Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 95 ayat untuk tidak malu AND book:[1 TO 39] (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 11:18) (ende: rasa malu)

jakni malu karena bitjaranja dan berontaknja dahulu.

(0.85) (Mi 3:7) (ende: menjelubungi kumisnja)

tanda kesedihan dan malu.

(0.82) (Mzm 37:19) (jerusalem: tidak akan mendapat malu) Artinya: kepercayaan pada Tuhan tidak akan dikecewakan.
(0.72) (Ayb 11:18) (endetn: rasa malu)

diperbaiki. Tertulis: "engkau akan men-tjari2".

(0.72) (Yeh 32:30) (endetn)

Ditinggalkan bersama dengan terdjemahan Junani: "malu"

(0.69) (Yes 54:4) (ende)

Jerusjalem dibandingkan dengan wanita jang tidak bersuami (malu dara; penghinaan meranda). apa jang disindir kurang djelas, kiranja keadaan Israil dahulu di Mesir (malu dara) dan kemudian di Babel (penghinaan meranda). Ia ditinggalkan suaminja, Jahwe.

(0.61) (Za 13:3) (ende)

Orang jang nanti mau berlagak sebagai nabi tidak dipertjaja lagi dan bernubuat mendjadi suatu kedjahatan, jang dihukum menurut Ula 13:6;18:20. Bernubuat membawa malu sadja.

(0.61) (Hos 13:15) (endetn: laksana kertjut)

diperbaiki. Naskah Hibrani sulit dan tidak dapat diartikan. Tertulis: "diantara saudara2".

(0.58) (Yer 11:13) (endetn)

Ditinggalkan menurut terdjemahan Junani: mesbah2 untuk malu (=Ba'al).

(0.57) (Yes 46:8) (sh: Ingatlah dan jadilah malu! (Minggu, 14 Februari 1999))
Ingatlah dan jadilah malu!

Perkataan Allah ini tegas dan lugas. Apakah yang harus diingat dan mengapa menjadi malu? Yang harus diingat adalah masa lalu, di mana Allah bertindak memimpin dan menyertai umat-Nya sejak keluar dari perbudakan di Mesir, sampai perjalanan di padang gurun. Namun Israel tak tahu malu! Berulang kali memberontak terhadap Allah, mengingkari ikatan perjanjian umat pilihan dengan Allah, bahkan membuat patung sembahan. Israel seharusnya Israel menjadi malu, karena mengingkari fakta bahwa karya Allah yang telah nyata dalam sejarah perjalanan hidup mereka.

"Tidak ada yang seperti Aku!" Tidak ada yang dapat disamakan atau disejajarkan dengan Allah, yang Maha segala-galanya. Adakah yang lain yang sama seperti Allah? Dengarlah hai segenap pemberontak, orang congkak, bahwa hanya Allah yang sanggup melepaskan dan menyelamatkan manusia, tidak ada jaminan keamanan, kenyamanan dan keselamatan di luar Allah. Yang ada di luar Allah hanyalah keselamatan semu yang menggiurkan namun berakhir dalam kesia-siaan!

Allah penjamin keselamatan. Banyak orang yang terjerat dalam dosa, tidak kembali kepada Tuhan karena malu. "Malu" sebenarnya selain lahir dari rasa bersalah dan sayang pada diri sendiri juga menunjukkan bahwa hati nurani masih berfungsi baik. "Malu" adalah juga langkah awal seseorang mengasihi dirinya dan sadar akan kesalahannya di hadapan Allah. Pintu pertobatan dan pengampunan baginya telah Allah bukakan. Allah menjamin keselamatan setiap orang yang malu terhadap Allah karena perbuatan dosanya. Jaminan Allah ini pasti sepasti diri-Nya yang tak pernah berubah. Sekokoh diri-Nya yang setia pada perkataan-Nya. Ia selalu ingat akan janji-Nya dari dulu hingga sekarang. Sebaliknya orang yang malu mengaku dosanya di hadapan Allah sesungguhnya adalah orang yang tidak tahu malu.

Renungkan: Kepada siapakah Anda menggantungkan segala-galanya kini? Jawabannya akan Anda temukan di saat Anda kehilangan pegangan hidup.

(0.56) (1Sam 14:49) (jerusalem: Yiswi) Ini kiranya aslinya berbunyi: Isywo, artinya: orang TUHAN (YHWH). Yiswi itu tidak lain kecuali putera Saul yang dalam 1Ta 8:33 disebut Esy-Baal (artinya: orang Baal = Tuan, Majikan) dan dalam 2Sa 2:8 bernama: Isyboset (artinya: orang yang kena (berasal dari) malu. "boset" (malu) mengganti Baal, ialah nama dewa negeri Kanaan.
(0.56) (Mzm 25:20) (jerusalem: Jagalah kiranya jiwaku) Artinya: memelihara hidup (bahagia) pendoa, bdk Maz 6:4+
(0.51) (Hos 4:18) (ende)

Dalam naskah Hibrani ajat ini tidak dapat diartikan. Kami artikan sbb: Si pemimpin ialah radja jang membudjuk rakjatnja untuk memudja berhala dalam ibadah jang risau. "Malu" ialah berhala2 itu dan "kebanggaannja" ialah Jahwe.

(0.51) (Yes 61:7) (jerusalem: Sebagai ganti... dua kali lipat) terjemahan ini tidak pasti. Sesuai dengan "malu dua kali lipat" ialah "warisan dua kali lipat", dan orang teringat pula kepada "hukum dua kali lipat", Yes 40:2.
(0.45) (Ams 11:16) (ende)

Dalam terdjemahan Junani ajat ini berbunji: \= Wanita djelita beroleh hormat, tetapi singgasana malu ialah isteri jang bentji akan kedjudjuran. Si pemalas tiada harta padanja, Tetapi tukang beroleh kekajaan. \+

(0.45) (Yes 61:7) (endetn: sebab malu mereka... dst.)

diperbaiki menurut kiraan. Tertulis "akan ganti malumu, dua lipat berganda".

(0.45) (Yes 46:8) (jerusalem: jadilah malu) Dalam naskah Ibrani dipakai sebuah kata yang kurang jelas artinya. Mungkin artinya: Hendaklah laki-laki, atau: tetap hati.
(0.44) (Yer 8:12) (full: MEREKA SAMA SEKALI TIDAK MERASA MALU. )

Nas : Yer 8:12

Bangsa itu telah mencapai tahap kemurtadan di mana mereka tidak akan pernah bertobat; semua rasa malu dan penyesahan akan dosa sudah sirna. Hukuman mereka hanya menanti hari kedatangan Allah. Gereja-gereja dewasa ini mencapai tingkat kemurtadan yang sama ketika menolak firman Allah dan melakukan dosa-dosa keji seperti yang dilukiskan Paulus dalam Rom 1:24-32

(lihat cat. --> Rom 1:27).

[atau ref. Rom 1:27]

(0.44) (Yeh 16:53) (sh: Perjanjian kekal yang menumbuhkan rasa malu (Kamis, 30 Agustus 2001))
Perjanjian kekal yang menumbuhkan rasa malu

Pernahkah kita merasa malu dengan masa lalu kita, terlebih lagi jikalau kita membandingkannya dengan anugerah dan kebaikan Tuhan? Inilah bagian dari anugerah yang Tuhan berikan, sebagaimana dapat kita lihat pada bagian ini. Bagian ini berbicara tentang pemulihan yang dikerjakan Tuhan (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">53-55) melalui peneguhan perjanjian yang kekal dengan mereka (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">60, 62). Pemulihan yang dikerjakan Tuhan ini menghasilkan rasa malu atas segala perbuatan mereka yang telah memandang ringan ikatan perjanjian dengan Tuhan (ayat 61, 63) yang diikat dengan sumpah (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">59, 60), padahal Tuhan dengan setia tetap mengingat perjanjian-Nya (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22, 43, 60). Ini merupakan suatu perjanjian yang baru, dimana Tuhan sendiri akan menebus mereka sehingga terjadi persekutuan yang baru antara Tuhan dan Israel, sebagaimana janji Tuhan bahwa Ia akan menebus umat-Nya (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">63).

Setelah tiba pada akhir pasal ini kita dapat melihat pasal tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">16 ini sebagai berikut: (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1) Dimulai dari dosa diakhiri dengan pemulihan; dan (ayat tidak+malu+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2) Diawali dengan pernikahan kemudian diikuti dengan perzinahan, penghukuman, dan pembaharuan ikatan pernikahan. Hal ini menegaskan tema utamanya yang berbicara tentang anugerah Tuhan yang diberikan secara melimpah dan cuma-cuma. Hanya dengan anugerah Yerusalem diselamatkan, dan hanya karena anugerah Yerusalem dipulihkan.

Di dalam anugerah ini kita diampuni dan kesalahan kita dilupakan (Yes. 43:25). Namun hal ini bukanlah berarti bahwa kita tidak lagi memiliki kesadaran tentang keberadaan diri kita yang berdosa. Salah satu bukti adanya anugerah yang bekerja dalam diri kita adalah hadirnya rasa malu terhadap dosa-dosa kita (ayat 61, 63). Kesadaran dan ingatan kita akan masa lalu yang membuat kita sedih dan malu tidaklah selalu merupakan sesuatu yang salah, karena seringkali semakin kita mengenal kasih Tuhan, maka kita menjadi semakin malu terhadap apa yang sudah kita lakukan. Rasa malu seperti inilah yang akan mendorong kita untuk hidup bersih dan menghindari segala kecemaran.

Renungkan: Jika pada masa lalu kita terdapat ingatan yang membuat kita menjadi malu dan sedih, mungkin semuanya itu merupakan bagian dari anugerah Tuhan yang menjaga Anda tetap berada dalam kesetiaan.

(0.42) (1Sam 25:25) (ende)

Nabal dalam bahasa Hibrani berarti: bodoh. Nama seseorang menurut anggapan orang dahulu adalah orang sendiri (pada bangsa Indonesiapun anggapan ini berlaku!) dan iapun merupakan suatu keinginan dan permohonan untuk orang jang bernama itu. Bodoh dalam bahasa Hibrani bukan sadja kurang bidjaksana, melainkan: orang jang bodoh tidak tahu akan malu terhadap Allah maupun terhadap manusia. Karena kata ini berarti djuga: djahat, buruk dsb.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA