Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk semua orang banyak AND book:52 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Tes 1:1) (sh: Jemaat yang pantas diteladani (Kamis, 23 Oktober 2003))
Jemaat yang pantas diteladani

Kebanggaan Paulus terhadap jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Di jemaat ini ada iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Inilah jemaat yang terbuka menerima Injil dengan penuh sukacita, justru di saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Inilah jemaat yang misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9).

Paulus memuji jemaat Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: [1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; [2] kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya. Kita lebih sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang.

Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yang dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak orang yang telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati; menemukan oase di tengah-tengah padang pasir yang kering. Dengan tidak menutup mata terhadap semua kekurangan, adalah berdosa terhadap Roh Kudus kalau kita mengatakan sampai hari ini gereja tidak pernah berbuat apa-apa.

Renungkan: Kelebihan gereja bukan terletak pada orang yang ada di dalamnya tetapi terletak pada Kristus kepala gereja. Oleh sebab itu sebagai pujian jemaat akhirnya harus bermuara kepada Tuhan.

(0.97) (1Tes 2:7) (full: SAMA SEPERTI SEORANG IBU MENGASUH DAN MERAWATI ANAKNYA. )

Nas : 1Tes 2:7

Paulus dan kerabat kerjanya menunjukkan suatu teladan sikap rohani yang harus dimiliki semua misionaris, penginjil, dan gembala ketika memberitakan Injil.

  1. 1) Sebagai misionaris, mereka mempunyai sikap ibu yang lemah lembut dan memelihara; dengan pengorbanan besar mereka berusaha khusus untuk mengasuh, melindungi, dan memenuhi keperluan rohani orang-orang yang baru percaya ini.
  2. 2) Kelembutan menunjukkan bahwa mereka tidak bertindak sebagai orang yang sok penting.
  3. 3) Para misionaris ini memiliki kerinduan dan kasih yang begitu besar bagi orang Tesalonika sehingga mereka rela membagi hidup mereka dengan jemaat itu (ayat 1Tes 2:8).
  4. 4) Mereka mengabdikan banyak waktu, bahkan sampai kelelahan, supaya dapat memberitakan Injil (ayat 1Tes 2:9).
  5. 5) Mereka hidup kudus dan tak bercacat di hadapan jemaat itu, sambil menasihati dan menguatkan hati mereka seperti seorang bapa (ayat 1Tes 2:10-12).
(0.97) (1Tes 3:1) (sh: Bukan hiburan kosong. (Jumat, 14 November 1997))
Bukan hiburan kosong.

Tidak sukar mencari teman di dalam kesukaan, tetapi menjadi saudara bagi seseorang di tengah kesusahannya hanya sedikit yang bersedia dan sanggup. Ada orang yang gampang menaburkan hiburan dan nasihat mereka seperti yang tampak pada para sahabat Nuh. Namun yang demikian jelas sia-sia. Paulus sanggup menguatkan jemaat di Tesalonika sebab ia tidak memberikan hiburan kosong. Sebagai rasul Tuhan yang setia, ia sendiri banyak menderita. Nasihat dan hiburan yang diberikannya tidak lahir dari keadaan mudah tetapi dari dalam keadaan sulit. Ia bahkan sedemikian peduli sampai mengirimkan Timotius kepada jemaat itu.

Persekutuan yang meneguhkan hati. Nasihat dan perhatian Paulus meneguhkan iman jemaat. Sebaliknya keteguhan iman jemaat pun meneguhkan hati Paulus. Itulah akibat indah dari persekutuan yang benar umat Tuhan yang sedang menderita. Persekutuan memang bisa berakibat memperdalam pengalaman dan hubungan manusia. Persekutuan yang diisi salah bisa menyebabkan orang menanamkan kepahitan dalam penderitaan. Persekutuan yang benar bisa menyebabkan orang menjadi tabah dan memetik buah yang indah dalam penderitaan.

Renungkan: Tuhan yang pernah menderita akan datang kembali untuk melepaskan kita tuntas dari semua bentuk penderitaan.

(0.83) (1Tes 4:13) (sh: Kepastian tentang masa depan (Minggu, 16 November 1997))
Kepastian tentang masa depan

Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di masa depan, apalagi yang akan terjadi sesudah kematian. Oleh karena itu banyak orang takut menghadapi kematian. Orang Kristen di Tesalonika malah merasa dukacita karena beberapa dari mereka telah mati. Firman Tuhan memang mengajarkan bahwa kematian adalah upah dosa dan sesudah kematian akan datang penghakiman. Jadi wajarlah bila timbul perasaan ngeri dan duka seperti itu. Namun untuk orang yang beriman dalam Kristus, sebenarnya ada kebenaran lain yang bisa memberikan kepastian dan kesukaan. Tuhan kita Yesus, telah mati dan telah bangkit (ayat 14). Orang yang mati dalam Tuhan tidak mengalami kengerian hukuman Allah, tidak juga kehilangan kesempatan untuk berjumpa dengan Tuhan saat Dia datang kembali. Orang yang mati dalam Tuhan akan bertemu Tuhan (ayat 14, bdk. Fil. 1:23). Dan ketika Tuhan datang kedua kali, orang beriman yang sudah mati akan dibangkitkan dan beroleh tubuh kebangkitan (ayat 16, bdk. 1Kor. 15:52).

Pengharapan mulia. Banyak orang termasuk Kristen yang takut berpikir tentang akhir zaman. Kejadian utama pada akhir zaman, yaitu kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali, adalah pengharapan utama dan mulia dalam iman Kristen. Mengapa? Karena Ia akan turun dari surga (ayat 16), berarti kita tidak hanya beriman dan berharap tetapi berjumpa langsung muka dengan muka. Lebih lagi, kita akan diubah menjadi baru seutuhnya. Tubuh kita akan diubah sehingga tubuh dan roh kita akan serasi penuh dengan kemuliaan surgawi dalam langit dan bumi baru yang akan Tuhan ciptakan ulang kelak. Lalu sesudah itu kita akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Betapa indah pengharapan tersebut. Itulah pengharapan yang pasti yang memberikan kepastian bagi kehidupan kita kini.

Renungkan: Kita sedang menjalani momen-momen sejarah yang makin jelas menyaksikan bahwa Kristus adalah Raja.

Doa: Tuhan mampukan GerejaMu menjadi umat yang ditandai oleh pengharapan, penghiburan, kepastian

(0.83) (1Tes 3:5) (full: KALAU-KALAU KAMU TELAH DICOBAI OLEH SI PENGGODA. )

Nas : 1Tes 3:5

Ini kedua kalinya Paulus membicarakan kegiatan Iblis dalam surat ini (bd. 1Tes 2:18). Paulus percaya benar-benar akan Iblis dan dunia roh-roh jahat (Ef 2:2; 2Tes 2:9), seperti halnya Yesus (Mat 13:39; Mr 3:14-15; 4:15; Luk 4:1-13,33-41). Dewasa ini banyak orang tidak lagi mempercayai adanya pribadi Iblis; ia jarang disebut, disingkapkan atau dilawan secara langsung di dalam atau oleh gereja. Iblis telah berusaha untuk membuat kita percaya bahwa dia bukan lawan yang sungguh-sungguh menawan orang, dan kita tidak perlu lagi mengusir setan seperti yang dilakukan oleh Yesus dan orang Kristen PB. Banyak gereja tidak merasa perlu untuk menantang Iblis secara langsung dengan kuasa kerajaan Kristus

(lihat cat. --> Mat 4:10

[atau ref. Mat 4:10]

mengenai Iblis;

lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.83) (1Tes 5:1) (sh: Hari Tuhan seperti pencuri. (Senin, 17 November 1997))
Hari Tuhan seperti pencuri.

Pencuri pada umumnya bekerja waktu orang sedang lengah; kebanyakan malam hari. Kedatangan Tuhan Yesus diumpamakan seperti pencuri (ayat 2), yaitu ketika orang lengah dalam damai dan kenikmatan hidup semu (ayat 3). Orang yang memang tidak menghendaki kedatangan-Nya atau yang karena tidak beriman tidak percaya akan kedatangan-Nya, akan kecolongan. Orang beriman yang tahu kebenaran ini dan berjaga-jaga, memiliki sikap hidup yang berbeda (ayat 4-7).

Bagaimana menanti kedatangan Tuhan? Bila tak seorang pun tahu saat Tuhan datang, apa sebaiknya sikap seorang Kristen? Berjaga dan sadar (ayat 6). Kewaspadaan adalah ungkapan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan, bukan milik dunia. Di dalam Tuhan kerohanian kita telah dibangunkan. Karena itu sikap dan cara hidup seperti orang dunia yang perbuatannya dalam gelap kita tanggalkan. Sebaliknya seperti prajurit yang siap berperang melawan kejahatan, kita mengenakan baju zirah iman dan kasih, serta ketopong keselamatan (ayat 8, bdk. Ef. 6:13-20).

Renungkan: Banyak orang masa kini menganggap Kristus segera akan datang. Kita harus menolak kecenderungan meramal tanpa harus menolak kesiagaan dan pengharapan berjumpa Tuhan!

(0.81) (1Tes 4:1) (sh: Hidup berkenan kepada Tuhan (Senin, 27 Oktober 2003))
Hidup berkenan kepada Tuhan

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia tempat kita berpijak saat ini menyediakan begitu banyak fasilitas. Mulai dari yang menjanjikan masa depan sampai yang menjanjikan ketenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan. Bahkan ada fasilitas-fasilitas penuh godaan sehingga manusia tergoda untuk melampiaskan hawa nafsu. Dalam kondisi seperti ini memang tidak mudah untuk anak-anak Tuhan mempertahankan hidup yang berkenan kepada-Nya. Namun bukan berarti kita tidak mampu mempertahankan kekudusan kita di hadapan.

Allah memanggil kita untuk hidup yang kudus dan bukan yang cemar (ayat 7). Menolak hidup berkenan kepada Tuhan sama saja dengan menolak Tuhan (ayat 4:8). Pada pasal-pasal sebelumnya Paulus telah memuji jemaat Tesalonika untuk kesetiaan dan ketekunan mereka menghidupi kehidupan Kristen mereka. Pada bagian ini, Paulus menasihati jemaat Tesalonika agar mereka lebih bersungguh-sungguh lagi melaksanakan hidup yang berkenan kepada Tuhan. Paulus kemudian memaparkan apa kehendak Tuhan bagi mereka: [1] "pengudusan dan menjauhi percabulan" diwujudkan dengan pernikahan yang monogamis dan terhormat (ayat 3-5); [2] memperlakukan saudaranya dengan baik dan tidak menipunya (ayat 6); [3] hidup mempraktikkan kasih (ayat 9-10); [4] hidup dengan baik, mengurus persoalan sendiri, bekerja dengan rajin (ayat 11), sehingga orang luar menilai mereka sebagai terhormat (ayat 12).

Memang menjalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan pastilah bertentangan dengan hidup bebas untuk berbuat apa saja, termasuk dosa. Tidak mudah, tetapi Allah sudah memberikan Roh-Nya yang kudus kepada kita, anak-anak-Nya. Jadi tidak ada alasan untuk menyerah dan mengikut jalan dunia ini.

Renungkan: Kalau anak-anak Tuhan gaya hidupnya sama dengan gaya hidup manusia berdosa, bagaimanakah gereja dapat menjadi saksi Kristus bagi dunia ini?

(0.57) (1Tes 5:12) (jerusalem: memimpin kamu) Kita tidak tahu banyak tentang "pemimpin-pemimpin" itu. Hanya mereka perlu dihormati dan dikasihi (bdk 1Te 3:12) karena berjasa demi Kristus.


TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA