Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 4708 ayat untuk satu bangsa satu bahasa (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.38) (1Kor 12:1) (sh: Satu Roh, satu Tuhan (Senin, 22 September 2003))
Satu Roh, satu Tuhan

Surat 1 Korintus berisi banyak kritikan dari Rasul Paulus atas praktik-praktik kehidupan mereka. Paulus menganggap bahwa hal tersebut tidak seharusnya terjadi dalam jemaat Tuhan.

Jemaat Korintus adalah jemaat yang sarat dengan karunia-karunia yang istimewa dari Tuhan. Mereka menyadari hal itu, tetapi rupanya mereka lebih memperhatikan kekayaan karunia yang mereka miliki ketimbang memperhatikan Allah, Sang Pemberi. Mereka tidak ingin mencari tahu maksud Allah memberikan karunia-karunia itu kepada mereka. Sebab yang penting bagi mereka adalah bagaimana karunia- karunia tersebut memenuhi segala kepentingan mereka dan memberi kepuasan. Rasul Paulus mengecam sikap ini.

Beberapa oknum di jemaat Korintus yang memperoleh karunia-karunia yang spesifik dari Tuhan rupanya menjadi jumawa dan tinggi hati. Sikap mereka yang merasa diri lebih hebat dari sesama anggota jemaat mengganggu persekutuan jemaat Korintus. Mereka memperlihatkan kepada jemaat kehebatan dan kekuasaan untuk melakukan hal-hal yang istimewa, seperti berkata-kata dengan hikmat dan memiliki pengetahuan (ayat 8), karunia penyembuhan (ayat 9), karunia membuat mukjizat, bernubuat, berkata dalam bahasa roh, dan menafsirkannya (ayat 10). Kebanggaan ini membuat mereka merasa istimewa di mata Tuhan sehingga tidak lagi merasa setara dengan anggota jemaat lainnya. Rasul Paulus mengecam dan mengatakan bahwa: pertama, yang berkarya melalui perkara-perkara istimewa yang manusia lakukan adalah Tuhan (ayat 6,11). Manusia hanyalah alat yang Tuhan pakai. Kedua, melalui perkara-perkara itu, Tuhan ingin menyatakan 'pelayanan-Nya' yang membangun kehidupan iman jemaat (ayat 5), bukan demi kemuliaan dan kepuasan manusia.

Renungkan: Hendaklah setiap kita melihat bahwa karunia-karunia yang kita miliki semata-mata karya Allah untuk menyatakan bahwa Dialah satu-satu-Nya Tuhan bagi jemaat-Nya.

(0.38) (Kej 4:1) (ende)

Kissah-kissah berikut ini bukanlah uraian thema dosa serta penebusan jang bersifat chronologis, melainkan bertjorak teologis. Dosa meluas meliputi umat manusia. Demikian pula siksaannja. Tetapi Tuhan tidak akan membiarkan umat manusia binasa.

Tema ini diuraikan dalam tiga buah tjerita: a) dosa pertama -- siksaan -- djandji (fasal 2-3)(Kej 2-3); Sebagai illustrasi diambil tjerita Kain dan Abil (fasal 4)(Kej 4). Menjusul kissah keturunan (silsilah) para Bapa bangsa sebelum air bah. (fasal 5)(Kej 5). b) kemerosotan umat manusia -- air bah -- Nuh diselamatkan (Kej 6-9:17). Illustrasi: Sem, Cham dan Jafet (Kej 9:18-28). Menjusul silsilah para bangsa (Kej 10). c) kesombongan dan politeisme (menara Babel) -- perpetjahan dalam umat manusia -- satu bangsa diselamatkan (Ibrahim dipanggil) (Kej 4:11-12). Menjusul silsilah bangsa Semit, para Bapa bangsa sesudah air bah (Kej 11:10). Dalam fasal 4 ini setjara kongkrit digambarkan timbulnja maut didunia ini sebagai akibat dosa.

(0.38) (Bil 5:11) (ende)

Undang-undang ini mengatur suatu adat kuno jang diketemukan pada banjak bangsa dan merupakan tachajul belaka. Djika dalam salah satu perkara (disini djinah), halnja tidak dapat dibuktikan, maka keputusan diserahkan kepada Allah (dewa). Dengan djalan tertentu orang mentjari suatu pernjataan ilahi, jang menjatakan orang jang ditjurigai salah atau benar. Tetapi ada perbedaan antara bangsa-bangsa lain dan Israil. Pada bangsa-bangsa lain Allah (dewa) harus menjatakan bahwa orang jang ditjurigai itu sebenarnja tidak salah. Akibatnja banjak orang jang tidak salah kena hukuman. Tetapi di Israil Allah harus menjatakan orang itu salah. Bila tidak ada pernjataan, maka orang itu dianggap tidak salah. Dengan demikian pasti dihindarkan orang jang tidak bersalah dihukum, tetapi kiranja banjak orang jang sesungguhnja bersalah terluput dari hukuman.

(0.38) (Yer 13:15) (sh: Satu kali pun sudah terlalu banyak (Rabu, 20 September 2000))
Satu kali pun sudah terlalu banyak

Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa merokok dapat menyebabkan kanker dan serangan jantung. Bahkan dalam setiap bungkus rokok, selalu ada peringatan tentang bahaya merokok. Namun apakah ilmu pengetahuan dan peringatan itu membuat orang berhenti merokok? Tidak! Jadi apakah mereka tidak takut mengidap kanker atau terkena serangan jantung?! Tapi mengapa mereka masih merokok? Pertama, mereka mengeraskan hati melawan peringatan itu. Kedua, merokok sudah menjadi kebiasaan yang tidak mudah untuk diubah.

Kondisi ini serupa dengan yang terjadi dalam kehidupan bangsa Yehuda. Mereka bersikeras melawan Allah terus-menerus (15-17), tidak terbuka, dan tunduk kepada Allah, walaupun Allah sudah berkali-kali memperingatkan mereka untuk bertobat (15-17, 21). Kesombongan ini memacu dan memimpin bangsa Yehuda untuk terus-menerus berbuat dosa sehingga menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan (23). Akhirnya mereka tidak tahu lagi bagaimana berbuat baik. Karena itulah mereka akan mengalami pembuangan (18-19), bencana (20-21), dihamburkan seperti sekam (24), dan dilecehkan di hadapan bangsa-bangsa lain (26). Semua yang akan menimpa bangsa Yehuda ini bukan merupakan sebuah kemungkinan tapi merupakan bagian yang pasti dari masa depan mereka (25).

Apakah seringkali kita sengaja mengeraskan hati melawan firman Allah, walaupun dalam pembacaan Alkitab setiap hari ataupun dalam ibadah hari Minggu selalu diperingatkan oleh Allah untuk berhenti berbuat dosa? Dalam menjalankan usaha kita, meniti karier, maupun pergaulan sehari-hari, kita seringkali sengaja melanggar norma-norma dan etika-etika yang sudah Allah tetapkan. Alasannya agar bisnis kita berhasil, karier kita menanjak, dan kita mempunyai banyak teman. Atau seringkali kita beralasan 'Ah hanya sekali saja, karena keadaan memaksa'.

Renungkan: Berhati-hatilah! Ada satu biasanya ada dua, ada dua ada tiga, dan seterusnya, sehingga kita tidak bisa tidak melakukan dosa dalam menjalankan bisnis, meniti karier, maupun bergaul. Akibatnya dosa menjadi kebiasaan dan mengaburkan perbuatan baik serta kejujuran. Karena itulah satu kali melanggar firman-Nya berakibat terlalu banyak berbuat dosa.

(0.37) (Mat 8:28) (jerusalem: dua orang yang kerasukan setan) Menurut Markus dan Lukas hanya ada seorang saja. Begitupun halnya dengan dua orang buta di Yerikho, Mat 20:30, dan orang buta di Betsaida, Mat 9:27 (mujizat ini hanya jiplakan dari mujizat yang diceritakan dalam Mat 20:30). Barangkali gaya bahasa Matius saja yang membuat satu orang menjadi dua
(0.37) (Yeh 37:15) (sh: Kuasa anugerah Tuhan yang mempersatukan (Jumat, 16 November 2001))
Kuasa anugerah Tuhan yang mempersatukan

Racun dosa yang menyebar ke seluruh kehidupan umat Allah tidaklah berdampak tunggal. Kuasanya merembes ke dalam setiap aspek kehidupan manusia dan menghasilkan berbagai kerusakan. Kerusakan yang diakibatkan oleh pengaruh dosa bagi Israel bukan hanya berdampak pada hancurnya harapan mereka sebagai suatu bangsa (ayat 37:1-14), melainkan terlebih dahulu telah menghancurkan sendi-sendi relasi yang membangun kesatuan umat Tuhan. Kehadiran dosa di tengah-tengah Israel telah merusak hubungan mereka dengan Tuhan dan menceraikan kerajaan mereka menjadi kerajaan Utara dan Selatan.

Berita restorasi yang dikumandangkan Yehezkiel pada bagian ini mendengungkan dua janji pemulihan, yakni: [1] Janji bahwa Tuhan akan memulihkan hubungan antara Diri-Nya dengan Israel, yang diikat oleh perjanjian kekal Allah yang akan terus berlangsung selama-lamanya (ayat 21, 23-28); dan [2] Janji bahwa Israel akan kembali menjadi satu bangsa yang akan digembalakan oleh satu raja, sebagai satu umat di tangan Tuhan (ayat 17, 19, 22, 24). Di dalam kedua janji ini terkandung suatu penegasan bahwa kekuatan kuasa dosa yang menceraikan akan dikalahkan oleh kuasa Tuhan yang mempersatukan.

Penggenapan janji pemulihan dalam nubuat Yehezkiel ini belum seutuhnya dialami oleh Israel. Hingga pada tahun-tahun penulisan Perjanjian Baru, orang-orang Yahudi tetap tidak bergaul dengan orang Samaria yang merupakan keturunan campuran dari kerajaan Utara (Yoh. 4:9). Melalui berita ini, Israel ditantang untuk melihat ke depan dan menantikan kuasa pemulihan Tuhan. Para penulis Perjanjian Baru menegaskan dan mengaitkan penggenapan janji ini dengan misi kedatangan Kristus ke dalam dunia, yang mempersatukan umat manusia di dalam Diri-Nya (Ef. 2:14-18). Kita semua yang telah tercerai- berai telah dihimpun sebagai satu kawanan domba dengan satu gembala (Yoh. 10:16).

Renungkan: Pemulihan hubungan yang rusak merupakan bagian yang menyatu dengan agenda kekal Allah untuk merestorasi umat-Nya, dan seruan untuk "menjadi satu" merupakan tema penting yang menandai adanya restorasi itu.

(0.37) (1Kor 14:10) (sh: Yang penting membangun jemaat (Minggu, 28 September 2003))
Yang penting membangun jemaat

Rupanya praktik penggunaan bahasa roh secara tidak tepat telah meresahkan, bahkan mengancam kehidupan jemaat Korintus. Mereka yang dapat berbahasa roh menjadi sangat percaya diri dan menempatkan diri mereka lebih tinggi dari jemaat lainnya. Mestinya mereka menggunakan bahasa roh untuk kepentingan pembangunan jemaat secara keseluruhan (ayat 12). Paulus yang mengamati perkembangan jemaat menguatirkan satu hal yaitu bahasa roh yang mereka ucapkan di tengah-tengah ibadah tidak bermakna bagi orang lain (ayat 10-17), tidak membangun dan bahkan menyebabkan orang luar salah menafsirkan ibadah Kristen (ayat 23). Untuk itu Paulus menganjurkan agar mereka meminta kepada Tuhan kemampuan menafsirkan karunia berbahasa roh yang mereka terima.

Berkat Tuhan bagi seorang anggota jemaat harus diterima dan disyukuri sebagai berkat untuk seluruh anggota jemaat juga. Oleh sebab itu ungkapan syukur pun seharusnya berasal dari seluruh jemaat. Di ayat 20-23 Paulus mengingatkan agar jemaat waspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan bahasa roh secara tidak bertanggung jawab. Karenanya Paulus tetap berpendapat bahwa dalam pertemuan-pertemuan jemaat hendaknya firman Tuhan atau nubuatan Tuhan dijadikan prioritas dan diuraikan secara lebih jelas. Sehingga semua orang dibangunkan, dihibur, dan dinasihati untuk hidup lebih benar (ayat 25).

Renungkan: Hendaklah hidup kita mencerminkan kehendak Tuhan yang berdampak membangun, menghibur, dan menasihati baik diri sendiri mau sesama.


Bacaan untuk minggu ke-17 sesudah Pentakosta

Yesaya 50:4-9; Yakobus 2:14-18; Markus 8:27-35; Mazmur 116:1-9

Lagu KJ 232

(0.36) (Luk 10:1) (jerusalem) Kumpulan "logia" (perkataan dan perbuatan Yesus) yang dipakai Matius dan Lukas memuat sebuah wejangan yang sejalan dengan yang tercantum dalam Mar 6:8-11. Matius menjadikan kedua redaksi wejangan yang aslinya sama itu satu, Mat 10:7-16. Lukas tidak menggabungkannya, sehingga muncul dua wejangan: yang satu tertuju pada keduabelas (jumlah suku Israel), dan yang lain tertuju pada "ketujuhpuluh (var: tujuhpuluh dua)", jumlah tradisionil bangsa-bangsa bukan Yahudi. Bandingkan cerita kedua mengenai perbanyakan roti, di mana hal serupa terjadi, bdk Mat 14:13+.
(0.36) (Yer 25:15) (sh: Allah pengendali sejarah bangsa (Rabu, 11 Oktober 2000))
Allah pengendali sejarah bangsa

Firman Tuhan tentang piala amarah Tuhan atas bangsa-bangsa datang kepada Yeremia pada tahun keempat pemerintahan Yoyakim atau tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar 605 s.M. (1). Piala murka Allah harus diminum oleh banyak bangsa secara bergilir dan berurutan. Bangsa Yehuda minum untuk pertama kali (29). Kemudian piala itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan setelah semuanya minum barulah Sesakh, nama lain dari Babel, meminumnya (26). Firman ini mengungkapkan bahwa kelak satu demi satu bangsa-bangsa yang disebutkan dalam ayat 18-25 akan mengalami penderitaan di tangan Nebukadnezar.

Semua pernyataan Allah ini benar-benar terjadi di dalam sejarah dunia. Yehuda dihancurkan oleh Nebukadnezar dan sebagian besar rakyatnya dibawa ke Babel sebagai tawanan. Mesir tak kuasa membendung serangan Babel 3 tahun setelah firman ini datang kepada Yeremia (46:2). Filistin dihancurkan oleh air yang mengamuk dari utara - arah mata angin utara menunjuk kepada Babel (47:2). Bangsa Edom, Moab, bani Amon, raja Tirus, dan Sidon beserta para sekutunya menantang Babel (27:1-3) sehingga harus menanggung konsekuensinya (48:1-49:22). Raja-raja di daerah padang pasir seperti Dedan, Tema, dan Buz yang tinggal di bagian utara semenanjung Arab juga lari tunggang langgang dihalau oleh Nebukadnezar (49:28-33).

Apa yang ingin diungkapkan melalui peristiwa yang pernah tercatat di dalam sejarah dunia ini? TUHAN Allah Israel adalah TUHAN semesta alam (15, 27-29). Firman, kekuasaan, dan kekuatan-Nya berlaku atas seluruh bangsa yang ada di dunia, bukan hanya kepada Israel. Kebenaran ini digambarkan melalui Yeremia yang diperintahkan untuk meminumkan isi cawan kepada segala bangsa. Kepada yang menolak, harus tetap meminumnya (17, 28-29). Mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menolaknya, karena mereka diwajibkan oleh Allah. Siapa yang dapat mewajibkan bangsa-bangsa di seluruh bumi? Apakah PBB, IMF, Unesco, Nato, Amerika Serikat?

Renungkan: Segala perubahan yang terjadi dalam peta politik, sosial, budaya, dan ekonomi tidak seharusnya membuat kita takut dan gentar sebab Allah yang memegang kendali. Itu semua tercatat dalam Alkitab kita.

(0.36) (Mzm 42:1) (ende)

Kedua mazmur ini adalah satu lagu sadja. Seorang (agaknja dari suku bangsa Levit) diusir dari tanah-airnja dan sebab itu pun dari hadirat Jahwe di Bait-Allah. Ia sekarang tinggal dalam pembuangan dekat gunung Hermon, disebelah utara Palestina, tempat djuga terdapat sumber2 sungai Jarden, dan ada ditengah kaum kafir. Disana ia mengeluarkan isi-hatinja, jakni kerinduannja akan Bait-Allah. Ia minta Allah, agar ia dibebaskanNja dan dipulangkanNja.

(0.36) (Mat 2:3) (ende: Herodes)

ialah "Herodes Agung". Ia bukan bangsa Jahudi dan diangkat oleh pendjadjahan Romawi. Ia pandai dan giat bekerdja, tetapi terkenal karena kelalimannja. Karena ketjurigaan ia malah telah membunuh isteri dan tiga orang puteranja.

Ia meninggal dalam tahun 750 tarich Romawi, djadi empat tahun sebelum tahun satu tarich Masehi. Sebab itu sudah pasti, bahwa Jesus lahir kira-kira dalam tahun 6 sebelum awal tarich kita. Penjusun pertarichan kita dalam abad keenam chilaf dalam memperhitungkan tahun kelahiran Jesus.

(0.36) (Yes 45:14) (full: HANYA DI TENGAH-TENGAHMU ADA ALLAH. )

Nas : Yes 45:14-17

Harinya akan tiba ketika semua bangsa akan mengakui bahwa Allah Israel adalah satu-satunya Allah dan Israel tidak akan dipermalukan lagi

(lihat cat. --> Wahy 20:4).

[atau ref. Wahy 20:4]

(0.36) (Za 11:7) (full: DUA TONGKAT. )

Nas : Za 11:7

Zakharia, yang melambangkan Mesias, memakai dua tongkat untuk menggembalakan kawanan dombanya. Kedua tongkat itu melambangkan perkenan Allah kepada Israel dan rencana-Nya untuk mempersatukan Israel dan Yehuda sebagai satu bangsa. Berkat-berkat ini akan menjadi kenyataan apabila umat itu bersedia mengikuti Mesias.

(0.36) (Kej 27:40) (jerusalem: hamba adikmu) Esau, artinya keturunannya, akan berkediaman di luar wilayah Palestina yang subur dan menjadi taklukan Yakub, ialah keturunan Yakub, 2Sa 8:13-14. Oleh karena segalanya sudah diberikan kepada Yakub, maka bagi Esau hanya tertinggal satu berkat saja; ia hidup dari pedangnya, artinya: dari perampokan dan perampasan
(0.36) (2Raj 5:1) (jerusalem: TUHAN telah memberikan kemenangan) Tuhan adalah Allah, Penguasa segala-galanya, sehingga juga membimbing hal ihwal bangsa Aram, sama seperti Ia memimpin sejarah umat Israel. Ajaran yang terkandung dalam bab ini pada pokoknya sama dengan yang tercantum dalam 1Ra 18
(0.36) (Yer 4:5) (jerusalem) Musuh yang datang dari sebelah utara itu (sama halnya dalam Yer 1:15) bukannya salah satu bangsa tertentu. Musuh itu digambarkan dengan ingatan akan orang Skit (yang menyerbu pantai negeri Palestina pada th 630-625 seb Mas) dan akan tentara Asyur. Pada th 605 seb Mas nubuat Yeremia ini digenapi oleh orang Babel yang menyerang negeri Yehuda.
(0.36) (Mzm 82:1) (sh: Allah Esa (Sabtu, 30 April 2005))
Allah Esa


Pesan utama Mazmur ini sangat jelas. Hanya ada satu Allah. Dia yang Esa telah menyatakan diri-Nya. Tuntutan-Nya kepada umat-Nya hanya satu, yaitu hidup sesuai dengan kehendak-Nya: memberlakukan keadilan dan belas kasih! Setiap orang yang membengkokkan kebenaran dan dengan demikian menindas orang lain tidak akan luput dari penghukuman Hakim yang adil itu.

Siapakah para ilah yang dihakimi Allah itu? Ada beberapa kemungkinan menafsir bagian ini. Pertama, para ilah ini adalah para pemimpin umat seperti para hakim yang bertanggung jawab menegakkan hukum dan keteraturan dalam masyarakat Israel. Kedua, para ilah ini adalah para raja bangsa-bangsa. Pada zaman itu para raja sering dianggap wakil dewa atau bahkan putra dewa (ayat 6). Ketiga, para ilah ini adalah dewa dewi yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir.

Israel yang seharusnya menyembah TUHAN, Allah yang Esa, sering terkecoh dengan menyamakan Dia dengan dewa-dewi itu. Akibatnya mereka hidup mengikuti ajaran moral agama-agama kafir tersebut. Mazmur ini menegaskan bahwa semua ilah lain tidak dapat bertahan dalam penghakiman satu-satunya Allah. Semua ilah lain hanya membawa penyembah-penyembah mereka mempraktikkan hidup yang tidak adil dan menindas satu sama lain (ayat 2,5). Akan tetapi, umat Tuhan pasti menegakkan keadilan bagi sesamanya dan penuh belas kasih kepada mereka yang tertindas oleh karena TUHAN yang disembah adalah adil dan kasih (ayat 3-4).

Kalau kita mengaku umat dari Allah yang Esa, Hakim yang adil dan penuh belas kasih, maka tentunya yang diharapkan dari kita adalah sikap dan sifat yang sesuai dengan pengakuan itu. Adakah orang di sekitar kita dapat melihat keadilan dan kasih Allah melalui hidup kita? Ingat bahwa penghakiman bagi dunia ini akan dimulai pertama-tama di dalam rumah tangga Allah (baca Gereja; 1Pet. 4:17).

Camkan: Siapa yang Anda sembah, Allah yang Esa atau ilah-ilah palsu, akan nyata dari sikap hidup Anda!

(0.36) (Kej 26:24) (jerusalem: allah ayahmu) Agama para bapa bangsa berpusatkan "Allah nenek moyang", Kej 28:13; 31:5; 32:9, dll. Ini barulah berubah setelah nama TUHAN (Yahwe) diwahyukan, Kej 3:13-15. Agama para bapa bangsa itu ialah agama suku Badui. Allah mereka bukan Penguasa salah satu wilayah. Ia menyatakan diri kepada bapa leluhur sekelompok itu dilindungi dan dipimpin olehNya, bdk Kej 12:1 sampai dengan Kej 46:3-4; moyang diberi janji bahwa keturunannya akan banyak dan akan mendapat negerinya sendiri, bdk bab 15.
(0.36) (Mat 24:31) (jerusalem: dengan (meniup) sangkakala yang dahsyat bunyinya) Var: dengan sangkakala dan suara yang dahsyat bunyinya
(0.35) (Mzm 87:1) (jerusalem: Sion, kota Allah) Nyanyian Sion, bdk Maz 46:1-11+, ini sangat sukar diterjemahkan dan diartikan. Terjemahan Indonesia ini mengartikan Mazmur itu sbb: Sion, kota kudus dan kediaman Allah Yang Mahatinggi kelak menjadi induk sekalian bangsa di bidang keagamaan. Mesir (Rahab), Etiopia, Siria-Palestina, Mesopotamia, semuanya dipanggil untuk mengakui satu-satunya Allah yang sejati. Allah yang berkediaman di Sion. Dari semua bangsa itu ada yang memeluk agama benar. Ini gambaran tentang akhir zaman seperti yang dilihat, Yes 2:3; 45:22; 49:22; 66:19 Menurut nubuat-nubuat itupun Sion nampaknya sebagai ibu yang melahirkan anak bagi Tuhan, Yes 54:1; 62:4-5. Kota Sion sebagai ibu bangsa-bangsa menurut interprestasi Kristen melambangkan Gereja.


TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA