Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 80 ayat untuk untuk siapakah AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Why 13:4) (jerusalem: Siapakah yang sama...) Bdk nama Mikhael, Wah 12:7.
(0.81) (1Kor 4:7) (ende: Siapakah jang mengutamakan engkau)

SEgala keutamaan datang dari Allah, bukan dari para pengadjarmu.

(0.62) (Why 5:2) (jerusalem: Siapakah yang layak) Layak adalah Dia yang dalam percobaan dengan perbuatan-perbuatanNya telah membuktikan diriNya layak, Wah 5:9,12.
(0.62) (Mat 18:1) (full: SIAPAKAH YANG TERBESAR? )

Nas : Mat 18:1

Lihat cat. --> Luk 22:24-30.

[atau ref. Luk 22:24-30]

(0.60) (1Tes 3:3) (ende: Susah pajah)

Dalam kalimat asli tidak terang sengsara siapakah jang dimaksudkan. Barangkali penganiajaan terhadap Paulus untuk merintangi dia mengundjungi umat-umat, sehingga umat-umat berketjil hati dan imannja mendjadi lesu. Tetapi ada pula ahli-ahli tafsir jang berpendapat, bahwa dimaksudkan penganiajaan terhadap umat. Dan penganiajaan itu menurut 1Te 2:14 memang sangat hebat.

(0.57) (Rm 8:31) (sh: Allah di pihak kita. (Rabu, 3 Juni 1998))
Allah di pihak kita.

Segala yang kita perlu tertampung dalam Yesus Kristus. Untuk menolong kita melihat kebenaran itu lebih jelas, kini Paulus mengajak kita berpikir lebih cermat melalui lima pertanyaan ini. Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Siapakah yang akan menghukum mereka? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Kasih Allah dalam Kristus menjamin kita sempurna kini dan kekal.

Lebih dari orang-orang yang menang. Penderitaan dapat menjadi pencobaan bagi seseorang yang tidak kuat imannya, sehingga ada yang meninggalkan Tuhan ketika dalam penderitaan. Bagi orang-orang pilihan Allah (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">30), penderitaan tidak mampu menutupi kasih Kristus. Kita bisa yakin teguh bahwa Kristus tetap mengasihi kita, ada tetap di pihak kita meski sekilas situasi tampak tidak menguntungkan. Perhatikan berbagai bentuk dan tingkatan kuasa yang mungkin mengganggu hidup kita (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">38,39). Tak satu pun mampu membuat kita lepas dari kasih Kristus!

Renungkan: Kita tidak meraih kemenangan kita, tetapi menikmati kemenangan yang telah Kristus ciptakan itu dalam kenyataan hidup kita saat demi saat.

Doa: Terima kasih Tuhan atas kepastian kasih-Mu yang tak dapat dikalahkan oleh kuasa apa pun.

(0.53) (Yoh 9:2) (ende)

Siapakah jang berdosa". Orang Jahudi umumnja beranggapan dan malah diadjarkan oleh para nabi, bahwa segala bentjana, kemelaratan, penjakit dan tjatjat badan adalah hukuman Allah atas dosa orang jang bersangkutan.

(0.53) (3Yoh 1:1) (ende)

SURAT KETIGA

Bentuk surat dan penulisnja

Sama seperti surat kedua. Tetapi disini dialamatkan kepada orang lain.

Waktu/tempat dan tudjuannja

Tudjuannja, ditulis kepada Gajus, barangkali untuk memudji Gajus karena perlakuan jang ramah-tamah terhadap orang-orang serani. Serta mentjela Diotrophes, karena sikap dan perilakunja jang tidak baik. Mengenai waktu dan tempat, memang tidak pasti, tetapi karena banjak persamaannja dengan surat kedua, maka diduga, djuga telah ditulis di Efesus dan pada achir abad pertama.

(0.47) (Luk 20:1) (sh: Awas! Konflik kuasa dalam gereja (Senin, 22 Maret 2004))
Awas! Konflik kuasa dalam gereja

Para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, penasaran mengenai kuasa Yesus dalam mengusir para pedagang dari Bait Allah. Sebab menurut pendapat mereka, merekalah yang memiliki hak dan kuasa mengelola Bait Allah. Karena itu mereka berusaha untuk menjebak dan menjerat Yesus dengan pertanyaan: "dengan kuasa manakah dan siapa yang memberi kuasa itu untuk melakukan tindakan seperti itu?" (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2). Dengan tindakan menyucikan Bait Allah itu, Yesus ingin mengembalikan fungsi utama dari Bait Allah sebagai rumah doa bagi setiap orang Yahudi. Sesuai doa raja Salomo setelah selesai membangun Bait Allah (ayat 1Raj. 8:27-53).

Kini tampillah Yesus dengan otoritas Keallahan-Nya bertindak mengembalikan fungsi utama Bait Allah. Lukas mencatat bahwa Yesus sedang memberitakan Injil di Bait Allah ketika didatangi oleh para pemimpin Yahudi itu (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1). Berarti dengan cara itu Yesus mau meyakinkan para pengikut-Nya akan kebenaran tindakan-Nya itu. Tetapi dalam pertanyaan mereka, para imam, ahli Taurat dan tua-tua Yahudi, seolah-olah mau berkata: "Siapakah yang lebih berhak dan berkuasa mengatur dan mengelola Bait Allah, kami atau Engkau Yesus?" Yesus mengetahui maksud mereka hendak menjebak dia (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">2-3).

Lalu Yesus menggiring para pemimpin Agama Yahudi itu untuk mendalami makna tindakan Yesus itu, dengan sebuah pertanyaan:"Dengan kuasa siapakah Yohanes (=Pembaptis), membaptiskan orang di sungai Yordan?" (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4). Dengan pertanyaan itu mereka terpojok lalu berkata: "Kami tidak tahu" (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">5-7). Dengan itu terbukalah kedok mereka. Maka Yesus pun tidak mengumbar kuasa-Nya dengan menjawab pertanyaan mereka. Dengan bijaksana Yesus mengingatkan kita akan bahayanya jika terjadi konflik kuasa dalam Gereja masa kini.

Renungkan: Setiap Kristen perlu mawas diri agar jangan terjebak dalam debat siapakah yang berhak dan berkuasa mengelola kehidupan bergereja masa kini.

(0.47) (Luk 16:10) (sh: Siapakah Tuanmu? (Selasa, 9 Maret 2004))
Siapakah Tuanmu?

Mata-mata tugasnya memang mengabdi kepada dua tuan. Tuan yang pertama adalah tuan yang sebenarnya, tuan yang kedua adalah orang yang dimata-matainya demi tuan yang pertama. Ada juga mata-mata yang berkhianat kepada tuan pertamanya, sekaligus kepada tuan yang kedua. Alasannya sederhana, uang. Ia tidak mengabdikan dirinya kepada salah satu dari tuan itu, melainkan kepada kekayaan yang akan didapatnya dengan sikap mendua tersebut.

Sebagai orang Kristen seharusnya tidak ada alternatif siapa Tuan kita. Justru orang luar bisa menilai kita dapat dipercaya, baik hal kecil maupun hal besar, karena ternyata kita setia kepada Tuan kita (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">10-12). Orang akan mempercayakan kita Mamon yang tidak jujur, karena kita jujur. Mereka percaya kepada kita karena kita hanya mengabdi kepada Allah dan bukan kepada Mamon (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">13-14).

Hal ini berlawanan dengan apa yang diyakini oleh orang-orang Farisi. Mereka munafik dalam hal lahiriah sepertinya mereka mengabdi kepada Allah, padahal batin mereka menyembah Mamon (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">14-15). Apa yang tidak kelihatan di dalam tingkah lahiriah mereka, sebenarnya terpancar juga dari ucapan dan ajaran mereka.

Maka, siapa yang mempertuankan Tuhan Yesus akan mengenal dengan sungguh otoritas-Nya. Dia yang datang mengakhiri era Perjanjian Lama dan memulai era Kerajaan Allah menarik banyak orang untuk menjadi umat Kerajaan Allah (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16b, 'setiap orang menggagahinya berebut memasukinya' bisa dibaca lebih tepat menjadi 'setiap orang ditarik untuk memasukinya'). Namun Dia tidak datang menyudahi peraturan Taurat itu. Justru dalam kedaulatan-Nya, Taurat diperjelas dan ditafsir secara lebih kontekstual seperti yang dinyatakan-Nya mengenai masalah perceraian (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">18).

Renungkan: Siapakah Tuhanmu? Adakah pengabdian Anda kepada-Nya dapat dilihat orang dalam kesetiaan akan hal-hal sehari-hari di dunia ini?

(0.44) (Yoh 7:38) (ende: Berpantjaran dari batinnja)

Tidak terang batin siapakah jang dimaksudkan, batin manusia jang pertjaja atau batin Jesus. Kebanjakan penafsir sekarang berpegang pada tanggapan jang kedua. Dalam pendjelasan, mereka antara lain mengingatkan 1Ko 10:4, dimana bukit-batu jang setelah dipukul memantjarkan air minum bagi orang Israel, ditafsirkan Paulus sebagai pelambang Kristus.

(0.44) (Rm 14:4) (ende: Siapakah engkau?)

Tentu sadja Paulus memaksudkan golongan saudara-saudara Jahudi, dan saudara-saudara bukan Jahudi jang dipengaruhi oleh mereka itu, jang masih pertjaja dan teguh berpegang pada adat-istiadat Jahudi.

(0.44) (3Yoh 1:9) (ende)

Siapakah Diotrefes tidak diketahui dengan pasti. Mungkin dia Uskup disalah satu tempat, sebab djelas dari tindakan-tindakannja jang menjatakan ia mempunjai kekuasaan misalnja: tidak menerima utusan-utusan Indjil, atau mengadjukan orang-orang serani dari umat, bila membantu penjebar-penjebar Indjil.

Namun djelas pula ia takluk pada St. Joanes, Diotrefes tidak mengakui autorita St. Joanes, malah menghinanja dsb....

(0.44) (Luk 9:46) (jerusalem: siapakah yang terbesar) Jawaban tepat atas pertanyaan itu terdapat dalam Luk 9:48, dan dengan bentuk yang lebih tua ditemukan juga dalam Mat 18:3-4 atau dalam Mar 9:34. Perkataan Yesus yang disajikan Luk 9:48, bdk Mat 18:5; Mar 9:37, dipungut Lukas dari konteks lain, bdk Mat 10:40.
(0.44) (Kis 5:28) (jerusalem) Teks barat dalam ayat-ayat ini berbeda dengan teks yang lazim. Bunyinya: bukankah dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu? Namun ternyata kamu...Tetapi Petrus menjawab, katanya: "Kepada siapakah orang harus taat, kepada Allah atau kepada manusia?" Jawabnya: "Kepada Allah". Maka berkatalah Petrus: Allah nenek moyang...
(0.43) (Mat 16:13) (sh: Antara pendapat dan sikap. (Minggu, 15 Maret 1998))
Antara pendapat dan sikap.

Selama perjalanan pelayanan yang Yesus lakukan, pasti muncul dan berkembang berbagai pendapat dan sikap tentang diri dan ajaran-Nya. Bagi-Nya itu wajar. Karena itu untuk lebih jelasnya, Yesus terlebih dahulu menanyakan pendapat dan sikap masyarakat tentang diri-Nya. Tujuan Yesus sebenarnya adalah ingin mengetahui pasti pendapat para murid tentang diri-Nya. Pendapat yang muncul bukan karena pengaruh luar, melainkan pendapat yang keluar karena pengenalan yang benar akan Dia. =F4Menurutmu sendiri, siapakah Aku ini? Mungkinkah Anda Kristen karena mewarisi sikap iman orang tua, kekasih, suami atau isteri. Kini sudah saatnya Anda mengenal Dia secara lebih dekat dan pribadi.

Siapakah Anak Manusia itu? Petrus mengakui dengan sejujurnya bahwa Tuhan Yesus, Mesias, Anak Allah yang hidup=F6! Petrus telah memanfaatkan waktu-waktu bersama Yesus untuk untuk mengenal Tuhan. Tidak semua orang dapat tiba pada kesimpulan yang Petrus ucapkan. Petrus yang keras, punya banyak pengalaman oleh karena usianya, adalah Petrus yang mata hatinya dibukakan oleh Roh Kudus. Roh Kudus melembutkan hati dan mengokohkan pengalaman rohani dan materinya pada satu kesimpulan bahwa Mesias itu sudah datang dan berada bersama-sama manusia (bdk. untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">1:14">Yoh. 1:14). Roh Kudus adalah harapan banyak Kristen agar setiap manusia di bumi ini dibukakan hatinya untuk melihat terang di dalam Kristus.

Mengikuti teladan Tuhan. Yesus datang kedunia ini untuk menebus kita dengan jalan kematian-Nya di kayu salib. Ketika itu diberitakan-Nya, Petrus menentang. Tidak dapat diterima oleh akal Petrus bahwa Mesias, Anak Allah yang hidup, akan mati. Petrus tidak menangkap bahwa kematian untuk Tuhan bukan berarti kekalahan atau kegagalan. Kematian-Nya justru menalahkan maut dan dosa.

Renungkan: ikut serta dalam kematian-Nya berarti pula ikut ambil bagian dalam kehidupan-Nya.

(0.42) (Kis 5:21) (sh: Tidak selalu berani tetapi tidak selalu takut (Jumat, 20 Juni 2003))
Tidak selalu berani tetapi tidak selalu takut

Corrie ten Boom memahami artinya penjara dan ketidakadilan. Beserta dengan keluarganya ia ditangkap dan dijebloskan ke tahanan Nazi karena menyembunyikan orang Yahudi. Ayah dan kakaknya meninggal di penjara, hanya ia yang lolos. Secara ajaib ia dibebaskan karena namanya tertukar dengan nama orang lain. Keluarga ten Boom berani mengambil risiko yang besar itu sebab mereka tahu bahwa mereka melakukan hal yang benar. Para murid Tuhan juga mengenal penjara dan ketidakadilan, dan mereka pun rela menerimanya karena mereka tahu untuk siapakah mereka menderita.

Saya tidak selalu berani, bahkan saya lebih sering takut. Saya takut mengungkapkan kebenaran, saya takut membela yang tertindas, saya takut menolong, saya takut dimusuhi orang, dan daripada mencari masalah, saya menghindar dari masalah. Saya lebih senang hidup tenteram tanpa ketakutan meski untuk itu saya harus membayarnya dengan mahal: saya menulikan telinga nurani saya. Pada akhirnya keberanian tersisa menjadi puing cita-cita belaka yang lebih sering tak terwujud. Keberanian tidak selalu hadir dalam satu warna; di dalam keberanian tersimpan ketakutan pula. Abraham pernah ketakutan dan dua kali ia terpaksa berbohong (Kej. 12:11- 13; 20:1-2). Elia tidak selalu berani dan pernah begitu ketakutan sampai-sampai ia harus lari dari Izebel (ayat 1Raj. 19:3). Petrus pernah ketakutan dan untuk menyelamatkan nyawanya, tiga kali ia menyangkal mengenal Tuhan (Mat. 26:69-75).

Ada tiga hal yang membantu kita untuk menjadi berani. Pertama, tanyakan pada diri kita, untuk siapakah hal ini saya lakukan? Kedua, tenangkan diri. Di dalam kepanikan, ketakutan dan kekalutan bertambah. Ketiga, berserah kepada Tuhan yang mempunyai kendali penuh atas hidup kita.

Renungkan: Ketakutan membuat kita lumpuh; keberanian membuat kita ampuh.

(0.42) (Kis 17:16) (sh: Hati-hati dengan dialog antar agama (Senin, 19 Juni 2000))
Hati-hati dengan dialog antar agama

Dialog antar umat beragama semakin marak di Indonesia, karena karakter masyarakat Indonesia yang sedemikian pluralis, suasana keterbukaan yang begitu semarak, dan HAM yang mulai dihargai oleh masyarakat kita. Dialog ini memang efektif untuk mencegah terjadinya gesekan-gesekan antar umat beragama. Sehingga diharapkan terciptanya suasana aman, tenteram, dan kondusif (mendukung).

Namun Kristen harus tetap memandang bahwa dialog hanyalah salah satu metode pendekatan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi penyampaian berita keselamatan. Paulus, ketika berada di tengah-tengah masyarakat yang begitu pluralis (kota Atena), juga mengadakan dialog dengan penduduk setempat yang menganut berbagai agama (17-20). Paulus berhasil menciptakan suasana yang kondusif sehingga orang-orang Atena yang haus akan pengajaran dan senang berdialog (21), menjadi terbuka terhadap apa yang Paulus beritakan (19-20). Paulus berhasil membuktikan metode dialog yang efektif (34).

Apa kuncinya untuk sukses berdialog? Selain kekuatan Roh yang menyertai dia, ada kekuatan-kekuatan lain yang dimiliki oleh Paulus. Pertama, Paulus memiliki pemahaman Injil yang utuh, mengungkapkan siapakah Allah dengan segala kepenuhan-Nya. Ia menjabarkan bahwa seluruh alam semesta dan sejarah manusia berpusat kepada Allah (26-28). Ia juga menyatakan bahwa seluruh umat manusia sudah mengenal semua itu melalui alam dan wahyu umum (28). Kemudian Paulus menyatakan siapakah Yesus (31). Injil yang disampaikan bukan kacangan karena di dalamnya terkandung berbagai perspektif yang terintergrasi: Yesus yang dintergrasikan dengan doktrin Allah, salib diintegrasikan dengan ciptaan, dan keselamatan dengan penghakiman. Kedua, Paulus memiliki kekuatan dan kedalaman motivasi. Ini bermula dari perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar (16) yang memukul perasaan dan emosinya (16). Paulus mempunyai kecemburuan Ilahi dan rindu nama-Nya selalu dikuduskan. Baru kemudian ia berdialog (17).

Renungkan: Apakah aku mempunyai pemahaman Injil seperti Paulus? Apakah aku terprovokasi ketika melihat rumah-rumah ibadah agama-agama lain? Bila jawabannya 'ya', Anda siap untuk berdialog. Bila jawabannya 'tidak', Anda siap untuk masuk pelatihan Allah.

(0.39) (Mat 11:2) (sh: Siapakah Mesias itu? (Senin, 29 Januari 2001))
Siapakah Mesias itu?

Kekecewaan dan oposisi terhadap Kerajaan Allah yang diberitakan oleh Yesus melalui pelayanan-Nya semakin meningkat sebab Yesus menampilkan Diri sebagai Mesias yang berbeda dengan yang diharapkan oleh masyarakat.

Yohanes Pembaptis sendiri sebagai perintis jalan bagi Kristus sudah mulai putus asa dan meragukan Kemesiasan Yesus. Mengapa? Dalam khotbahnya, Yohanes selalu menekankan kesegeraan dari berkat dan penghakiman yang dibawa oleh Mesias (ayat 3:11- 12). Yesus memang mencurahkan berbagai berkat melalui mukjizat dan pengajaran-Nya. Namun dimanakah penghakiman-Nya atas orang-orang jahat, seperti Herodes yang memenjarakannya. Penghakiman oleh Yesus atas orang berdosa belum dilaksanakan. Yohanes melihat adanya perbedaan antara yang ia harapkan dengan pelayanan Yesus (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">4-5). Inilah yang membuat Yohanes ragu dan putus asa. Karena itu Yesus menantang (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">6) baik Yohanes maupun orang percaya setelah zamannya, untuk mengevaluasi ulang pengharapan mereka tentang Mesias, dalam terang pelayanan Yesus dan penggenapan firman Tuhan yang Ia kerjakan dan kemudian menyelaraskan pengharapan dan iman mereka kepada Dia.

Meskipun demikian, Yesus masih memuji Yohanes sebagai nabi terbesar sebab dari semua nabi yang pernah ada, khotbah Yohaneslah yang paling jelas berbicara tentang Mesias. Lalu banyak nabi berbicara tentang pelayanan Yesus. Yohanes tidak hanya mewartakan tentang kedatangan-Nya, namun juga melihat dan menunjuk secara langsung (Yoh. 1:34). Lalu mengapa Yohanes masih kalah besar dengan mereka yang terkecil dalam Kerajaan Allah (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">11)? Sebab setelah kebangkitan Kristus, orang percaya yang paling sederhana dapat memahami lebih jelas daripada Yohanes tentang makna kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya bagi manusia.

Renungkan: Pernahkah Anda kecewa kepada Yesus dan putus asa karena Anda senantiasa dirundung duka? Siapa pun Mesias bagi Anda; apa yang Anda harapkan dari Dia haruslah diterangi oleh Yesus dan pelayanan-Nya, sehingga kita tidak seperti generasi yang ditegur oleh Yesus karena ketidakpuasan mereka (ayat untuk+siapakah+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">16-19). Mereka tidak pernah puas karena mereka selalu menggunakan standar pengharapan mereka sendiri, pengharapan yang diwarnai dosa dan nafsu.

(0.39) (Luk 9:18) (sh: Pengakuan dari pengenalan yang benar (Minggu, 23 Januari 2000))
Pengakuan dari pengenalan yang benar

Pertanyaan: "Siapakah Yesus?" tak pernah pupus di sepanjang sejarah era-mesianik. Berbagai asumsi orang tentang Yesus muncul dari kalangan rakyat sampai raja Herodes. Yesus perlu mempertegas pengenalan murid-murid tentang siapa Dia. Yesus bertanya: "Siapakah Aku ini?". Bukan menurut pendapat orang banyak tetapi menurut diri mereka sendiri. Petrus menjawab: "Mesias dari Allah".

Beberapa pengenalan akan Yesus dari orang banyak: Yesus dari Nazaret anak tukang kayu Yusuf, Rabi yang mengajarkan Kerajaan Allah, Penyembuh penyakit, dan Pengusir Setan. Maka mereka berpendapat bahwa Yesus mungkin Yohanes Pembaptis atau nabi Elia yang bangkit. Sama sekali tak ada dalam benak mereka bahwa Yesus adalah Mesias Karena gambaran Mesias yang diharapkan bangsa Yahudi adalah raja yang akan menjadi pembebas dari penjajahan bangsa Roma, raja yang agung dan perkasa. Sedang Yesus, sama sekali tidak menampakkan sifat rajawi-Nya. Pengakuan Petrus dan murid-murid tidak perlu disebarluaskan. Hal ini menjaga terjadinya salah paham dari orang-orang Yahudi tentang Kemesiasan Yesus.

Pengakuan ini amat penting. Yesus adalah nama pribadi, sedangkan Mesias (Kristus) adalah gelar-Nya. Mesias berarti yang diurapi untuk menyelamatkan manusia, bukan hanya dari penderitaan jasmani tetapi dari dosa dan maut. Sepanjang hidup-Nya di dunia Yesus tak dikenal sebagai Mesias yang sudah dinantikan berabad-abad. Kemesiasan-Nya menjadi jelas setelah kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya ke sorga. Namun bagi murid-murid pengenalan ini amat penting. Sebab menjadi pengikut Yesus tanpa memiliki pengenalan pribadi yang jelas akan mudah terpengaruh oleh pendapat dan pandangan orang banyak yang jelas-jelas salah.

Renungkan: Pengakuan Petrus akan Kemesiasan Yesus lahir karena pengenalannya akan Dia. Pengenalan yang benar melahirkan pengakuan yang benar pula.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA