Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 33 ayat untuk sayap (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 1:11) (bis: Sepasang sayap)

Beberapa terjemahan kuno: Sepasang sayap. Ibrani: Wajah mereka, sayap mereka.

(0.99) (Yeh 1:11) (jerusalem: Sayap-sayap mereka) Begitulah menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: Muka mereka dan sayap-sayap mereka.
(0.71) (Mzm 63:7) (jerusalem: naungan sayapMu) Bdk Maz 17:8+.
(0.70) (Yes 8:8) (bis: Allah ... kita)

Allah ... kita, atau: sayap-sayap-Nya akan dikembangkan di atas seluruh negeri. Semoga Allah menyertai kita.

(0.49) (Mzm 36:8) (jerusalem: lemak di rumahMu) Ini bahasa kiasan yang artinya: Apa yang paling baik. Lemak adalah bagian bintang korban yang paling berharga dan paling berkenan pada Allah, bdk Maz 20:4+, sehingga dapat melambangkan apa yang paling baik
(0.49) (Mzm 57:2) (jerusalem: yang Mahatinggi) Bdk Maz 7:17+
(0.40) (Yer 48:9) (jerusalem: sayap) Kata Ibrani sis biasanya berarti: bunga. Di sini mungkin dipakai dengan arti kurang biasa. barangkali kata sis itu perlu diperbaiki menjadi nosah artinya: bulu, sayap, Yeh 17:3; Ayu 39:13. Dalam terjemahan Yunani ayat ini berbunyi: Berikanlah kubur kepada Moab, sebab sudah musnah.
(0.35) (Mzm 61:5) (jerusalem: telah mendengarkan) Pendoa yakin bahwa permohonannya dikabulkan, bdk Maz 56:13; 68:29. Karena itu ia berkata seolah-olah sudah terjadi
(0.35) (Mzm 139:9) (jerusalem: sayap fajar) Fajar (yang dibandingkan dengan seekor burung) terbit di ufuk, ujung bumi yang paling jauh di sebelah timur, sedangkan "ujung laut" ialah ujung bumi paling jauh di sebelah barat.
(0.35) (Yeh 1:23) (jerusalem) Pada akhir ayat naskah Ibrani mengulang: masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi mereka. Bagian ayat yang terulang itu tidak terdapat dalam sejumlah naskah Ibrani dan dalam terjemahan Yunani.
(0.30) (Mzm 68:14) (jerusalem: Yang Mahakuasa) Naskah Ibrani memakai nama Allah yang kuno sekali, yaitu Syaddai. Bdk Kej 17:1+
(0.30) (Luk 1:35) (jerusalem: menaungi engkau) Ungkapan ini mengingatkan apa yang dikatakan Perjanjian Lama tentang awan bercahaya yang merupakan tanda kehadiran Allah, bdk Kel 13:22; Kel 1:16; Kel 24:16; Kel 24:16, tetapi ia juga mengingatkan sayap-sayap burung yang melambangkan kekuasaan Allah yang melindungi, Maz 17:8; Maz 57:2; Maz 140:8, dan daya pencipta Allah, Kej 1:2. Bandingkan Luk 9:34 dsj. Dalam diperkandungkannya Yesus segalanya berasal dari kekuasaan Roh Kudus.
(0.25) (Mzm 18:10) (jerusalem: kerub) itu adalah makhluk gaib yang menjadi kendaraan Allah, bdk Garuda dalam wayang Jawa. Dalam Kemah pertemuan, Kel 25:18+, dan kemudian dalam bait Allah, 1Ra 6:23 dst, ada (patung) dua kerub yang dengan sayap-sayapnya menaungi tabut perjanjian. Ini menginspirasikan nabi Yehezkiel dalam menggambarkan kendaraan Allah, Yeh 1:10, yang dibawa oleh kerub-kerub. Kerub-kerub itu dianggap takhta Tuhan, 1Sa 4:4+; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Maz 80:2,99:1. Setelah bait Allah hancur kerub-kerub itu melambangkan makhluk-makhluk sorgawi. Kata yang sama dalam bahasa Asyur berarti: makhluk-makhluk (patung) yang berupa lembu jantan bersayap yang ditempatkan pada pintu gerbang kuil (dan istana) di Mesopotamia
(0.25) (Mzm 17:8) (jerusalem: naungan sayapMu) Ini kiasan yang lazim bdk Maz 36:8; 57:2; 63:8; 91:4. Artinya: perlindungan. Barangkali kiasan itu bersangkutan dengan kerub-kerub dalam Bait Allah yang di bawahnya Tabut perjanjian ditempatkan. Kerub-kerub yang bersayap-sayapnya terbentang dianggap takhta Allah, bdk 1Ra 6:23-28; 8:6-7; Maz 18:11+.
(0.24) (Dan 7:3) (full: EMPAT BINATANG BESAR. )

Nas : Dan 7:3

Beberapa penulis modern beranggapan bahwa binatang-binatang ini melambangkan bangsa-bangsa yang ada pada akhir zaman. Sekalipun demikian, sebagian besar penafsir Alkitab menganggap penglihatan ini sejajar dengan mimpi Nebukadnezar dalam pasal Dan 2:1-49

(lihat cat. --> Dan 2:37-38;

lihat cat. --> Dan 2:39;

lihat cat. --> Dan 2:40;

(lihat cat. --> Dan 2:41-43)

[atau ref. Dan 2:37-43]

tetapi untuk mengungkapkan sifat kebinatangan, yaitu sifat batin kerajaan-kerajaan ini.

  1. 1) Singa, lambang kekuasaan raja, melambangkan kerajaan Neo-Babilonia. Rajawali, raja burung, mungkin secara khusus melambangkan kuasa Raja Nebukadnezar, dan pencabutan sayap-sayap melambangkan apa yang terjadi dalam pasal Dan 4:1-37.
  2. 2) Beruang yang berdiri pada sisinya yang sebelah melambangkan Media-Persia, dengan Persia menguasai Media. Ketiga tulang rusuk di dalam mulutnya melambangkan penaklukan Babel, Lidia, dan Mesir.
  3. 3) Macan tutul, binatang yang kuat dan gesit, dengan empat sayap, melambangkan kerajaan Yunaninya Aleksander dan perluasan kerajaannya yang pesat. Keempat kepala merupakan empat kerajaan yang muncul dari kerajaannya ketika ia wafat karena dibagi di antara empat panglimanya: Lisimakhus (yang mengambil Trakhia dan Bitinia), Casandra (yang mengambil Yunani dan Makedonia), Seleukus (yang mengambil Babel dan Asyur), dan Ptolemeus (yang mengambil Palestina, Mesir, dan Arab).
  4. 4) Binatang keempat, yang menakutkan dan dahsyat, dengan gigi besi, melambangkan Roma, sebagaimana halnya sisa penglihatan tentang patung, termasuk sepuluh jari kaki.
(0.24) (Mzm 57:1) (sh: Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung (Rabu, 3 Oktober 2001))
Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung

Mazmur ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Baik tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya. Keduanya dimulai dengan kata-kata serupa, terbagi dalam dua bagian, masing- masing disusul dengan refrein (ayat 6, 12), berbicara tentang penindasan yang sama (ayat 56:2, 3; 57:4) serta mengungkapkan kepercayaan yang dalam terhadap Allah.

Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat 2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat 11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat 3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat 5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri (ayat 7).

Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat 8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat 9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya.

Renungkan: Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan bagi kepercayaan kita bila kita tetap bergayut aman di dalam keperkasaan kepak sayap-Nya.

(0.21) (Kel 19:4) (full: MENDUKUNG KAMU DI ATAS SAYAP RAJAWALI. )

Nas : Kel 19:4

Sebagaimana halnya induk rajawali menangkap anak-anaknya dengan sayapnya agar tidak terjatuh ketika belajar terbang, demikian pula Allah memperhatikan Israel dan menuntun mereka bukan saja ke Sinai, tetapi juga kepada diri-Nya sendiri (bd. Ul 32:11; Yes 43:1-4). Ungkapan ini menunjukkan kasih Allah bagi Israel dan berlaku sebagai dasar dari ketaatan dan kewajiban perjanjian mereka kepada-Nya

(lihat cat. --> Kel 19:5 berikutnya).

[atau ref. Kel 19:5]

(0.20) (Dan 9:27) (jerusalem: membuat perjanjian itu menjadi berat) Harafiah: meneguhkan (memberatkan) perjanjian. Keterangan ini mungkin dapat dimengerti pada latar belakang Dan 11:30-32. Kalau demikian maka "perjanjian" itu ialah persepakatan orang fasik untuk menggabungkan diri dengan penganiayaan sehingga mereka melangkahi perjanjian suci. Bdk 1Ma 1:21,43,52; 2Ma 4:10 dst. Terjemahan Indonesia ini mengertinya sbb: penganiayaan membuat kesetiaan pada perjanjian suci menjadi berat


TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA