Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 22 dari 22 ayat untuk satu per satu AND book:28 (0.061 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.83) (Hos 13:1) (sh: Penimbunan dosa berakibat fatal (Selasa, 16 November 2004))
Penimbunan dosa berakibat fatal

Dosa yang sama dan dilakukan berulangkali, tapi tidak diakui dan dibereskan akan membuahkan penghukuman. Itulah Israel.

Tudingan Hosea terhadap dosa Israel yang berpaling kepada ilah lain sepertinya tidak membuat Israel kunjung menyesal dan bertobat. Sehingga akhirnya, hukuman pun tidak mungkin lagi dihindarkan. Pasal menjelang akhir dari kitab Hosea ini sepertinya merupakan pukulan terakhir atas semua perbuatan dosa Israel. Dosa terbesar Israel adalah menyembah berhala (ayat 1-2) sehingga mereka harus mati (ayat 1) dan lenyap tak berbekas (ayat 3). Kesalahan Israel yang lainnya lagi ialah tidak tahu berterima kasih atas segala berkat dari Allah yang sudah mereka nikmati pada masa lampau (ayat 4-6). Oleh karena itu, penghukuman Allah diibaratkan laksana binatang buas yang memangsa korban-korbannya (ayat 7-8).

Apa yang dilakukan Israel? Mereka malahan bersandar kepada pemimpin politik untuk keselamatan mereka (ayat 10-11), padahal raja tidak mampu menyelamatkan mereka dari pembinasaan Allah (ayat 9). Puncak kemarahan Allah atas kekerasan hati Israel telah tiba (ayat 12-13). Ibarat bayi yang sudah waktunya lahir, namun menolak untuk "keluar". Israel dengan bodohnya bertahan di dalam dosa-dosanya (ayat 13:14-14:1). Semua uraian mengenai dosa Israel tersebut memperjelas keadilan Allah untuk menghukum Israel dengan membinasakan mereka.

Israel memiliki kesempatan berkali-kali untuk bertobat. Allah mengutus bukan hanya Hosea, melainkan banyak nabi lainnya. Seandainya Israel mau mengakui dosa, mohon ampun dan bertobat, tentu penghukuman tidak perlu dijatuhkan sefatal itu. Pada saat ini, hanya pukulan keras saja yang mampu menghancurkan hati yang congkak. Dan hanya hukuman keras saja yang bisa menundukkan hati yang bebal. Peristiwa Israel merupakan peringatan bagi kita. Jangan menyepelekan teguran Allah sebab itu akan membuat hati kita keras.

Renungkan: Kadang, cuma satu jalan yang bisa Allah lakukan terhadap hati yang keras dan bebal. Tentu Anda tidak ingin mengalami dihancurkan Allah, bukan?

(0.82) (Hos 8:1) (sh: Lain di mulut lain di hati (Rabu, 10 November 2004))
Lain di mulut lain di hati

Pernah melihat gambar pria dan wanita yang berangkulan, sementara itu seorang wanita lain duduk di samping pria itu? Ternyata dengan tangan yang satu lagi (lewat belakang tentunya), jari pria itu menggenggam jemari wanita lain itu.

Inilah yang dilakukan Israel terhadap Tuhannya. Bagaikan sepasang kekasih, Israel mengeluarkan kata-kata, "Aku mengasihi Engkau." Akan tetapi, pada saat yang sama Israel berselingkuh dengan ilah lain (ayat 4) dan melakukan berbagai tindak kejahatan (ayat 3). Israel mengabaikan pengajaran dan perintah Tuhan (ayat 1, 12) dengan cara berbuat semau mereka sendiri (ayat 4-6). Mereka juga menodai hubungan dengan Tuhan secara memalukan dan menjijikkan. Itu sebabnya, Tuhan menolak dan merendahkan ibadah mereka (ayat 11a, 13). Ibadah lahiriah itu hanya menambah panjang daftar dosa mereka (ayat 11b) sebab tidak disertai ketaatan (ayat 12). Maka menurut Tuhan, apa yang mereka lakukan adalah ibarat mereka sedang menabur angin, sehingga mereka akan menuai puting beliung. Artinya, karena Israel sedang menabur dosa maka mereka akan menuai kehancuran dan penghukuman-Nya (ayat 7). Kehancuran Israel akan menjadi kenyataan ketika Raja Asyur menghancurkan mereka tahun 722-723 sM (ayat 2Raj. 17:7-23). Asyur dan Mesir adalah dua negara adi kuasa yang silih berganti menjadi andalan Israel. Namun, yang terjadi, justru Israellah yang dihancurkan oleh Asyur.

Tuhan adalah kekasih Israel yang menuntut kesetiaan mereka, dan akan menghakimi Israel bila Israel "berselingkuh" dengan ilah lain. Demikian juga, hari ini Tuhan meminta kita memelihara komitmen kesetiaan total kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia telah lebih dulu mengasihi dan berkorban demi pengampunan kita. Tunjukkan kesetiaan kita ini melalui perbuatan. Buktikan komitmen itu dengan hidup yang bersih, jujur, dan adil.

Tekadku: Aku harus menyatakan kesetiaanku dengan tidak mengantikan kedudukan Tuhan di hati. Aku akan menjauhi andalan-andalan selain Tuhan. Singkirkan bukan saja dosa-dosa kasar dan besar, tetapi juga dosa-dosa terselubung yaitu kerohanian semu, kemunafikan, ketergantungan pada diri sendiri.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA