(sh: Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius! (Rabu, 15 September 2004)) Tanggapilah peringatan-Nya dengan serius!
Celakalah kota Yerusalem yang disebut mezbah Allah! Karena
mereka pernah mengalami anugerah pengampunan-Nya yang melimpah,
bukankah seharusnya mereka malu karena menyambutnya dengan
setengah hati?
Ariel akan mengalami hukuman Tuhan (ayat yang+dikerjakan+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1-2). Pada ay. yang+dikerjakan+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7 kata Ariel
menunjuk kepada Yerusalem/gunung Sion yang digambarkan bagaikan
tempat perapian. Sedangkan, BIS (terjemahan Alkitab dalam bahasa
Indonesia sehari-hari) menyebutkan Yerusalem laksana mezbah yang
berlumuran darah. Keadaan Yerusalem yang akan dihukum Tuhan
membuat Israel akan merendahkan diri sedemikian rupa sehingga
suaranya seperti suara arwah dari dalam tanah dan seperti
bisikan dari dalam debu (ayat yang+dikerjakan+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3-8). Mengapa Yerusalem akan
dihukum? Pertama, mereka adalah bangsa tanpa penglihatan (ayat
yang+dikerjakan+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">9-12). Sebenarnya Yehuda memiliki nabi-nabi yang dapat memahami
penglihatan Tuhan, namun pada saat itu para nabi itu tidak dapat
mengerti maksud penglihatan Tuhan, karena mereka berjalan
menuruti kemauan sendiri. Kedua, kehidupan keagamaan di
Yerusalem merupakan tradisi manusia yang dihafalkan (ayat yang+dikerjakan+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13-14).
Ibadah yang mereka lakukan bukanlah berasal dari hati yang
menyembah Tuhan. Kata-kata pujian mereka bagi-Nya hampa adanya.
Kehidupan agama yang telah berubah menjadi kumpulan peraturan
yang dihafalkan adalah kemunafikan, yang menjauhkan mereka dari
Tuhan. Ketiga, Yerusalem mempermainkan Tuhan (ayat yang+dikerjakan+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">15-16).
Banyak orang yang melakukan tindakan ini. Mereka menganggap
Tuhan tidak melihat apa yang dikerjakan atau sesuatu yang
disembunyikan. Orang seperti ini cepat melupakan peringatan
keras yang pernah Tuhan berikan.
Menganggap rendah peringatan Tuhan membuat nurani kita menjadi
tumpul. Jika kita terus menerus mengabaikan rentetan peringatan
Tuhan, kita akan mengalami kengerian yang dahsyat. Tuhan
memperingati dan menghajar agar kita tidak mengalami rentetan
celaka tersebut.
Ingat:
Meski bangsa kita terus-menerus mengabaikan peringatan-Nya,
orang Kristen harus tekun dalam kebenaran.
|