(0.56) |
(Mzm
13:1)
|
(sh: Kemenangan di atas kemenangan (Kamis, 11 Januari 2001)) Kemenangan di atas kemenangan
Setiap orang yang
dikejar-kejar musuh akan mengalami ketakutan,
kecemasan, kebingungan, kuatir, dan segala macam
perasaan lainnya yang mencekam, terlebih lagi bila
musuhnya pasti dapat mengalahkannya. Di saat
seperti itulah, ia membutuhkan pertolongan yang
tidak terlambat Bagaimana dengan pemazmur, apakah
ia juga sedang dalam keadaan demikian?
Di awal mazmur ini kita dapat membayangkan kondisi
pemazmur yang sedang berteriak kepada Allah (ayat
1-2) karena himpitan musuhnya. Satu hal yang patut
kita teladani adalah bahwa ia datang dan
mengadukan halnya kepada TUHAN. Dua ayat pertama
diawali dengan kata-kata: `berapa lama lagi',
menunjukkan bahwa ia sedang menantikan uluran
pertolongan tangan Tuhan. Mungkin untuk kesekian
kalinya ia berteriak kepada Tuhan, tetapi walau
nampaknya tidak segera mendapatkan jawaban,
pemazmur tidak segera beralih kepada selain Tuhan
yang akan segera memberikan pertolongan.
Mengapa ia tidak mau beralih kepada yang lain? Karena
keyakinannya hanya kepada Tuhan, Allahnya (ayat
4). Bagi pemazmur, hanya Tuhan yang dapat membuat
matanya bercahaya, sehingga tetap siaga dan
waspada menghadapi musuh dan lawannya (ayat yang+bercahaya+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5).
Maka ia pun yakin bahwa musuh-musuhnya tidak akan
berkata bahwa mereka telah mengalahkannya atau
lawan-lawannya bersorak-sorak karena ia goyah
(ayat yang+bercahaya+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">5).
Walaupun mazmur ini diawali dengan ratapan, tetapi
diakhiri dengan tekad iman yang teguh, karena ia
percaya kepada kasih setia Tuhan yang
menyelamatkannya (ayat yang+bercahaya+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6). Ia yakin bahwa Tuhan
tidak pernah berubah, maka ia akan menyanyi bagi
Tuhan karena kebaikan-Nya nyata dalam hidupnya
(ayat yang+bercahaya+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">6). Iman pemazmur telah membawa kemenangan,
bukan hanya kemenangan fisik tetapi yang lebih
penting adalah kemenangan iman atas musuh-
musuhnya. Bukan kelepasan dari musuh yang menjadi
dasar sorak-sorai keselamatan dan nyanyian
kemenangan, melainkan imannya yang jelas dan teguh
kepada Tuhan, Allah yang penuh kasih setia dan
kebaikan. Inilah kemenangan di atas kemenangan.
Renungkan: Siapa pun musuh Anda saat ini, bukanlah
penentu kekalahan atau kemenangan Anda, karena
kemenangan di atas kemenangan hanya dialami bila
Anda mau memandang-Nya dengan kacamata iman.
|