Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 39 ayat untuk tindakan-Nya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yes 5:19) (jerusalem: tindakanNya) Ialah "Hari TUHAN" yang sudah disebut dalam Yes 2:12. Orang yang ragu-ragu dengan menantang Tuhan mempercepat kedatangan hari itu.
(0.67) (Mzm 25:10) (jerusalem: jalan TUHAN) Di sini "jalan TUHAN" ialah kelakuan dan tindakanNya yang selalu berkasih sesuai dengan janjiNya yang selalu berkasih sesuai dengan janjiNya (kasih setia) dan tepat sesuai dengan firmanNya (kebenaran); bdk Maz 67:3+
(0.51) (Ayb 8:1) (sh: Terlalu luas untuk dipahami (Senin, 22 Juli 2002))
Terlalu luas untuk dipahami

Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan meminta agar manusia mematuhi-Nya, dan bahkan Ia menjanjikan berkat bagi kita yang menaati-Nya. Sebaliknya, hukuman akan diberikan bagi kita yang tidak menaati kehendak-Nya (Mzm. 1). Inilah pemahaman Bildad dan kebanyakan kita, tentang Tuhan - sebuah pemahaman yang benar, namun tidak menyeluruh. Itu sebabnya Bildad terus mendesak Ayub untuk mengakui dosanya. Alasan Bildad sederhana saja, yaitu bahwa Tuhan memberkati orang yang benar dan menghukum orang yang fasik. Tuhan tidak mungkin keliru menjatuhkan vonis-Nya dan Ayub memang layak menerima hukuman ini. Ini adalah sebuah hukum sebab-akibat yang universal dan mudah dicerna.

Namun, ada segi-segi lain dalam hukum ini yang perlu kita pertimbangkan. Kemakmuran bukan pertanda bahwa Tuhan memberkati kita dan kesusahan bukan pertanda bahwa Tuhan menghukum kita. Rencana dan karya-Nya terlalu luas untuk dikotakkan dalam hukum ini. Sebagai Allah, Ia memiliki kebebasan untuk berbuat sekehendak hati-Nya dan kadang tindakan-Nya melenceng dari pemahaman kita tentang Allah yang terlalu sederhana ini. Tetapi, jangan mengira bahwa kebebasan Allah identik dengan kejahatan. Kebebasan Allah tidak sama dengan kesewenang-wenangan. Ia adalah Allah yang kudus. Jadi, segala tindakan-Nya tidak akan tercemari oleh dosa dan tidak akan termuati oleh maksud jahat.

Sewaktu kesusahan menimpa kita, janganlah kita tergesa-gesa memvonis bahwa Tuhan sedang menghukum kita. Periksalah diri kita, apakah ada dosa tersembunyi yang perlu kita bereskan dengan Tuhan. Jika tidak ada, terimalah kesusahan itu sebagai kehendak Tuhan yang tidak kita pahami. Tuhan tidak berjanji bahwa kita akan senantiasa mengerti tujuan akhir dari tindakan-Nya karena Ia terlalu luas untuk dicerna oleh otak kita yang terlalu kecil ini.

Renungkan: Charles Haddon Spurgeon, pengkhotbah terkenal, berkata,"Kemurahan Tuhan kerap kali datang ke pintu hati kita mengendarai seekor kuda hitam yang bernama Penderitaan." Kesusahan tidak senantiasa berarti kemarahan Tuhan; ada kalanya kesusahan adalah baju kemurahan Tuhan.

(0.50) (Ul 31:16) (full: AKAN MENINGGALKAN AKU. )

Nas : Ul 31:16

Tuhan mengetahui sejarah bangsa Israel dan sikap dasar mereka yang cenderung untuk tidak setia (ayat Ul 31:21). Oleh karena itu, Allah secara nubuat menyatakan kepada Musa akan kemurtadan mereka kelak dan tindakan-Nya menghukum perbuatan mereka itu (ayat Ul 31:16-18). Nubuat ini harus dilestarikan dalam bentuk nyanyian selaku peringatan Allah kepada angkatan-angkatan kemudian (ayat Ul 31:19; pasal Ul 32:1-52).

(0.50) (Hak 6:13) (full: DI MANAKAH SEGALA PERBUATAN-PERBUATAN-NYA YANG AJAIB? )

Nas : Hak 6:13

Pertanyaan Gideon hendaknya juga diajukan oleh orang percaya PB. Jikalau kuasa ajaib Allah tidak terdapat di antara kita, kita perlu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya sehingga semua tindakan-Nya yang perkasa itu dinyatakan kembali di tengah kita

(lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA;

lihat art. KERAJAAN ALLAH;

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.50) (Mzm 136:1) (full: UNTUK SELAMA-LAMANYA KASIH SETIA-NYA. )

Nas : Mazm 136:1-26

Anak kalimat yang diulang-ulangi ini mengajarkan kita bahwa kasih Allah adalah dasar dari semua tindakan-Nya demi kepentingan kita dan sumber dari segala ucapan syukur kita. Kasih-Nya meliputi kemurahan-Nya, kesetiaan-Nya, dan kebaikan-Nya.

(0.50) (Yoh 13:10) (jerusalem: selain membasuh kakiNya) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini
(0.42) (Bil 21:3) (full: DITUMPAS SAMPAI BINASA. )

Nas : Bil 21:3

Melalui Israel, Allah menumpas habis orang-orang Kanaan di Negev. Kebinasaan total merupakan tindakan-Nya yang adil atas mereka yang tidak jemu-jemunya berbuat dosa, ketunasusilaan, kekerasan, dan ketidakbenaran. Sebagai Tuhan atas sejarah, Allah berhak untuk menentukan saat yang terbaik untuk membinasakan orang fasik supaya dapat melaksanakan maksud-Nya menebus umat manusia. Dalam PL Allah sering memakai Israel untuk melaksanakan maksud-Nya ini. Di bawah perjanjian yang baru Ia tidak lagi memakai orang percaya untuk membinasakan orang fasik. Akan tetapi, pada akhir zaman ini, Allah sendiri sekali lagi akan menjatuhkan hukuman atas semua orang yang menolak Kristus dan jalan keselamatan-Nya (pasal Wahy 6:1-19:21).

(0.42) (Yer 18:8) (full: MENYESALLAH AKU. )

Nas : Yer 18:8

Allah tetap bebas untuk mengubah keputusan-Nya yang sudah diumumkan dan mengatur tindakan-tindakan-Nya terhadap kita sesuai dengan tanggapan kita kepada tawaran pengampunan atau ancaman hukuman dari-Nya. Hal-hal tidak ditentukan sebelumnya dan bukannya tidak dapat diubah, bahkan di dalam pikiran Allah; Ia senantiasa mempertimbangkan perubahan-perubahan rohani di dalam orang. Sekalipun Allah sendiri tidak berubah (Bil 23:19; Yak 1:17), Ia tetap berhak untuk mengubah pikiran-Nya dan janji-janji serta ancaman yang telah dinyatakan-Nya. Jangan sekali-kali kita menerima teologi yang menyangkal kebebasan ilahi Allah ini (bd. Yeh 18:21-28; 33:13-16).

(0.42) (1Kor 14:24) (full: ORANG YANG TIDAK BERIMAN ... DIYAKINKAN OLEH SEMUA. )

Nas : 1Kor 14:24

Salah satu tanda yang paling meyakinkan akan kehadiran dan karya Roh Kudus dalam suatu pertemuan jemaat adalah tindakan-Nya menginsafkan manusia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman

(lihat cat. --> Yoh 16:8).

[atau ref. Yoh 16:8]

  1. 1) Melalui manifestasi Roh di antara umat Allah, dosa akan disingkapkan, pertobatan akan terjadi, dan orang berdosa akan diinsafkan. Di mana tidak ada penyingkapan kefasikan, tidak ada penginsafan akan dosa atau tidak ada ajakan untuk bertobat, jelaslah bahwa Roh Kudus tidak berkarya menurut pola alkitabiah.
  2. 2) Penyingkapan dosa di dalam hati seorang (ayat 1Kor 14:25) tidak membutuhkan suatu karunia penyataan yang khusus atau "kemampuan mengerti isi hati orang". Perkataan nubuat dan kebenaran moralnya yang disampaikan di bawah dorongan Roh itu cukup untuk menginsafkan hati orang yang berdosa (Ibr 4:12).
(0.41) (Mat 3:13) (sh: Menjadi serupa walaupun tidak sama (Minggu, 28 Desember 1997))
Menjadi serupa walaupun tidak sama

Yohanes baru saja menjelaskan bahwa baptisan yang Yesus akan berikan jauh lebih besar dari baptisan yang ia layankan (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">11). Tiba-tiba justru sesudah itu Yesus minta dibaptis olehnya. Kalau Dia tidak berdosa (berarti tidak perlu bertobat seperti yang disimbolkan dalam baptisan), mengapa Dia harus dibaptis? Dia dibaptis untuk "menggenapkan seluruh kehendak Allah" (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">15). Dia jelas tidak berdosa, tetapi mengambil bagian dalam hal yang seharusnya dijalani dan dilakukan orang berdosa. Tindakan-Nya itu konsekuen dan serasi dengan tindakan-Nya menjelma menjadi manusia. Dia menjadi serupa dengan manusia dalam segala hal, walau Dia tetap adalah Yang Suci tanpa dosa!

Mewakili manusia. Tindakan yang Yesus lakukan itu secara terbatas telah juga dilakukan oleh para hamba Tuhan, nabi-nabi Perjanjian Lama. Tatkala Musa, Nehemia, Ezra, Daniel berdoa bagi umat Allah yang berdosa, mereka berdiri di hadapan Allah mewakili umat Israel. Mereka berdoa mengakui dosa-dosa umat. Hal yang sama dilakukan juga oleh para imam. Tentu saja ketika mereka mengakui dosa tersebut, mereka bukan saja mewakili umat mengakui dosa publik. Sebagai orang berdosa pun mereka sendiri bertobat dan mengakui dosa-dosa pribadi mereka. Itulah bedanya Yesus sang Hamba Allah dari hamba-hamba Allah lainnya. Ia mewakili manusia dalam kekudusan dan kesempurnaan-Nya. Ia dibaptiskan bukan karena perlu tetapi karena rela. Ia mengambil tempat manusia yang berdosa supaya ketidakberdosaan-Nya dapat memberikan kebebasan bagi manusia dari dosa.

Renungkan: Orang yang merasa diri benar hanya bisa melakukan tindakan agama yang seremonial saja. Tuhan Yesus yang sungguh benar tanpa dosa, sanggup membenarkan kita dari lubuk hati terdalam.

Doa: Agar sungguh menghayati arti baptisan yang kita terima dalam Yesus Kristus.

(0.33) (Hak 5:1) (full: BERNYANYILAH DEBORA DAN BARAK. )

Nas : Hak 5:1

Nyanyian Debora dan Barak adalah nyanyian pujian kepada Allah (ayat Hak 5:3) karena kemurahan-Nya dan tindakan-Nya yang adil demi Israel (ayat Hak 5:11). Sepanjang PL nyanyian yang sepenuh hati kepada Tuhan oleh para orang saleh menjadi bagian penting dalam mengungkapkan syukur kepada Allah karena kuasa penebusan-Nya (bd. pasal Kel 15:1-27; 1Taw 15:1-16:43; 2Taw 20:22; dan Mazm 1:1-150:6;

lihat art. PUJIAN).

Orang percaya PB juga disuruh untuk memanjatkan pujian kepada Allah atas kasih-Nya terhadap mereka. Pujian, yang oleh Allah dipandang sebagai korban kudus yang disajikan kepada-Nya (Ibr 13:15), sering kali berbentuk suatu nyanyian (Ibr 2:12; Yak 5:13; Wahy 15:3). Nyanyian pujian rohani (bd. Ef 5:19; Kol 3:16) dapat dinyanyikan dengan akal budi (yaitu, memakai bahasa yang dimengerti) atau dengan roh (yaitu, memakai bahasa Roh; lih. 1Kor 14:15).

(0.33) (1Taw 16:7) (full: MENYANYIKAN SYUKUR BAGI TUHAN. )

Nas : 1Taw 16:7

Mazmur ini adalah gabungan dari Mazm 105:1-15; 96:1-13; Mazm 106:1,47-48. Cara Daud merayakan kemurahan Allah dan tindakan-tindakan-Nya yang ajaib bagi Israel terdiri atas pujian dan ucapan syukur. Di bawah perjanjian yang baru semua orang percaya adalah imam Allah (1Pet 2:5,9; Wahy 20:6) dan sebagai imam seharusnya mereka mempersembahkan pelayanan rohani dalam bentuk pujian dan ucapan syukur kepada Allah. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya" (Ibr 13:15). Pujian dan penyembahan orang percaya haruslah dalam bentuk ucapan dan tindakan

(lihat cat. --> 1Taw 16:29).

[atau ref. 1Taw 16:29]

Ini berkenan kepada Allah selama si penyembah melaksanakan Firman-Nya dan tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rom 12:1-2).

(0.33) (Mzm 102:1) (jerusalem: Doa minta tolong dan doa untuk Sion) Dalam kidung ini terkumpul dua ratapan atau permohonan. Ada sebuah ratapan perorangan, Maz 102:2-12 dan Maz 102:24-28; bdk Maz 69, dan ada sebuah ratapan umat, Maz 102:13-23 dan Maz 102:28. Ratapan pertama adalah doa seseorang yang sakit, Maz 102:4-6, dan diperolok oleh musuh-musuhnya, Maz 102:9; seorang diri ia mengeluh di hadapan Tuhan, bdk judul, Maz 102:1,7-8. Ia merasa dirinya tertimpa murka Allah, Maz 102:10-11, dan hampir mati kesedihan, Maz 102:12,24-25. Namun penderita tetap percaya pada Tuhan yang kekal dan Pencipta alam semesta, Maz 102:26-28. ratapan umat mengandaikan Yerusalem sudah musnah, sebab pemulihannya dimohon. Kalau demikian maka Tuhan akan disegani bangsa-bangsa lain oleh karena tindakanNya itu. Kedua doa tsb yang aselinya tersendiri, kemudian dipersatukan oleh karena orang sengsara yang disebut dalam judul disamakan dengan umat yang sengsara.
(0.33) (Mat 5:17) (jerusalem: menggenapinya) Yesus tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat, Ula 4:8 (dan seluruh tata penyelamatan lama) dan tidak pula mengiakannya seolah-olah tidak tersentuh. Dengan pengajaran dan tindakanNya. Yesus memberi hukum Taurat itu suatu wujud baru. Dengan itu sepenuhnya terwujud apa yang diusahakan dan dimaksudkan hukum Taurat, bdk Mat 1:22+; Mar 1:15+. Ini khususnya mengenai "kebenaran", Mat 5:20, bdk Mat 3:15; Ima 19:15; Rom 1:16+, "kebenaran sempurna" itu dengan memperlawankannya dengan hukum lama. Hukum lama menjadi batiniah dan begitu menyangkut keinginan hati dan pendorong rahasia, bdk Mat 12:34; Mat 23:25-28. Maka tidak ada bagian hukum lama apapun boleh diabaikan, kalau tidak ditingkatkan sampai kesempurnaanya, Mat 5:18-19; Mat 13:52. Soalnya bukanlah meringankan, tetapi memperdalam, Mat 11:28. Kasih yang menyimpulkan seluruh hukum lama, Mat 7:12; Mat 22:34-40 dsj, menjadi perintah Yesus yang baru, Yoh 13:34, dan memenuhi seluruh hukum Taurat, Rom 13:8-10; Gal 5:14; bdk Kol 3:14+.
(0.33) (Mzm 78:32) (sh: Kekerasan hati Israel. (Sabtu, 15 Agustus 1998))
Kekerasan hati Israel.

Perbuatan ajaib Tuhan yang silih berganti, begitu mudah dilupakan oleh umat-Nya. Mereka bertobat dan ingat akan Tuhan hanya tatkala murka Tuhan membuat mereka mengalami berbagai kesulitan. Banyak di antara mereka yang terbunuh di padang belantara. Sesaat umat Israel sadar dan kembali menyembah Allah. Tuhan pun mengasihi dan mengampuni mereka. Perjalanan berpuluh tahun umat Israel di padang pasir itu, adalah cara Tuhan memberikan bangsa pilihan-Nya ini pelbagai pelajaran yang keras dan pahit. Melalui tindakan-tindakan-Nya, Tuhan mengajar dan menghajar mereka.

Tuhan tidak putus asa. Dosa tidak mengenal perbedaan zaman atau kebudayaan. Kecenderungan Israel mengecewakan hati Allah menggambarkan pula kehidupan kita. Banyak orang kini hilang pekerjaan dan memikul berbagai penderitaan, baik disebabkan oleh dosa-dosa mereka sendiri tetapi kebanyakan karena dosa-dosa pihak lain yang menggunakan kekuasaan dan jabatannya dalam dosa. Masihkah Tuhan mendengar doa-doa orang yang menderita? Menerima pertobatan kita? Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan mendengar seru doa kita. Jangan putus asa dan undur dari hadirat-Nya kapan pun.

Doa: Angkat dan ringankanlah tekanan tanganMu dari bangsa kami yang sedang menderita, ya Bapa di sorga. Berilah terang firman-Mu, supaya kami tak menyimpang ke jalan yang salah.

(0.33) (Yes 28:14) (sh: Kesalahan turun-temurun. (Jumat, 20 November 1998))
Kesalahan turun-temurun.

Penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan para pemimpin Israel rupa-rupanya sudah mentradisi, dan dilakukan turun-temurun. Bukan saja penyalahgunaan kekuasaan, tetapi juga penyalahgunaan makna perjanjian Allah dengan nenek moyang mereka, Abraham, Ishak, Yakub. Mereka membalut perjanjian kekal dan syarat di dalamnya dengan dusta (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">15). Dahulu Allah memilih mereka supaya kudus, hidup dalam kebenaran dan ketaatan terhadap hukum Tuhan. Nyatanya, mereka menghancurleburkan rancangan indah Allah. Akibatnya, Tuhan akan memutuskan tali perjanjian sebagai hukumannya (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">18). Suatu kejadian yang tidak asing lagi di mata Tuhan.

Harapan dalam Perjanjian Baru. Keluarga Kristen yang telah berpuluh tahun menjadi Kristen dapat saja kehilangan makna memperTuhankan Kristus, karena terjerumus dalam tradisi. Semangat cinta Tuhan dapat menjadi pudar jika Kristen tidak memperbarui ikatan perjanjian kasih dengan Tuhan terus-menerus. Perjanjian baru di dalam Kristus memiliki makna berbeda dari perjanjian lama. Kristus memberikan kita harapan baru dan jaminan baru yang tidak didasarkan pada sifat perjanjian melalui keturunan melainkan perjanjian dalam keadilan Tuhan (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">17). Sifat adil Tuhan tercermin dalam tindakan-Nya yang rela mengorbankan putra-Nya

(0.33) (Yes 37:21) (sh: Jawaban doa (Minggu, 26 September 2004))
Jawaban doa

Doa Hizkia tidak sia-sia sebab Allah yang kepada-Nya ia berdoa itu adalah Allah yang hidup dan mengendalikan sejarah. Jawaban Allah ditujukan kepada Hizkia, meski berisi teguran dan pemaparan rencana tindakan-Nya terhadap Sanherib.

Pertama, Allah menegur kesombongan Asyur. Mengganggap diri adikuasa karena kemenangan atas Mesir adalah kebodohan. Pada intinya semua keberhasilan dan kekuasaan tidak mungkin terjadi di luar kehendak dan izin Allah (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">26,27). Sebagai alat Asyur meninggikan diri melampaui perancangnya, Asyur sebenarnya sedang menghina kemuliaan Allah sendiri. Itu mengundang Allah bertindak mempermalukan dan merendahkan mereka (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">28,29). Kedua, Sion sama sekali tidak hancur sebaliknya akan bertahan dan berkembang (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">30-31). Faktor penyebab utamanya adalah sikap Allah membela kemuliaan diri-Nya sendiri (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">32). Penyebab Allah membela umat yang sering berontak bukan karena Ia memanjakan mereka, tetapi karena Ia berpegang teguh pada janji dan rencana kekal-Nya. Akhirnya kelak siapa pun harus menerima kehendak Allah, dan suka atau tidak harus tunduk kepada-Nya. Ketiga, Asyur tidak akan pernah memasuki Yerusalem sebab malaikat Allah membunuhi mereka. Sanherib sendiri malah mati di negaranya karena dibunuh anak-anaknya (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">38).

Segala usaha manusia yang dilakukan untuk menentang Allah maupun umat-Nya akan berakhir seperti yang dialami oleh Raja Sanherib.

Ingat: Kesombongan adalah awal kehancuran. Kemuliaan sejati didapat dalam perendahan diri ke bawah kemuliaan Allah.

(0.33) (Yes 44:21) (sh: Kembali pada Penebus sejati (Selasa, 9 Februari 1999))
Kembali pada Penebus sejati

Allah mengingatkan ulang bangsa Israel mengenai semua yang telah diperbuat-Nya, mulai dari tindakan-Nya mencipta (24), penggenapan nubuat-Nya melalui para nabi (26-28), sampai kepada tindakan pengampunan-Nya atas segala pelanggaran yang dibuat oleh bangsa ini. Wajarlah jika Allah menginginkan agar bangsa ini kembali kepada-Nya (21-22) karena Allah pemilik mutlak bangsa itu. Tidak ada bentuk kuasa apa pun di luar Allah yang berhak mengambil alih kemilikan Allah ini. Allah akan memperjuangkan milik-Nya untuk kembali kepada-Nya.

Penebus sejati. Allah selalu terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Bahkan ketika umat melakukan penyembahan berhala, Allah pun terlibat di dalamnya dengan melakukan penebusan. Penebusan Allah dalam Perjanjian Lama ini merupakan bayang-bayang dari penebusan yang akan terjadi di Perjanjian Baru. Kristen mengenal prinsip penebusan dalam Perjanjian Baru, yakni bahwa Kristus Sang Anak Domba Allah menebus dosa manusia. Naikkanlah puji-pujian kepada Sang Penebus sebagai respons umat percaya.

Renungkan: Saat ini bila ada sesuatu yang telah meragukan kepemilikan Allah atas hidup Anda, nyatakan itu dalam doa penyerahan pada Sang Penebus sejati.

(0.33) (Mat 21:12) (sh: Berubahkah Yesus? (Kamis, 26 Maret 1998))
Berubahkah Yesus?

Agak sulit kita terima bahwa Yesus yang lemah lembut kini bertindak dengan garang. Yesus yang tadinya menunggang keledai dalam sikap yang menimbulkan kesan damai kini mengusir orang dari halaman Bait Allah, memutarbalikkan meja pedagang, mengutuk pohon ara. Berubahkah Yesus? Apa yang sebenarnya terjadi? Yesus tidak berubah! Kini, Ia sedang menyatakan siapa diri-Nya, segaris dengan sikap dan tindakan-Nya sebelumnya. Ia masih mengasihi orang lemah dan tak berdaya (ayat tindakan-Nya&tab=notes&exact=on" ver="">14). Tetapi sebagai Yang Kudus, Ia bertindak membersihkan Bait-Nya dari penyimpangan.

Hak dan Kuasa Yesus. Sikap kebanyakan orang Yahudi waktu itu tercermin dalam sikap para pemimpin agama memperlakukan Bait Allah. Dengan mencemarkan Bait Allah sama juga mereka merendahkan Allah Bapa sendiri. Bila dalam Yohanes Ia menyebut "Rumah BapaKu" di sini ia menyebut "Rumah-Ku". Ini berarti Ia menyetarakan diri dengan Allah sendiri. Itu sebabnya Ia punya hak membersihkan Bait Allah itu dari kecemaran. Ia punya wewenang untuk menegur atau mengusir mereka yang salah. Ia punya hak untuk menghukum seperti yang dilambangkan dengan mengutuk pohon ara.

Renungkan: Waspadalah pada semangat dan bentuk ibadah yang berporoskan keinginan manusia dan bukan kehendak Allah.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA