Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 52 ayat untuk tujuh masa AND book:[1 TO 39] AND book:11 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 18:43) (full: KATA ELIA ... SAMPAI TUJUH KALI. )

Nas : 1Raj 18:43

Angka tujuh dalam Alkitab melambangkan sesuatu yang sempurna dan utuh. Dalam pasal ini Elia mengadakan doa syafaat sempurna dengan tiga aspek:

  1. (1) ia bersyafaat untuk memulihkan mezbah dan kehormatan Allah di negeri itu (ayat 1Raj 18:21,24,30-39);
  2. (2) ia bersyafaat dengan mengadakan peperangan rohani melawan agama palsu dan bidat Baalisme dan Asyera (ayat 1Raj 18:19,27,40); dan
  3. (3) ia bersyafaat dengan Allah melalui doa yang amat sungguh-sungguh dan gigih agar hujan dicurahkan (ayat 1Raj 18:41-46). Karena PL membandingkan pencurahan Roh dengan pencurahan hujan (mis. Hos 6:1-3; Yoel 2:23-29), konfrontasi Elia dengan Baalisme melukiskan tiga jenis syafaat utama yang harus merupakan ciri doa-doa umat Allah:
  4. (1) syafaat untuk pemulihan kehormatan dan kemuliaan Allah serta kebangunan rohani umat Allah;
  5. (2) syafaat yang mencakup peperangan rohani melawan benteng-benteng roh-roh jahat; dan
  6. (3) syafaat untuk mengakhiri masa kekeringan rohani melalui pencurahan Roh Allah dan kebangunan rohani

    (lihat art. DOA SYAFAAT).

(0.98) (1Raj 14:14) (jerusalem: seperti kenyataan sekarang ini) Ini catatan ditambah di masa pembuangan.
(0.96) (1Raj 11:1) (sh: Mengapa Salomo gagal? (Senin, 9 Agustus 2004))
Mengapa Salomo gagal?

Mengapa sampai ia melakukan hal-hal yang dibenci Tuhan? Ia gagal karena membiarkan dirinya dipengaruhi oleh istri-istrinya yang berasal dari berbagai negara dengan kebudayaan dan agama mereka masing-masing. Salomo dipengaruhi untuk turut beribadah kepada para dewa-dewi istri-istrinya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">3-8). Akibatnya, Tuhan menghukum Salomo dan memecah kerajaan yang telah dipersatukan oleh Daud dan hanya menyisakan bagian kecil saja yang masih dikuasai oleh dinasti Daud. Itu pun karena ikatan janji Tuhan kepada Daud (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">11-13). Selain itu, Tuhan juga memakai beberapa pemberontakan untuk menghukum Salomo (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">14-25).

Salomo tidak memakai hikmat yang Allah berikan, tetapi memakai hikmat dunia. Ia menikahi tujuh ratus istri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik. Mungkin sebagian istri-istrinya itu dicintainya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1-3), tetapi mungkin juga istri-istrinya itu dinikahinya karena alasan politik. Demi memelihara perdamaian dengan negara lain, seorang raja bisa menikahi ratu atau putri raja dari negara tersebut. Itu hal yang biasa dilakukan oleh raja-raja pada masa itu. Sikap itu adalah hikmat dunia yang populer. Namun hikmat dunia seperti itu menuntut harga yang mahal yang harus Salomo bayar. Pertama, menyembah allah dari bangsa lain merupakan pelanggaran terhadap firman Tuhan (Ul. 17:17). Kedua, dengan menyembah allah dari bangsa lain berarti Salomo mengorbankan imannya demi kepuasan lahiriah semata!

Pada saat ini banyak orang yang bersedia mengorbankan imannya demi kebutuhan hidup. Namun yang lebih parah adalah mengorbankan iman demi keinginan dan memuaskan hawa nafsu. Anak-anak Tuhan harus berhati-hati dan waspada. Hikmat dunia selalu menawarkan berbagai bentuk "tawaran" yang bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu, misalnya: menjadi kaya dengan cara jahat, kepuasan seks, ingin dihormati dan ingin berkuasa sehingga kita kehilangan kekudusan dan kehilangan berkat TUHAN!

Camkanlah: Berani kehilangan nikmat duniawi adalah hikmat dari Allah, dan akibat dari menundukkan diri penuh kepada Allah.

(0.89) (1Raj 11:39) (ende)

Disini muntjul pengharapan Israil akan masa depan dan akan seorang radja keturunan Dawud, jang akan memulihkan kedudukan wangsa itu.

Itu terlaksana dalam al-Masih.

(0.86) (1Raj 9:19) (jerusalem: segala kota) Yaitu kota-kota yang baru disebut namanya. Dalam kota-kota itu ditempatkan kereta-kereta perang yang di masa pemerintahan Salomo menjadi bagian inti tentara sewaan.
(0.86) (1Raj 4:24) (full: DAMAI DI SELURUH NEGERINYA. )

Nas : 1Raj 4:24

Selama pemerintahan Salomo, Israel sebagai bangsa mencapai puncak kuasa, kedamaian, dan kemakmurannya (ayat 1Raj 4:20-28). Secara politik dan ekonomi masa pemerintahan Salomo menjadi suatu sukses; akan tetapi, secara rohani tergelincirnya Salomo ke dalam penyembahan berhala menjadikan masa pemerintahannya dianggap suatu kegagalan (1Raj 11:1-8).

(0.86) (1Raj 1:1) (sh: Masa tua Daud (Jumat, 23 Juli 2004))
Masa tua Daud

"Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi" adalah pepatah yang secara negatif menggambarkan seorang yang semakin tua semakin menjadi-jadi melakukan kegemarannya.

Pepatah ini tidak berlaku bagi Daud dalam masa tuanya. Meskipun sudah diselimuti namun badan Daud tetap dingin. Oleh karena itu Abisag, seorang gadis cantik dipanggil untuk merawat Daud (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">3). Kebudayaan waktu itu untuk menghangatkan tubuh orang yang sudah tua tidak hanya menutupi badannya dengan selimut, tetapi juga dengan memberikan seorang yang sehat untuk menemaninya di tempat tidur. Panas tubuh dari orang yang sehat akan menjaga tubuh orang yang sudah tua untuk tetap hangat. Fakta bahwa Daud tidak memiliki hubungan seksual dengan Abisag dari Sunem, gadis muda yang cantik memberikan indikasi bahwa kekuatan fisiknya lemah (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">4).

Meski demikian, Daud memegang kendali dalam pemerintahannya. Daud menerima laporan dari Batsyeba dan nabi Natan (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">15-27), tentang Adonia anak Hagit yang mengangkat diri menjadi raja menggantikan Daud (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">9). Daud dalam usia 70 tahun harus mengambil keputusan untuk menyelamatkan kerajaan Israel. Alkitab tidak mencatat pada masa tuanya, Daud mementingkan keinginan pribadinya lagi, sebaliknya ia semakin sadar akan tugas dan tanggung jawab yang Allah berikan.

Pepatah "Muda: foya-foya; Tua: kaya raya; Mati: masuk Surga" tidak berlaku dalam diri Daud. Karena masa mudanya diisi dengan segala persiapan untuk dirinya menjadi raja dan masa tuanya adalah masa yang dilalui bukan untuk kenikmatan diri sendiri tapi mengerjakan rencana Allah bagi Israel di masa depan. Daud bukan tua-tua keladi dalam arti negatif. Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita akan seperti Daud, di usia senja tetap memikirkan kepentingan Allah? Ataukah kita menjadi tua-tua keladi, semakin mementingkan kegemaran kita yang tidak pantas?

Renungkan: Ketika usia semakin senja, apakah hidup Anda semakin menjadi berkat atau malah bertambah laknat?

(0.85) (1Raj 15:9) (full: ASA. )

Nas : 1Raj 15:9

Asa merupakan seorang raja baik yang pemerintahannya ditandai oleh kesetiaan kepada Allah. Akan tetapi, ia gagal mempercayai Allah sepenuhnya pada tahun-tahun terakhir (lih. pasal 2Taw 16:1-14). Masa pemerintahannya itu penting karena ia menuntun bangsa itu meninggalkan semua kebiasaan fasik dan berbalik dari semua perbuatan jahat orang Kanaan. Kebangkitan rohani yang sejati senantiasa mencakup hal meninggalkan perbuatan yang tidak menyenangkan hati Allah dan melanggar firman-Nya (lih. pasal 2Taw 14:1-16:14 untuk keterangan selanjutnya mengenai masa pemerintahan Asa).

(0.84) (1Raj 15:24) (full: YOSAFAT. )

Nas : 1Raj 15:24

Yosafat menjadi raja baik yang berusaha untuk mengajarkan firman Allah kepada umat-Nya dan berusaha untuk tetap setia kepada Tuhan (untuk rincian masa pemerintahannya lih. 1Raj 22:41-50; 2Taw 17:1-21:1).

(0.84) (1Raj 4:19) (jerusalem: di tanah Gilead) Dalam terjemahan Yunani terbaca: di tanah Gad
(0.84) (1Raj 13:2) (jerusalem: dibakar) Dalam terjemahan-terjemahan kuno terbaca: ia bakar. bagian akhir ayat ini nampaknya sebuah tambahan, sebab kurang sesuai dengan gaya bahasa dan gaya sastera kenabian, yang tidak biasa secara begitu terperinci menubuatkan peristiwa di masa depan. Nubuat nabi yang asli diteruskan dalam 1Ra 13:3.
(0.84) (1Raj 16:31) (jerusalem: Etbaal) Etbaal (dalam bahasa Fenisia: Ittobaal) itu adalah seorang imam dewi Asytarte. Ia merebut kekuasaan di Tirus waktu Omri merebut kekuasaan di Israel. Kedua penguasa itu lalu bersahabat dan persekutuan itu dikokohkan dengan perkawinan. Hubungan antara Fenisia dengan Israel itu sangat besar pengaruhnya atas kemerosotan agama di Israel di masa pemerintahan raja Ahab.
(0.84) (1Raj 21:9) (jerusalem: Maklumkanlah puasa... rakyat) Di masa bencana puasa dan doa umum dibebankan, Hak 20:26; Yoe 1:14; 2:15, dll untuk mendamaikan Tuhan dan menebus kesalahan yang membangkitkan kemurkaanNya. Suatu bencana yang menimpa bangsa di waktu itu (mungkin kelaparan) dimanfaatkan permaisuri Izebel untuk melakukan niat buruknya.
(0.84) (1Raj 22:3) (jerusalem: raja negeri Aram) Agaknya raja negeri Aram itu ialah Benhadad II, bdk 1Ra 20:1. Kota Ramot-Gilead direbut orang Aram di masa pemerintahan Omri atau sebelumnya. Dengan perdamaian di Afek, 1Ra 20:34, kota itu belum dikembalikan kepada Israel.
(0.83) (1Raj 2:1) (sh: Mental, firman, dan tidak setengah-setengah (Rabu, 26 Januari 2000))
Mental, firman, dan tidak setengah-setengah

Dalam masyarakat Indonesia, program asuransi mulai menjamur. Salah satu program asuransi yang paling diminati adalah asuransi bersifat tabungan bagi masa depan anak-anak. Artinya, orangtua membeli sebuah program asuransi yang dapat memberikan bekal bagi masa depan anaknya, baik untuk sekolah maupun keperluan lainnya. Sesungguhnya ini bukan tindakan yang berdosa atau meragukan pemeliharaan Allah. Namun jika yang diutamakan adalah bekal uang bagi masa depan anak-anak, itu berarti menempatkan anak-anak kita pada jalur yang licin dan mengarah kepada jurang kehancuran, karena bekal uang saja tidaklah cukup. Anak-anak perlu sesuatu yang lebih penting daripada sekadar uang, yang mampu menjamin bahwa masa depan mereka menuju kepada kebahagiaan sejati.

Daud pasti juga meninggalkan kekayaan yang besar kepada Salomo. Namun dalam perikop ini hanya nasihat-nasihat Daud kepada Salomo yang dicatat. Hal ini menekankan bahwa nasihat-nasihat Daud jauh lebih berharga dan bermakna bagi Salomo, dibandingkan kekayaan. Di dalam nasihat Daud terdapat sebuah kunci untuk membuka sumber kebahagiaan dan keberhasilan di dalam pemerintahannya dan dinasti selanjutnya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">3-4). Ini menandakan bahwa pemilihan Allah atas Salomo adalah tanpa syarat, namun berkat Allah selanjutnya bersyarat. Berkat ini jauh melebihi harta kekayaan, karena di dalamnya Allah terlibat untuk merealisasikan kebahagiaan dan keberhasilan.

Kunci itu secara khusus terdapat di dalam sikap mental yang kuat dan kokoh dalam mengikut Dia, tidak mudah terombang-ambing dan tergoda (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">2), ketaatan terhadap firman Tuhan dalam kehidupannya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">3), dan menuntaskan perkara-perkara yang dapat mengganggu masa depan (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">5-10). Dengan kata lain kunci itu meliputi 3 area penting yaitu mental, firman, dan tidak setengah-setengah.

Renungkan: Sudahkah ketiga area di atas menjadi fokus utama bagi kita dalam mempersiapkan anak-anak sebagai generasi penerus, agar mereka memiliki masa depan yang terjamin dan menuju kebahagiaan sejati? Contoh: untuk taat pada firman selalu diperlukan mental yang kuat, namun mental yang kuat juga memerlukan firman. Kemudian mental yang kuat akan membuat tindakan kita tidak setengah-tengah dalam menaati firman-Nya.

(0.83) (1Raj 2:5) (full: YANG DILAKUKANNYA (YOAB) KEPADA KEDUA PANGLIMA ISRAEL. )

Nas : 1Raj 2:5

Daud memerintahkan Salomo untuk memulai masa pemerintahannya dengan menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada Yoab yang layak menerima hukuman mati karena membunuh Abner dan Amasa (2Sam 3:27; 20:9-10; bd. Mat 26:52).

(0.83) (1Raj 4:21) (jerusalem) Urutan bagian ini dalam terjemahan Yunani berbeda dengan urutannya dalam naskah Ibrani. Berdasarkan terjemahan Yunani itu urutannya adalah sbb: 1Ra 4:27-28,22-25,20,21,26,29-34. Urutan wajar itu dalam naskah Ibrani terkacau akibat beberapa sisipan: 1Ra 4:24 berasal dari masa pembuangan atau sesudahnya, dan 1Ra 4:25,20 dan 1Ra 21 baru kemudian ditambah dan tidak terdapat dalam terjemahan Yunani.
(0.83) (1Raj 9:1) (sh: Pertemuan di simpang jalan (Minggu, 13 Februari 2000))
Pertemuan di simpang jalan

Tuhan menampakkan diri-Nya untuk kedua kalinya kepada Salomo, pada tahun ke-24 pemerintahannya, saat ia sedang berada pada puncak kejayaannya, karena ia berhasil membuat segala yang diinginkannya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1). Mengapa Tuhan perlu memberikan perintah-Nya yang sama, yakni Salomo harus tetap setia dan taat kepada-Nya? Tidak lain dan bukan karena tujuan hidup dan eksistensi bangsa Israel akan terjungkir balik (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">6-9), jika Salomo sebagai rajanya tidak setia dan taat kepada Allah.

Keadaan Salomo pada saat itu sangat nyaman dan tenang baik secara jasmani dan rohani. Tidak ada yang tidak dapat ia gapai di masa kejayaannya. Kekayaan, kepandaian, kemasyhuran, bahkan istri dan gundik yang banyak pun telah ia peroleh. Bait Allah yang megah sudah ia bangun dan tahbiskan. Namun justru dalam keadaan yang demikian, firman Tuhan yang berisi peringatan datang kepadanya. Masa kejayaan dapat membawa Salomo pada persimpangan jalan, antara tetap setia kepada Allah dan mengakui kedaulatan-Nya, atau menjadi allah atas dirinya sendiri karena segala yang diinginkan bisa ia dapatkan. Dengan kata lain Salomo berada dalam keadaan yang kritis.

Salomo harus kembali diingatkan bahwa makna dan tujuan hidupnya tergantung kepada Allah. Selama ia mempunyai hidup yang berporos kepada Allah, taat dan setia kepada-Nya, maka takhta dan kerajaan Israel akan tetap kokoh. Hal ini sangat berhubungan dengan makna dan tujuan hidup seorang raja, yaitu ia hidup untuk membawa rakyatnya menuju kemakmuran dan kesejahteraan.

Renungkan: Kebenaran indah yang patut kita renungkan adalah bahwa masa kejayaan seseorang bisa berarti masa kritisnya, karena ia berada di persimpangan jalan. Persimpangan ini bisa kita lewati dengan baik jika hidup kita tetap berpusat pada Tuhan. Hal itu bergantung masalah rohani, yaitu siapa kita di hadapan Allah.

(0.83) (1Raj 17:1) (sh: Yang berkhianat dan yang taat (Jumat, 20 Agustus 2004))
Yang berkhianat dan yang taat

Ahab dan Elia, keduanya adalah umat Tuhan, tetapi berbeda dalam ketaatan. Ahab, raja Israel, telah mengalami pertolongan Tuhan dalam peperangan. Akan tetapi, ia tetap tidak taat. Sedangkan Elia taat menyuarakan penghukuman Allah, meski taruhannya adalah nyawanya.

Ahab tetap menyembah Baal, dewa pemberi hujan dan kesuburan. Maka lewat Elia, Allah menyatakan kuasa-Nya, yaitu hujan dan embun tidak akan turun sampai Elia mengatakannya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1). Ini mengakibatkan kerajaan Israel terancam masa kekeringan yang berlanjut dengan masa paceklik. Melalui masa kekeringan ini Ahab dapat melihat siapakah yang sesungguhnya berkuasa atas alam semesta, Allah atau Baal. Mampukah Baal menghalau kekeringan dan memberi hujan?

Elia yang taat dilindungi oleh Allah secara ajaib. Allah memerintahkan Elia agar bersembunyi di tepi Sungai Kerit (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">2-3). Ia terpelihara dari bencana yang melanda negerinya karena minum air Sungai Kerit dan memperoleh makanan dari burung gagak yang mengantarnya setiap hari (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">4-6). Saat air sungai kering, Allah melanjutkan pemeliharaan-Nya melalui seorang janda di Sarfat (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">7-10). Janda ini hanya memiliki persediaan makanan yang terakhir untuk dia dan anaknya (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">11-12). Akan tetapi, karena taat maka ia melakukan permintaan Elia sehingga janda itu dan anaknya terpelihara (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">13-15). Allah memelihara hidup keluarga janda di Sarfat ini secara ajaib (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">16). Bahkan anak janda yang mati karena sakit keras, dihidupkan kembali oleh Allah (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">17-24).

Ahab berlaku tidak taat sehingga mendapat hukuman, sedangkan Elia dan janda di Sarfat berlaku taat sehingga mendatangkan berkat atas diri serta keluarganya. Tuhan menghendaki kita berlaku taat, meski dalam menjalani ketaatan kepada Tuhan, terkadang kita perlu berkorban. Tuhan menghargai anak-Nya yang taat kepada-Nya dengan pemeliharaan yang ajaib. Pemeliharaan Allah yang ajaib tetap berlaku pada masa kini.

Renungkan: Ingatlah bahwa ketaatan dalam melakukan perintah Tuhan mendatangkan berkat Tuhan atas diri dan keluarga Anda.

(0.83) (1Raj 20:1) (sh: Mengandalkan Tuhan (Selasa, 24 Agustus 2004))
Mengandalkan Tuhan

Banyak orang sulit untuk memperoleh kepastian dengan mengandalkan satu hal saja. Sebab itu, mereka cenderung mengandalkan beberapa hal sebagai pedoman dalam hidup agar merasa lebih pasti dan lebih terjamin.

Ahab adalah raja Israel yang tidak memiliki prinsip dan mengandalkan banyak hal, tergantung pada situasi dan kondisi. Kadang dia mau bekerja sama dengan bangsa yang menghina Tuhan, atau bersedia tunduk menjadi jajahan negara lain (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">4), tetapi terkadang ia mengandalkan Tuhan juga (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">13-16).

Perikop ini menceritakan bahwa Ahab sebenarnya tersinggung dengan permintaan Benhadad, raja Aram, namun ia tidak mampu menolak sebelum ia didukung oleh semua tua-tua negeri (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">7,9). Ahab sulit untuk mengandalkan Tuhan saja, meski Tuhan telah menunjukkan kuasa-Nya dalam pertempuran melawan Benhadad (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">14-21), bahkan setelah Tuhan menjamin kehidupan masa depan Ahab yang masih gelap (ayat tujuh+masa+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">22).

Lebih mudah tampaknya bagi kita percaya bahwa Tuhan bertindak dalam hal-hal yang telah terjadi di masa lampau, seperti: bagaimana Tuhan berbicara kepada Abraham, Musa, dan Petrus. Kita juga lebih mudah percaya tentang hal-hal yang belum terjadi di masa depan, seperti: janji Tuhan untuk menjemput anak-anak-Nya pulang ke surga. Kedua hal ini mudah dipercayai sebagai teori yang tidak melibatkan kita secara langsung. Tetapi untuk saat ini, ketika kita terlibat langsung, kita kurang mampu mengandalkan Tuhan sepenuhnya dengan tulus, menyerahkan keinginan dan kekhawatiran dalam hidup ini untuk diatur dan ditentukan oleh Tuhan.

Memang sulit menjadi orang yang hanya mengandalkan Tuhan saja, terutama jika kita kurang mempercayai bahwa perencanaan Tuhan atas kehidupan kita mencakup masa kini.

Renungkan: Pada saat kita bersedia menyerahkan semua keinginan dan kekhawatiran kepada Tuhan, sang penguasa dan penentu segala sesuatu, kita akan menikmati arti sebenarnya dari kepastian dan jaminan.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.16 detik
dipersembahkan oleh YLSA