Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk sebuah batu AND book:[1 TO 39] AND book:9 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.95) (1Sam 7:12) (ende)

Batu ini adalah sebuah tugu peringatan dan tjeritera ini mau memberi keterangan, sebab apa tempat tertentu disebut "Eben-ha-'Ezer" (Eben -- batu).

(0.95) (1Sam 14:33) (ende)

Batu ini dipakai untuk menjembelih hewan itu, hingga darah dapat mengalir keluar; tetapi batu ini djuga sebuah mesbah (1Sa 14:35).

(0.92) (1Sam 20:19) (bis: timbunan batu)

Kemungkinan besar artinya timbunan batu; Ibrani: Batu Ezel.

(0.89) (1Sam 14:33) (jerusalem: sebuah batu besar) Batu itu mau dipakai sebagai mezbah, bdk 1Sa 6:14; Hak 6:20; 13:19. Begitu penyembelihan liar dijadikan penyembelihan korban menurut aturan agama, bdk Ima 17:1.
(0.86) (1Sam 14:41) (bis: Urim ... Tumim)

Urim ... Tumim: Dua batu yang dipakai oleh imam untuk mengetahui kehendak Allah; tak jelas bagaimana batu-batu itu dipergunakan.

(0.84) (1Sam 6:14) (jerusalem: batu besar) Setiap batu yang cukup besar dapat dijadikan mezbah, 1Sa 14:33.
(0.84) (1Sam 20:41) (jerusalem: bukit batu) Dalam naskah Ibrani tertulis: selatan (negeb), tetapi ini perlu diperbaiki menjadi: bukit batu (regeb).
(0.75) (1Sam 6:18) (endetn: batu)

diperbaiki menurut beberapa naskah Hibrani dan terdjemahan "Junani. Tertulis: "perumputan".

(0.75) (1Sam 2:2) (jerusalem: Tidak ada yang kudus) Bdk Ima 17:1+. gunung batu Bdk Maz 18:3+.
(0.75) (1Sam 6:18) (jerusalem: batu besar... adalah saksi) Dalam naskah Ibrani terbaca: sampai gurun besar. tetapi ini pasti salah tulis.
(0.70) (1Sam 23:19) (ende)

Kisah ini mau menerangkan nama tempat tertentu "Batu pembagian".

Terdjemahan ini tidak pasti samasekali. Dawud dan Sjaul "ter-bagi2kan", berpisah satu sama lain.

(0.70) (1Sam 20:41) (endetn: batu)

diperbaiki (1Sa 20:19). Tertulis: "selatan"(?).

(0.70) (1Sam 7:12) (jerusalem: Eben-Haezer) Nama itu berarti: batu pertolongan. Tempat ini lain dari Eben-Haezer yang disebut dalam 1Sa 4:1.
(0.67) (1Sam 30:7) (full: EFOD. )

Nas : 1Sam 30:7

Efod menjadi jubah kudus yang hanya dipakai imam besar. Jubah ini dihiasi dengan batu-batu mulia yang memungkinkan seseorang mengetahui kehendak Allah dalam situasi tertentu, mirip dengan cara penggunaan Urim dan Tumim

(lihat cat. --> Kel 28:30).

[atau ref. Kel 28:30]

(0.64) (1Sam 2:28) (ende: Efod)

disini adalah salah satu alat dalam ibadat, jang dipergunakan oleh imam untuk menanjai Jahwe perihal kehendaknja dan peristiwa masa depan. Rupa2nja sebangsa tas dan didalamnja dua batu, "urim" dan "tummim", jang dipakai sebagai undi sutji. Bagaimana itu bekerdja tidak diketahui dengan tepatnja.

(0.64) (1Sam 23:25) (jerusalem: gunung batu) Kata Ibrani (sela) di sini kiranya berarti: jurang dengan tebing sebelah menyebelah. Dalam ayat berikutnya, 1Sa 23:26, kiranya dikatakan bahwa Daud dan Saul masing-masing berjalan pada tebing sebelah-menyebelah dengan jurang di tengah yang sukar diseberangi. Kedatangan serupa digambarkan dalam 1Sa 26:13,22; 2Sa 16:13.
(0.60) (1Sam 17:28) (sh: Seperti Daud vs. Goliat (Rabu, 6 Agustus 2003))
Seperti Daud vs. Goliat

Mungkin ada yang berpikir, seandainya masalah dan kesulitan, bahkan tantangan dan bahaya kita dapat selesai dengan cara seperti ini. Dengan cara dan kekuatan Allah, kita menang. Semudah mencari 5 batu halus di kali dan mengumban sasaran (ayat 40,49). Memang pasti Daud sangat ahli dalam mengumban. Tetapi umban dan batu mengalahkan perlengkapan perang yang lengkap dan fisik yang luar biasa (ayat 4-7)? Pasti ada kekuatan ekstra dari Tuhan, kalau tidak mau disebut mukjizat.

Tetapi, kedaulatan dan rencana Allah sumber segala kuasa adalah satu- satunya penentu apakah Kristen mendapatkan kekuatan ekstra/mukjizat atau tidak. Ketika kita ingin belajar dari Daud yang menghadapi Goliat, ada satu hal yang lebih penting untuk diperhatikan ketimbang mendapatkan kekuatan ekstra: kepercayaan Daud kepada Allah yang hidup (bdk. Ibr. 11:32). Jelas Goliat nyata dan mengerikan. Tetapi para allah yang dalam nama mereka Goliat mengutuki Daud tidak nyata dan mati (bdk. 1Sam. 5). Nas ini menggambarkan Daud sebagai pahlawan yang perkasa, bukan semata karena keterampilannya sendiri, tetapi karena Allah adalah Yahweh semesta alam (ayat 45). Daud sungguh-sungguh percaya bahwa pertempuran itu semata-mata ada di tangan Tuhan (ayat 47), dan Allah menyertai-Nya (ayat 37, bdk. 18:12, 14, 28).

Allah bekerja melalui orang yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, dan melaluinya Allah akan menyatakan kedahsyatan kuasa-Nya. Walaupun tidak selamanya musuh yang menyerang, masalah yang menghadang, situasi sulit yang menerjang runtuh secepat Goliat roboh, tetapi iman dan penyerahan kepada Allah berarti kemenangan. Mengapa? Karena Tuhan menyertai kita, seperti Ia menyertai Daud.

Renungkan: Tindakan iman adalah penyerahan kepada kepada penyertaan Allah yang berdaulat. Iman tidak memaksa, tetapi berserah dan bertindak menaati Allah dalam situasi apapun.

(0.59) (1Sam 7:2) (sh: Saat untuk bertobat. (Kamis, 27 November 1997))
Saat untuk bertobat.

Kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang dibuat Samuel ketika tabut perjanjian ada di tanah Filistin dan di Kiryat-Yearim. Ketika saatnya bangsa Israel mengeluh kepada Tuhan (ayat 2), Samuel tampil ke depan, menegur mereka karena terlalu dalam jatuh di dalam dosa (ayat 3). Mereka berbalik dari ilah-ilah kepada Yahwe (ayat 4). Upacara menimba air dan berpuasa (ayat 6) adalah simbol pertobatan. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Israel secara nasional bertobat kepada Allah.

Tindakan yang tepat. Bangsa yang baru bertobat itu gentar mendengar ancaman Filistin (ayat 7). Filistin menguasai teknologi besi dan memiliki perlengkapan perang unggul. Wajar bila Israel takut. Ungkapan pertobatan mereka terlihat dari tindakan tepat yang diambil. Kepada Samuel mereka mengutarakan ketergantungannya kepada Tuhan (ayat 8). Samuel pun bertindak tepat. Ia mendirikan batu peringatan Eben-Haezer sehingga generasi yang kemudian terus diingatkan akan perbuatan Allah yang luar biasa ini (ayat 12). Israel tetap setia kepada Allah. Terhadap kesetiaan ini, Allah mengganjar kemenangan atas Filistin (ayat 13). Wilayah mereka diperluas (ayat 14) dan terjadilah damai.

Renungkan: Berserah dan taat kepada Allah adalah permulaan hidup dalam naungan pemeliharaan Allah.

(0.58) (1Sam 17:40) (sh: Keluguan iman. (Minggu, 14 Desember 1997))
Keluguan iman.

Daud bukan sekadar mengucapkan gertak sambal. Daud sungguh melakukan tindakan yang luar biasa berani. Ia maju menghadapi Goliat hanya dengan bersenjatakan tongkat, lima batu licin yang diambilnya dari dasar sungai, kantung gembala dan umban (ayat 40). Tentu saja baik pihak kawan maupun lawan tercengang dan terkejut oleh keberanian yang lugu ini. Tindakannya itu tidak layaknya orang berperang yang mengenakan baju perang yaitu baju zirah dan ketopong tembaga serta perlengkapan serba hebat. Apalagi kalau kita pertimbangkan bahwa musuh yang ingin coba dilawan Daud ini bukan prajurit sembarangan. Goliat adalah raksasa maha perkasa. Tindakan Daud ini tidak sama dengan naif, bodoh, konyol, tetapi tindakan iman yang dalam pertimbangan tanpa iman cenderung dianggap lugu.

Maju dalam nama siapa? Sekilas membaca penuturan kisah ini sudah terbaca oleh kita bahwa konflik yang harus dihadapi Daud (baca Israel) melawan Goliat (baca Filistin) sangat tidak imbang. Dalam situasi demikian jelaslah bahwa konflik atau perkelahian itu bukan lagi terjadi di dalam lingkup fisik tetapi di dalam lingkup jiwani dan rohani. Goliat pun sebenarnya adalah bom perang syaraf yang dilemparkan orang Filistin terhadap Israel. Sosok tubuhnya dan sesumbarnya adalah senjata yang efektif mencabut nyali Israel. Daud tahu benar apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi. Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel (ayat 45). Karena itu Daud maju dengan senjata rohani, dengan iman. Akibatnya luar biasa. Tuhan melakukan hal yang di luar perhitungan. Daud menang. Kemenangan iman, kemenangan Tuhan!

Renungkan: Untuk tujuan apa sebenarnya Kristus datang ke dunia ini dan mati disalib?

Doa: Bimbinglah aku menjalani proses pembentukan yang membuatku makin mengenal diriMu, makin teguh iman, agar realitaMu nyata dalam hidupku.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA