Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk ucapan ilahi AND book:9 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 28:13) (ende: Ilah)

jaitu suatu machluk, jang termasuk kedalam alam ilahi, alam di luar alam ini. Beberapa kali dalam Perdjandjian Lama machluk2 disebut "ilahi"!

(0.92) (1Sam 10:10) (ende: roh Allah)

adalah daja ilahi jang adjaib, jang mempengaruhi, memimpin dan menguatkan orang. Sjaul disini digambarkan seperti hakim2 dari Kitab Hakim.

(0.89) (1Sam 6:9) (ende)

Lembu2 ini memang dengan sendirinja kembali kepada anak2nja (nanti ia menguak!). Djika mereka toh pergi, maka njatalah mereka didorong oleh daja ilahi, jang djalan ini memberitahukan, bahwa sampar itu adalah hukuman.

(0.85) (1Sam 28:13) (jerusalem: sesuatu yang ilahi) Naskah Ibrani memakai sebuah kata (elohim) yang juga dipakai untuk menyebut Allah. Tetapi di sini kata itu berarti sebuah makhluk atas-insani, bdk Kej 3:5; Maz 8:6
(0.79) (1Sam 15:1) (sh: Tuhan atau perut sendiri? (Selasa, 9 Desember 1997))
Tuhan atau perut sendiri?

Perintah Tuhan pada dasarnya menuntut orang untuk mengutamakan Tuhan melampaui apa pun termasuk pertimbangan manusiawi. Perintah untuk menumpas Amalek kedengarannya tidak manusiawi dan menimbulkan banyak pertanyaan. Namun alasan Saul tidak menaati perintah itu bukanlah pertimbangan perikemanusiaan, melainkan manipulasi perintah Tuhan untuk memenuhi ketamakan dan kecongkakannya sendiri (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">9). Wajarlah bila Tuhan menyesal. Orang yang sedemikian dipercaya untuk mengemban tugas ilahi ternyata hanya memikirkan perut sendiri.

Ketaatan lebih penting dari persembahan. Tuhan begitu tegas terhadap hamba yang diurapi-Nya, untuk menegaskan keadilan dan kebenaran-Nya. Ia tidak dapat didustai dan ditipu. Hal yang lebih menyedihkan hati Allah, ketika Saul dengan "dusta kudus" mempersembahkan hasil jarahan yang dikorupsinya untuk Allah. Samuel dengan tegas menyuarakan firman Allah: Taat kepada Tuhan lebih baik dari pada mempersembahkan persembahan yang tidak kudus.

Renungkan: Yang utama dan yang pertama Tuhan inginkan dari kita ialah persembahan kasih dari hati yang tulus bagi-Nya.

Doa: Selidikilah hati kami, o Tuhan. Tunjukkan bila ada ibadah yang tidak benar di dalam kami. Bantu kami untuk bertobat.

(0.78) (1Sam 2:11) (sh: Kesalehan: penting dan berpengaruh (Rabu, 30 Juli 2003))
Kesalehan: penting dan berpengaruh

Ada dua macam pelayan yang dipaparkan dalam nas ini. Pertama, orang yang sungguh-sungguh melayani Tuhan, yang dihadirkan dalam sosok Hana (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">11, bdk. ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">1:28). Kedua, orang yang berkedok melayani Tuhan untuk melayani diri sendiri, yang hadir dalam sosok Hofni dan Pinehas (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">13-16, 22, bdk. Bil. 5:10).

Sejak awal nas 1 Samuel, kita sudah diperhadapkan dengan sosok Hana sebagai orang yang melayani Tuhan dengan kesungguhan hati dan keberserahan penuh. Bahkan ia rela menyerahkan Samuel, anak yang telah lama dinantikannya, untuk menjadi pelayan Tuhan (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">11, bdk. ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">1:28). Tindakan Hana ini bertolak belakang dengan tindakan anak-anak Eli: Hofni dan Pinehas. Mereka adalah orang-orang yang berkedok melayani Tuhan, tetapi sebenarnya mereka melayani diri sendiri. Dengan sewenang-wenang mereka melanggar dan mengubah peraturan kurban yang ditetapkan Tuhan disertai dengan tindakan- tindakan bejat (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">12-17). Hofni dan Pinehas tidak hanya tidak memedulikan nasihat ayah mereka, dan keluh kesah umat Israel, tetapi yang terparah, mereka tidak memedulikan tuntutan ilahi akan kekudusan mereka sebagai pelayan Allah. Mengapa kebejatan semacam ini bisa terjadi di dalam keluarga yang seharusnya menjadi panutan umat Allah? Sebab Imam Eli sendiri tamak dan lebih menyayangi anak-anaknya daripada menghormati Allah (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">29).

Kita belajar dua hal: pertama, konsekuensi ketaatan melayani dengan sungguh adalah berkat berlimpah (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">21), sedangkan konsekuensi terhadap ketidaktaatan dan hidup jahat di hadapan Allah adalah mati (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">25). Kesalehan adalah hal yang penting dan berpengaruh dalam perjalanan hidup manusia, membuahkan kesetiaan.

Renungkan: Ingatlah, kehidupan Kristen sehari-hari adalah ranah pelayanan utamanya di hadapan Allah. Jaga kekudusan hidup Anda!

(0.78) (1Sam 5:1) (sh: Tangan Allah (Minggu, 3 Agustus 2003))
Tangan Allah

Tulisan-tulisan PL sering menggambarkan Allah secara antropomorfis, "seperti manusia", untuk mempermudah penceritaan tindakan dan sifat Allah yang sulit untuk dijelaskan dengan kata- kata. Pada nas ini, Allah dinyatakan sebagai bertangan, dan tangan-Nya itu sangat ditakuti, termasuk oleh orang Filistin. Sebelumnya mereka telah mengakui riwayat kedahsyatan tangan Tuhan di Mesir (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4:8). Kini mereka akan mendapatkan penegasan tentang kedahsyatan "tangan" Allah kepada mereka (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6,9). Tulah Mesir yang mereka takutkan itu, kini mereka alami.

Seorang penafsir menyatakan bahwa motivasi orang Filistin menaruh tabut Allah di kuil Dagon adalah untuk menghormati "dewanya Israel", yang walaupun kalah dari kekuatan dewa-dewa mereka, tetap saja ilahi. Ternyata, Tamu Khusus dari Israel ini justru berlaku "tidak hormat", sampai dua kali (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">3-4)! Pemenggalan kepala (dan tangan, ay. ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4) adalah sesuatu yang wajar dalam peperangan (bdk. Daud vs. Goliat, ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">17:51). Ini (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">4) bermakna bahwa dalam pertempuran boleh saja Filistin mengalahkan Israel, tetapi Allahlah yang berjaya atas Dagon yang tersungkur, tanpa pertempuran! Tidak hanya itu, kesia-siaan dewa-dewi Filistin dipertegas dengan tulah kepada kota-kota yang disinggahi tabut Allah itu (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">6-12). Tidak ada dewa yang menolong. Bahkan, mereka akan mengembalikan tabut itu ke Israel (ayat ucapan+ilahi+AND+book%3A9&tab=notes" ver="">11). Allah tetap berkuasa dengan dahsyat, walau umat-Nya terpuruk dalam dosa dan kekalahan.

Renungkan: Bersyukurlah bahwa tangan yang dahsyat itu adalah juga tangan yang terulur dalam kasih melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.


Bacaan untuk Minggu ke-9 sesudah Pentakosta

II Samuel7:18-22; Roma 8:18-25; Matius 13:24-35; Mazmur 86:11-17

Lagu KJ 8



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA