubuh ini jahat. Mengimani bahwa Kristus bangkit kembali lalu mempercayai bahwa kebangkitan-Nya itu akan berakibat pada kebangkitan tubuh kita, adalah suatu hal yang bodoh. Untuk mereka itu berarti manusia akan terpenjara selamanya dalam tubuh dosa. Mereka tidak tahu bahwa kebangkitan dalam Kristus adalah kebangkitan ke dalam tubuh kemuliaan.

Belajar dari alam. Benar sekali Allah berbicara dalam dua kitab: kitab pertama ialah alam, kitab kedua ialah Alkitab. Bila disimak dengan teliti dan hati-hati, nyata bahwa keduanya saling mendukung dan melengkapi. Dari alam kita belajar bahwa kematian bukanlah akhir tetapi awal dari kehidupan baru. Dari alam kita belajar bahwa hal yang sama memiliki tingkat kemuliaan yang berbeda. Demikian juga halnya dengan kebangkitan tubuh kita kelak. Karena kita mati di dalam Kristus, maka kita akan bangkit oleh kemuliaan-Nya. Karena Kristus telah lebih dulu bangkit, maka Ia yang akan membangkitkan semua orang beriman dari kematian. Tentu saja tidak lagi dalam tubuh yang akan binasa, tetapi dalam tubuh rohani yang mulia karunia-Nya.

Doa: Segarkanlah aku dalam tubuh yang fana ini oleh kuasa hidup kekal dalam kebangkitan-Mu, o Tuhan.

(0.60) (1Kor 15:50) (sh: Siaga selalu. (Jumat, 31 Oktober 1997))
Siaga selalu.

Iman pada kebangkitan Kristus dan kebangkitan tubuh kita di dalam Kristus berkaitan erat dengan iman pada kedatangan Tuhan Yesus kedua kali kelak. Karena Ia bangkit, Ia pasti akan datang kembali. Karena Ia akan datang kembali, kita hidup dalam suasana menanti yang pasti. Kepastian akan keselamatan kini dan kelak di dalam kuasa kebangkitan Kristus itulah yang menjadi keyakinan Martin Luther. Keyakinan akan Injil keselamatan itu memberinya keberanian untuk mendesak gereja mengoreksi diri dan mengadakan pembaruan.

Karena itu berdirilah teguh! Karena Kristus sudah bangkit, karena Injil Yesus yang mati dan bangkit benar dan berkuasa, karena kita pasti akan dibangkitkan-Nya, karena hidup ini disertai dan dipelihara-Nya, karena kelak kita akan berjumpa Dia, karena kelak Ia akan datang kembali,... karena itu berdirilah teguh! Iman Kristen bukan sekadar rumus-rumus yang pasti namun kering tetapi adalah kekuatan Allah yang menghidupkan dan mengubahkan hidup dari hari ke hari, sampai kekal kelak. Kekuatan Tuhan sendiri landasan teguh bagi gereja-Nya.

Renungkan: Api keyakinan dan fondasi kepastian para reformator perlu menjiwai kembali para aktivis Kristen masa kini.

Doa: Di dalam-Mu Tuhan, kami beroleh hidup yang bermakna.

(0.59) (1Kor 15:1) (sh: Yang sangat penting. (Minggu, 26 Oktober 1997))
Yang sangat penting.

Apa hal penting yang menduduki peringkat pertama dalam hidup kita pribadi, menentukan jatuh bangunnya gereja, bahkan menentukan nasib kekal manusia? Yang sangat penting itu ialah Injil Yesus Kristus. Banyak hal mendesak yang orang anggap penting untuk segera dibereskan dalam dunia masa kini. Ambillah contoh berikut ini: soal lingkungan hidup, soal perdamaian dunia, kerukunan, pengadaan perumahan rakyat, peningkatan pendidikan, pengadaan lapangan kerja, dlsb. Semuanya itu memang mendesak bahkan penting, namun bukan sangat penting. Hanya Injil Yesus Kristus yang sangat penting sebab Injil menentukan hidup kekal manusia yang akan mempengaruhi total radikal kehidupan setiap manusia baik kelak maupun kini di dunia ini. Gereja yang berdiri teguh ialah gereja yang tidak melupakan fondasinya yaitu Injil Yesus Kristus. Gereja ada karena Injil Yesus diberitakan dan disambut dalam iman. Bila hal yang sangat penting itu dilupakan, gereja dan kehidupan Kristen kita terancam bahaya. Oleh Injil itulah kita diselamatkan. Kematian dan kebangkitan-Nya telah melepaskan kita dari kuasa dosa dan dari murka Allah. Hal-hal mendesak yang tiap hari harus kita hadapi seharusnya kita perhadapkan di bawah terang Injil dan bukan membuat keyakinan kita akan Injil menjadi goyah!

Kasih karunia Allah. Banyak orang meragukan kebenaran Injil. Rupanya hal itu sudah terjadi bahkan sejak zaman Paulus. Benarkah Yesus saja satu-satunya jalan? Benarkah Dia bangkit dari kematian? Banyak lagi pertanyaan orang ajukan terhadap kebenaran Injil, namun yang terutama ialah kebenaran tentang kebangkitan-Nya. Paulus sebenarnya tidak pernah berjumpa Yesus sewaktu Yesus hidup. Untuk apa ia mati-matian menjadi penganjur dari Orang yang tidak pernah dikenalnya bahkan pernah dimusuhinya, bila ia tidak benar-benar pernah mengalami sesuatu dari Yesus ini?

Renungkan: Bersaksi adalah akibat dari fakta bahwa Yesus sungguh hidup dalam diri seseorang.

(0.59) (1Kor 1:1) (sh: Ucapan syukur jemaat dan kesetiaan Allah (Jumat, 29 Agustus 2003))
Ucapan syukur jemaat dan kesetiaan Allah

Apakah sebenarnya yang membuat gereja dapat bertahan sepanjang zaman? Apakah resep bagi langgengnya persekutuan orang percaya?

Sebelum menyampaikan keprihatinannya menjawab persoalan jemaat, Paulus menyampaikan alasan mengapa ia merasa berhak menyampaikan kata pengajaran dan nasihat kepada jemaat (ayat yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">1,2). Bagian ini penting karena akan menjadi semacam 'dasar hukum' bagi semua yang akan dipaparkannya dalam seluruh suratnya. Tanpa peranannya sebagai rasul Kristus yang ditunjuk oleh Allah sendiri (Kis. 9:1- 19a), ia tidak mempunyai wewenang atau wibawa rohani apapun.

Paulus menekankan adanya hubungan yang khas di antara orang-orang percaya yang dipanggil untuk dikuduskan. Semuanya menjadi bersaudara, saling mendengar karena mereka semua mempunyai satu Bapa (ayat yang+menjalankan+kuasa+AND+book%3A46&tab=notes" ver="">3), dan ber-Tuhankan Yesus Kristus yang memiliki semua kuasa dari Allah Bapa. Kini landasan relasi antara Paulus dan Sostenes yang datang bersamanya dengan para pembacanya telah diletakkan. Keterikatan di antara mereka semua tercipta karena berada dalam satu rumah tangga rohani, dengan damai sejahtera melingkupinya.

Paulus mengingatkan jemaat bahwa sebagai orang yang berutang kepada Yesus Kristus, karena anugerah keselamatan kekal-Nya, ucapan syukur merupakan hal vital dan tidak boleh terputus dalam kehidupan jemaat. Imbauan Paulus ini didasarkan pada dua hal. [1] jemaat memiliki kemampuan untuk saling bersaksi tentang Kristus. [2], dalam masa penantian kedatangan Kristus kembali iman jemaat tidak akan terombang ambing sehingga jemaat dapat memelihara kehidupan yang bersih dan tidak tercela. Paulus yakin dan optimis karena kesetiaan Allah memungkinkan itu terjadi.

Renungkan: Apakah sumbangan kita untuk menjadikan jemaat yang di dalamnya kita tergabung, suatu persekutuan yang lestari?



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA