Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 269 ayat untuk suku ini AND book:11 (0.023 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 9:20) (ende)

Bangsa2 ini adalah suku2 Kena'an jang aseli.

(0.94) (1Raj 11:30) (jerusalem: dua belas koyakan) Ini sebuah nubuat berupa perbuatan, yang tidak hanya sebuah lambang, tetapi juga berdaya mewujudkan apa yang diibaratkan, Yer 18:1+. Sepuluh koyakan yang diserahkan kepada Yerobeam ialah kesepuluh suku Israel di bagian utama negeri, bdk 2Sa 19:43. Kedua koyakan yang tersisa ialah suku yang diserahkan kepada pengganti Salomo, yaitu suku Yehuda (dan Benyamin), 1Ra 11:32, yang ke dalamnya suku Simeon sudah melebur, Yos 19:1+.
(0.92) (1Raj 10:1) (ende)

Sjeba adalah suku bangsa di Saudi Arabia jang tinggi kebudajaannja dan besar perdagangannja. Disini mungkin suatu Koloni suku itu disebelah utara Arabia. Mungkin kundjungan ratu itu ialah per-tama2 dagang (1Ra 10:13), tetapi kisah ini menitikberatkan apa jang menondjolkan kebidjaksanaan dan kekajaan Sulaiman. Pada kaum muslimin ratu Sjeba itu tersohor nama ratu Bilqis.

(0.91) (1Raj 4:7) (jerusalem: kepala daerah) Ini sebuah lembaga ciptaan Salomo sendiri. Kepala daerah ialah seorang pejabat yang bertugas memungut sumbangan berupa barang dan berupa jasa. Kedua belas daerah itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok: 1. Wilayah suku-suku Efraim dan Manasye (keluarga Yusuf), 1Ra 4:8, dengan kota-kota penduduk asli negeri Kanaan yang baru direbut atau direbut kembali, 1Ra 4:9-12, tambah daerah seberang sungai Yordan, 1Ra 4:13-14. 2. Wilayah suku-suku di bagian utara negeri, 1Ra 4:15-17. 3. Wilayah suku Benyamin dan Gad, 1Ra 4:18-19+. Adapun wilayah suku Yehuda menjadi daerah istimewa, 1Ra 4:19+.
(0.89) (1Raj 4:30) (ende)

Orang2 Timur itu adalah suku2 dalam gurun Arabia dan Syriah, jang tersohor karena "kebidjaksanaannja". Siapa Etan, Heman, Kalkol dan Darda' bani Mahol (terdjemahan ini tidak pasti), tidak diketahui lagi. Mungkin orang bidjak2 dari Kena'an.

(0.88) (1Raj 12:25) (sh: Penyalahgunaan wewenang (Kamis, 12 Agustus 2004))
Penyalahgunaan wewenang

Pada zaman ini banyak orang menyalahgunakan wewenang yang ada padanya untuk kepentingan pribadinya, kroninya, dan kelompoknya. Caranya bermacam-macam, namun yang mengerikan adalah ketika mereka menggunakan agama, tradisi, dan kebudayaan untuk mencapai tujuan mereka yang salah.

Yerobeam sudah berhasil selangkah mewujudkan yang Tuhan janjikan kepadanya. Ia menjadi raja atas sepuluh suku Israel, dan Tuhan melindunginya dari serangan Rehabeam dan pasukannya. Seharusnya Yerobeam menggunakan kesempatan ini untuk menyatukan suku-suku Israel agar mereka setia kepada Tuhan dan agar kerajaannya diberkati Tuhan.

Sayang sekali, Yerobeam hanya memikirkan diri sendiri, bukan kepentingan suku Israel, apalagi kemuliaan Tuhan. Ia tahu bahwa kesetiaan sepuluh suku Israel kepadanya belum teguh. Ia sadar bahwa mereka hanya tahu bahwa tempat untuk beribadah kepada TUHAN adalah Bait Allah di Yerusalem. Kalau mereka secara rutin pergi ke Yerusalem (menurut Taurat tiga kali dalam setahun), maka pada akhirnya mereka akan kembali mengabdi kepada Rehabeam (ayat suku+ini+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">12:26-27). Karena Yerobeam tidak ingin kehilangan takhta kerajaan, maka ia membangun berhala-berhala berbentuk lembu emas yang diakuinya sebagai TUHAN Israel di kota-kota perbatasan kerajaan Israel agar rakyat yang dipimpinnya tidak usah ke Yerusalem (ayat suku+ini+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">28-29). Ia menciptakan agama politik! Allah melalui hamba-Nya menegur dan menghukum Yerobeam (ayat suku+ini+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">13:1-10), sebab Yerobeam menyalahgunakan wewenangnya dan menyebabkan sepuluh suku Israel menyembah berhala.

Kekuasaan dan kemampuan mengendalikan diri sendiri adalah penting dalam kepemimpinan apa pun. Keduanya harus ditundukkan kepada kebenaran Allah bila tidak ingin terjerumus menjadi manipulasi dan lepas kendali.

Tekadku: Aku mau setia melayani Engkau, ya Tuhan. Tolong agar aku menjadi pemimpin yang peduli kepentingan orang lain, bukan kepentinganku sendiri.

(0.86) (1Raj 11:26) (sh: Hikmat Allah dalam penghukuman-Nya (Selasa, 10 Agustus 2004))
Hikmat Allah dalam penghukuman-Nya

Seorang majelis di suatu gereja dijatuhkan oleh lawan bisnisnya melalui cara keji, sehingga ia harus masuk ke penjara dan kehilangan bisnisnya. Tetapi, justru kejadian itu membawa pertobatan sejati bagi majelis ini, karena sebenarnya ia menjalankan bisnisnya secara kotor (= tidak jujur). Terkadang Tuhan bekerja dengan cara yang sulit kita mengerti. Terutama ketika Ia memperingatkan anak-anak-Nya yang jatuh dalam dosa melalui penghukuman.

Dalam bacaan hari ini, kita membaca bahwa Allah membangkitkan Yerobeam sebagai lawan Salomo. Yerobeam mendapatkan janji Allah untuk memimpin sepuluh suku yang akan dipecahkan Tuhan dari kerajaan Salomo (ayat suku+ini+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">31-37). Bahkan ia mendapatkan janji yang sama seperti yang diperoleh Daud. Allah menjanjikan akan membuat dinasti Yerobeam berlangsung langgeng seperti yang pernah Allah rencanakan bagi keturunan Daud. Tentu dengan syarat Yerobeam berlaku seperti Daud, yaitu setia kepada Allah, tidak melakukan kesalahan yang sama seperti Salomo, dan membawa kembali umat-Nya menyembah kepada Allah Israel (ayat suku+ini+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">38).

Ada dua tujuan di balik pemilihan Yerobeam sebagai raja. Pertama, supaya melalui Yerobeam, suku-suku Israel lainnya bisa beribadah kepada Allah secara benar dan kudus. Kedua, supaya melalui penghukuman kepada keturunan Salomo, bangsa Israel bertobat sehingga dinasti Daud tetap dipelihara. Hal kedua ini dimungkinkan terjadi, bila kerajaan yang akan dipimpin Yerobeam benar-benar setia kepada Allah. Sehingga berkat Allah karena kesetiaan Yerobeam menyebabkan rasa iri dari kerajaan Salomo yang kecil itu dan mereka akhirnya berpaling kepada Tuhan (Ayat suku+ini+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">39, "Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya").

Jika Tuhan menghukum perbuatan dosa anak-anak-Nya, pasti karena Ia menginginkan pertobatan. Tuhan dapat memakai cara yang unik untuk mencapai tujuan-Nya itu!

Renungkan: Tuhan bertindak tegas melawan dosa karena Ia mengasihi kita dan ingin membimbing kita kepada pertobatan.

(0.86) (1Raj 10:1) (jerusalem: Syeba) Kerajaan Syeba terletak di bagian barat daya Semenanjung Arabia. "Ratu" yang disebut di sini agaknya bukan ratu kerajaan tsb, tetapi kepala kelompok orang Syeba yang merantau di bagian utara Arabia. Maksud kunjungan "ratu" itu pada raja Salomo agaknya untuk mengadakan hubungan perdagangan. Salomo berkuasa atas daerah seberang sungai Yordan dan memiliki bagian utara, bdk 1Ra 9:26. Dengan demikian Salomo mengontrol lalu lintas kafilah-kafilah yang pergi-pulang dari Arabia utara ke negeri Siria dan Mesir. Syeba sering disebut bersama Dedan, sebuah suku Arab yang lain, Kej 10:7; 25:3; Yeh 38:13, dan terbilang antara suku-suku terpenting yang giat menjalankan kafilah-kafilah perdagangan, Yeh 27:20 dst; Yer 6:20; Yoe 3:8; Ayu 6:19. Bangsa Syeba yang tinggal jauh itu juga akan datang menyembah Raja di masa mendatang, Maz 72:10,15, di kota Yerusalem yang baru. Yes 45:14 dan Yes 60:6 dst; bdk Mat 2:11. Dalam ceritera 1Raja-raja ini, 1Ra 10:1-13, terutama ditekankan apa yang menonjolkan hikmat dan kekayaan Salomo. Pada kaum Muslimin "ratu" Syeba itu bernama "Bilqis" dan ada banyak ceritera tentangnya.
(0.84) (1Raj 12:20) (full: YEROBEAM ... RAJA ATAS SELURUH ISRAEL. )

Nas : 1Raj 12:20

Pada saat kematian Salomo (1Raj 11:43), bangsa Ibrani terpecah menjadi dua kerajaan.

  1. 1) Kerajaan utara, disebut Israel, diperintah pertama-tama oleh Yerobeam. Kerajaan selatan, disebut Yehuda, pertama-tama diperintah oleh Rehabeam, putra Salomo (ayat 1Raj 12:17). Perpecahan ini berlangsung hingga kesepuluh suku di kerajaan utara tertawan oleh Asyur pada tahun 722 SM. Kerajaan selatan tertawan pada tahun 586 SM oleh tentara Babel. Sejarah kedua kerajaan ini tercatat dalam pasal-pasal 1Raj 12:1-22:53; 2Raj 1:1-25:30; dan 2Taw 10:1-36:23.
  2. 2) Kisah Israel dan Yehuda menyatakan kegigihan mereka dalam melanggar perjanjian Allah. Alkitab menunjuk bahwa semua raja kerajaan utara melakukan hal yang jahat di mata Tuhan (mis. 1Raj 16:25,30; 22:52; 2Raj 3:3; 10:29); sebagian besar raja kerajaan selatan meninggalkan perjanjian. Hanya sebagian kecil dari para raja Yehuda, khususnya Hizkia (2Raj 18:1-20:21) dan Yosia (2Raj 22:1-23:29) "melakukan apa yang benar di mata Tuhan" (2Raj 18:3; 22:2).
(0.84) (1Raj 4:1) (sh: Perkembangan yang menjadi bumerang (Senin, 31 Januari 2000))
Perkembangan yang menjadi bumerang

Di tengah masa pemerintahan Salomo, wilayah kerajaan Israel semakin luas. Bahkan pada masa itu juga janji kepada Abraham mengenai keturunannya yang banyaknya seperti pasir di laut sudah digenapi.

Kerajaan yang luas dengan bangsa yang besar pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit, khususnya yang berhubungan dengan biaya militer untuk menjaga dan mempertahankan wilayah kerajaannya. Untuk menutup biaya yang tinggi, Salomo membagi wilayah Israel menjadi dua belas distrik dan mengangkat seorang kepala daerah untuk masing-masing distrik. Tanggung jawab utama kepala daerah adalah memungut pajak untuk memenuhi biaya bagi Yerusalem dan menutup biaya rumah tangga istana.

Pembagian wilayah yang diterapkan Salomo memiliki sedikit unsur baik tetapi banyak unsur buruknya. Distrik yang baru ini tidak sama dengan pembagian wilayah Israel menurut 12 suku seperti yang terjadi di zaman Yosua. Tampaknya Salomo sengaja melakukannya agar rasa sukuisme tidak terbangun dan menjadi eksklusif. Dengan melemahnya rasa sukuisme, pemerintahan pusat pun menjadi kuat. Sekali lagi tampak upaya Salomo untuk mempertahankan takhta dan pemerintahannya. Namun Salomo melupakan satu hal yang kelak menjadi bumerang bagi kerajaan Israel, yaitu, kaum Yehuda yang dibebaskan dari beban pajak yang berat. Ini merupakan keputusan Salomo tanpa perundingan dengan kepala distrik lainnya. Tampaknya hanya suatu kesalahan kecil, tetapi sesungguhnya hal itu mempunyai dampak yang sangat buruk. Strategi Salomo inilah yang akhirnya menjadi pemicu terpecahnya kerajaan Israel di masa mendatang.

Salomo berhasil mencapai perkembangan dan perluasan wilayahnya secara luar biasa, namun ia gagal dalam mengatur dan memelihara perkembangan yang telah dicapai dengan cara yang sehat dan bijak. Akibatnya apa yang sudah dibangun justru menjadi bumerang yang fatal bagi kerajaan Israel.

Renungkan: Mungkin saat ini kita sedang berjuang mencapai perkembangan dalam pelayanan dan kegiatan usaha kita, ingatlah jangan sampai perkembangan itu justru nantinya menjadi bumerang. Pikirkan strategi yang tepat, cara yang sehat dan bijak, serta ketelitian dan kematangan dalam berencana.

(0.83) (1Raj 22:1) (sh: Agama bagi Ahab dan Yosafat. (Selasa, 14 Maret 2000))
Agama bagi Ahab dan Yosafat.

Dalam kondisi zaman ini, agama tidak sekadar suatu kepercayaan pribadi, namun sudah dianggap    sebagai suatu kekuatan yang mampu melegitimasi suatu tindakan    radikal orang-orang tertentu yang mengatasnamakan agama. Sebagai    contoh pembakaran rumah ibadah atau pelenyapan suatu etnis atau    suku dalam suatu daerah tertentu, seringkali dibenarkan dengan    memakai nama agama. Di satu sisi nampaknya orang-orang yang    demikian begitu mengutamakan agama mereka. Namun di sisi lain    mereka menggunakan agama untuk mengeksploitasi masyarakat dan    sistem pemerintahan yang ada demi ambisi pribadi maupun    golongan.

Inilah yang terjadi dalam kehidupan Ahab. Tiga tahun lamanya    menikmati kedamaian dan ketenteraman dari Allah, tidak membuat    Ahab menjadi seorang yang taat dan takut akan Tuhan. Justru    perbuatannya  semakin menjadi-jadi. Kalau dulu ia menyembah dan    mempergunakan Baal bagi keuntungannya sendiri, kini ia berani    mempergunakan bagi kepentingan politik dan ambisi pribadi. Ia    merasa telah ditipu oleh Benhadad, raja Aram, karena setelah    tiga tahun, kota Ramot-Gilead tidak dikembalikan kepadanya    (ingat 19:34).  Karena itulah ia berniat menyerang dan    merebutnya dengan meminta bantuan Yosafat. Ketika Yosafat    mengusulkan untuk menanyakan kehendak Allah, Ahab sudah    mempersiapkan 400 nabi dalam waktu singkat dan semuanya    memberikan jawaban yang mendukung Ahab. Ia nampak begitu rohani,    karena rencananya sudah disetujui oleh Allah melalui 400 nabi.    Ia mempergunakan agama untuk melegitimasi tindakannya.

Yosafat tidak terkecoh dengan tindakan Ahab. Ia sungguh    membutuhkan nabi yang dari TUHAN. Muncullah Mikha yang    menyatakan kehendak Allah yaitu Ahab akan maju berperang dan    akan ditimpa malapetaka. Ahab tidak menyukai Mikha karena ia    tidak pernah mendukungnya, justru selalu menubuatkan malapetaka    baginya. Jelas sudah bahwa Ahab tidak sungguh mencari kebenaran    agama bagi setiap gerak kehidupan pribadinya. Sebaliknya    kekuasaan yang ia miliki, membuat dia mempergunakan agama bagi    kepentingan pribadi.

Renungkan: Hati-hatilah agar tidak tergelincir seperti Ahab.    Kita cenderung mempergunakan agama sebagai suatu kedok dan    legitimasi setiap tindakan kita, karena kekuasaan materi.

(0.83) (1Raj 15:1) (sh: Janji Tuhan YA dan AMIN (Kamis, 24 Februari 2000))
Janji Tuhan YA dan AMIN

Abiam adalah generasi ke empat dari keturunan raja Daud. Karena dibesarkan dan dididik dalam keluarga penyembah berhala, Abiam juga mengikuti kepercayaan Rehabeam kepada dewa-dewa. Ia hidup bergelimang dosa dan dari satu peperangan kepada peperangan yang lain. Tidak ada pertobatan dalam masa pemerintahan Abiam. Di tengah realitas hancurnya kerajaan umat pilihan Allah, ternyata Allah masih beranugerah. Abiam masih memiliki keturunan untuk meneruskan dinasti kerajaan Israel yang tinggal satu suku. Mengapa? Bukan karena Abiam, tetapi semata hanya oleh janji Allah kepada Daud. Meski Daud berdosa dalam perselingkuhannya dengan Betsyeba, Daud adalah orang yang beribadah kepada Tuhan sampai akhir hidupnya. Janji bahwa kerajaan Daud akan tetap ada digenapi Tuhan. Kerajaan Israel terus berlanjut meski usia pemerintahan Abiam yang amat pendek, sebab generasi selanjutnya telah dipersiapkan Allah.

Allah berlimpah dalam kebaikan. "Sifat kebaikan adalah kecenderungan untuk memberi kepada orang lain bukan karena mempunyai motivasi mencari keuntungan; bukan pula karena kelayakan si penerima, tetapi dilakukan secara konsisten melampaui semua itu", demikian tulis J.L. Packer dalam buku Knowing God. Jadi kalau dinasti Daud masih bisa bertahan dan tetap dipakai Allah untuk merampungkan sejarah penyelamatan-Nya, itu adalah karena kebaikan Allah semata. Rehabeam dan Abiam diberi kesempatan untuk memegang tampuk kerajaan karena anugerah Allah. Sayang sekali mereka tak menghargai kesempatan emas ini. Bagi Abiam kesempatan itu berlalu seperti rumput yang tumbuh di padang, amat sangat singkat.

Renungkan: Allah baik dan penuh anugerah. Janji-Nya pasti digenapi. Ia tak berubah, Ia tak alpa pada janji-Nya. Seperti Allah memberkati kerajaan Daud, Ia juga akan memberkati negara Indonesia. Marilah kita mensyukuri anugerah kebaikan Allah ini dengan hidup tidak menyimpang dari segala yang diperintahkan-Nya kepada kita seumur hidup kita. Mulai dan tutuplah hari-hari yang Allah anugerahkan ini dengan melakukan apa yang benar dan membuang jauh-jauh segala unsur KKN dalam hidup kita sehari-hari. Dan jadikan Allah pusat penyembahan dan panutan hidup kita, maka berkat-Nya akan terus mengalir dari ge-nerasi kepada generasi selanjutnya. Peganglah janji-Nya YA dan AMIN.

(0.83) (1Raj 15:25) (sh: Anugerah Allah dan tanggungjawab manusia (Sabtu, 26 Februari 2000))
Anugerah Allah dan tanggungjawab manusia

Kalau Yerobeam, pegawai Salomo, bisa menjadi raja atas 11 suku Israel, semata anugerah Allah. Siapa Yerobeam, tidak ada "darah biru" mengalir dalam dia, namun Tuhan mempercayakan takhta Israel kepada dia. Konsekuensi terhadap anugerah yang ajaib ini antara lain Yerobeam seharusnya hidup dan memerintah Israel dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan. Tetapi Yerobeam berpaling kepada Tuhan. Ia telah mengawali dinasti Kerajaan Israel utara dengan beroposisi terhadap hukum Kerajaan Allah yakni harus mengutamakan dan beribadah kepada Allah saja. Nadab pun seperti kata pepatah "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Anugerah mulia yang tidak dipertanggungjawabkan hanya berlaku atas 2 generasi, selama 24 tahun, Nadab hanya diberi kesempatan yang amat singkat, 2 tahun. Akhirnya seluruh keluarga Yerobeam punah sesuai firman Tuhan.

Mencermati sejarah Israel yang ditokohkan keluarga Yerobeam, kita belajar bahwa Allah tidak membuat manusia sebagai "robot" dalam melaksanakan "skenario"-Nya. Allah memberi keleluasaan kepada manusia untuk memilih dan menentukan sikap hidupnya. Kalau manusia taat, Allah akan memberkati, kalau ia membelakangi Allah, kutuk Allah akan ada atas-Nya. Allah tidak pernah diam sepanjang masa hidup manusia. Ia senantiasa terlibat. Bila saat ini kita tidak melihat tindakan Allah, tidak berarti Ia membiarkan semua berlalu tanpa pengawasan-Nya. Pada waktu-Nya, Ia akan bertindak dan manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah. Tidak ada satu pun yang tersembunyi dari hadapan Dia dan yang tidak diperhitungkan-Nya. Allah yang telah menyatakan anugerah dan kasih setia-Nya juga adalah Allah yang adil dan murka terhadap dosa.

Renungkan: Generasi yang bagaimanakah yang akan kita bangun? Kalau kita ingin memiliki generasi yang diberkati Tuhan, kita harus mengawalinya dengan hidup sesuai kehendak dan rencana-Nya. Setiap anugerah Alllah yang memberi kita kesempatan untuk berkarya selama kita hidup hendaknya kita pertanggungjawab kan dengan penuh takut akan Dia. Seyogianya kita tidak hanya memberlakukan hal ini untuk diri kita saja, tetapi juga saat kita mempersiapkan anak-anak sebagai penerus generasi yang akan datang. Anugerah Allah telah disediakan bagi kita, hanya bagaimanakah kita mempertanggungjawabnya di hadapan-Nya.

(0.82) (1Raj 7:13) (sh: Mempersembahkan keahlian (Senin, 2 Agustus 2004))
Mempersembahkan keahlian

Seorang rekan hamba Tuhan pernah berkomentar demikian, "Dulu, jika kita mau melayani Tuhan selalu ditekankan motivasi dan hati, sedangkan kepandaian dan keterampilan nomor dua. Sekarang zaman sudah berubah. Walaupun kita memiliki hati tulus, kalau tidak memiliki keterampilan maka pelayanan kita kurang dihargai. Hamba Tuhan masa kini harus punya otak, hati, dan otot sehingga pelayanannya menjadi lebih baik."

Salomo memperhatikan dengan sungguh pembangunan rumah Tuhan dan pembuatan perabotannya. Ia tidak menyerahkan tugas itu kepada sembarangan orang, melainkan kepada orang-orang yang ahli. Untuk perabotan-perabotan yang terbuat dari tembaga, Salomo mempekerjakan seorang ahli seni tembaga, yaitu Hiram dari Tirus (ibunya dari suku Dan, ayahnya orang Tirus -- 2Taw. 2:13). Seperti halnya Daud, Salomo tidak segan menerima bantuan internasional. Segala keahlian dan kepandaian memang berasal dari Tuhan dan orang beriman harus giat mencari jalan agar hal-hal tersebut dapat dikuduskan untuk kepentingan pekerjaan Tuhan yang mulia.

Hiram bekerja, teliti dan tekun. Hasilnya luar biasa! Memang tidak tersurat pujian Salomo di dalam perikop ini, tetapi pernyataan bahwa "Hiram menyelesaikan segala pekerjaan yang harus dilakukannya bagi raja Salomo di rumah Tuhan" (ayat 40) dan bahwa semua perabotan itu diterima sebagai bagian dari rumah Tuhan sudah menunjukkan kualitas hasil pekerjaan itu. Setelah Salomo menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan, maka ia memasukkan perabotan yang dibuatnya dan perabotan yang sudah lebih dulu dipersiapkan oleh Daud, ayahnya. Dengan demikian lengkaplah sudah seluruh isi rumah Tuhan itu (ayat 51). Demikianlah seharusnya pelayanan Kristen kita. Hendaklah kita membangun gereja sebagai persekutuan dan pelayanan, bukan hanya dengan motivasi yang baik tetapi juga dengan pengetahuan dan keterampilan yang terbaik.

Renungkan: Berikan yang terbaik untuk Tuhan. Berikan hatimu, kepintaranmu, keterampilanmu, tenagamu, talentamu, ...

(0.75) (1Raj 6:7) (ende)

Ajat ini bertjorak tambahan.

(0.73) (1Raj 13:34) (endetn: ini)

diperbaiki menurut terdjemahan kuno. Tertulis: "dengan ini".

(0.73) (1Raj 14:14) (jerusalem: seperti kenyataan sekarang ini) Ini catatan ditambah di masa pembuangan.
(0.72) (1Raj 4:23) (ende: ajam-denak)

Terdjemahan ini tidak pasti.

(0.72) (1Raj 10:11) (ende: kaju arang)

terdjemahan ini tidak pasti.

(0.72) (1Raj 5:13) (jerusalem) Ayat-ayat ini berupa tambahan.


TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA